Pasukan TPNPB-OPM berpose di pedalaman Kabupaten Nduga, pertengahan Mei 2020. | Istimewa/TPNPB-OPM

Nasional

Teroris KKB Papua Tembak Pekerja

Teroris KKB Papua juga melakukan penyanderaan terhadap karyawan PT Sinama.

JAKARTA — Teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua menyerang pekerja di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Kamis (24/6). Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menuturkan, selain melakukan penyerangan, KKB Papua juga melakukan penyanderaan terhadap karyawan PT Sinama.

"Dalam kasus ini, empat orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka. Untuk korban luka telah dibawa oleh masyarakat guna mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, untuk empat orang yang disandera oleh KKB masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ujar Musthofa saat dikonfirmasi, Jumat (25/6).

Menurut Musthofa, saat ini tim gabungan TNI-Polri sudah berangkat untuk melakukan olah TKP, dan mengevakuasi korban. Ia mengatakan, berdasarkan keterangan saksi atas nama DK, karyawan PT Sinama melakukan aktivitas pembangunan proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo. Mereka diadang 30-an orang teroris KKB Papua di Jembatan Kali I.

Atas kejadian itu, korban kembali ke tempat bekerja bertempat di Camp PT Seremony Kali Kuk Kampung Bingki untuk berkumpul sesama karyawan dan masyarakat Kampung Bingki. Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan mengakui hingga kini belum bisa memastikan nasib 30-an orang pekerja jembatan setelah penyerangan yang dilakukan teroris KKB di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Dia membenarkan, hingga Jumat (25/6), belum diketahui pasti nasib para pekerja perusahaan setelah insiden penyerangan yang dilakukan KKB pada Kamis (25/6) di sekitar Kali Wit, Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo. "Kami masih memonitor dan personel TNI-Polri saat ini berupaya mengevakuasi para korban," kata Brigjen TNI Pangemanan di Jayapura, Jumat.

Dia mengakui, dari laporan sementara ada tujuh karyawan selamat setelah melarikan diri dengan menggunakan perahu (ketinting) dan kini sudah berada di Swator, Kabupaten Asmat. "Para karyawan setelah diserang langsung melarikan diri termasuk tujuh orang yang sudah tiba dengan selamat di Swator, Kabupaten Asmat," ujar Pangemanan.

Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Sebby Sambom memberikan peringatan terhadap pekerja asal luar Papua untuk meninggalkan Bumi Cenderawasih. Sebby menegaskan, siapa pun yang tidak mengindahkan maklumat tersebut akan ditembak mati. Ia mengakui, pihaknya terpaksa mengeluarkan peringatan keras tersebut.

"Ingat bahwa peringatan ini terpaksa harus kami keluarkan karena jikalau Anda tidak mengindahkan maka pasukan TPNPB siap tembak mati," kata Sebby.

Aliran dana

Di sisi lain, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae mengakui, PPATK melakukan pendalaman terkait dugaan adanya aliran dana APBD dan otonomi khusus (otsus) Papua ke teroris KKB.

"Apakah anggaran yang ditarik keluar menyalahi prosedur baik dana otsus maupun APBD itu digunakan oleh KKB atau OPM atau apa pun namanya, itu memang kita sedikit mengalami kesulitan dalam men-tracing, jadi karena banyaknya transaksi cash (tunai) di Papua," kata Dian dalam keterangan video yang dibagikannya, Jumat (25/6).

Dian menyebutkan, sebagian besar transaksi keuangan di Papua dilakukan secara tunai. Hal ini membuat penyaluran penyaluran dari dugaan penyelewengan dana APBD dan otsus Papua ini sulit ditelusuri. PPATK berkoordinasi dengan penegak hukum dan pihak lainnya untuk mendalami dugaan aliran dana APBD dan otsus Papua ke KKB.

"Ini yang kita terus melakukan penelitian, kita koordinasi tentu saja dengan pihak kepolisian dan pihak pihak lain tentu saja," ujarnya.

PPATK telah menyampaikan 82 temuan transaksi mencurigakan dari dana APBD dan otsus Papua kepada aparat penegak hukum, yaitu KPK, kejaksaan, dan kepolisian. Apalagi, besarnya APBD Papua yang secara keseluruhan rata-rata ada di atas Rp 14 triliun dan otsus Papua lebih dari Rp 8 triliun. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat