Anak-anak bermain air saat terjadi banjir di Perumahan Nerada Estate, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (12/6/2021). | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Menkes Kaji Vaksinasi untuk Anak 

Melindungi anak-anak dari paparan Covid-19 saat ini adalah penerapan protokol kesehatan.

JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sedang mengkaji pemberian vaksin untuk anak-anak dan remaja. Ada dua jenis vaksin yang dipertimbangkan untuk digunakan, yaitu vaksin dari Sinovac dan Pfizer. 

Menurut Budi, kedua vaksin itu telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) oleh otoritas kesehatan negara masing-masing. Budi mengatakan, vaksin Sinovac bisa diberikan kepada anak-anak di atas tiga tahun hingga remaja usia 17 tahun. "Kemudian, Pfizer bisa umur 12 sampai 17 tahun. Itu sudah keluar emergency use of authorization (EUA)-nya," kata Budi dalam konferensi pers, Jumat (25/6). 

Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengenai opsi vaksinasi bagi anak-anak dan remaja. Budi menekankan, pihaknya juga terus mendengar masukan dari berbagai organisasi profesi dan para ahli untuk bisa mengambil kebijakan yang terbaik. 

Selain itu, Budi menyebut, pemerintah akan melihat bagaimana negara-negara di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat melakukan vaksinasi untuk usia di bawah 18 tahun. 

"Kita juga melakukan studi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengambil keputusan dengan melihat data di negara lain," ujar Budi. 

photo
Sebaran Kasus Covid-19 Pada Usia 0-18 Tahun - (covid19.go.id)

Terkait maraknya kasus Covid-19 pada anak, Budi mengatakan, Kemenkes terus memantau perkembangan mengenai hal tersebut. Kendati demikian, Budi menyebut, data global menunjukkan pasien Covid-19 di bawah 18 tahun memiliki tingkat kesembuhan 99 persen, lebih tinggi dibanding pasien berusia di atas 18 tahun. 

Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (24/6) menyampaikan, total jumlah kasus Covid-19 pada anak usia sekolah (0-18 tahun) mencapai 235.527 kasus per 17 Juni 2021. Jumlah itu setara 12,51 persen dari total kasus Covid-19.

Sejumlah negara diketahui telah menyetujui penggunaan vaksin untuk usia di bawah 18 tahun. Di Amerika Serikat (AS), sebanyak 26 juta dosis vaksin telah diberikan kepada usia remaja dan dewasa muda. Meski terdapat lebih dari 300 kasus peradangan jantung terhadap mereka yang telah divaksin, vaksin Pfizer dan Moderna diklaim tetap aman untuk digunakan. 

Seperti diberitakan ABC News, Kamis (24/6), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengonfirmasi terdapat 32 kasus peradangan jantung yang disebut dengan miokarditis dan perikarditis. Dari seluruh kasus tersebut, sebagian besar disebut bersifat sementara dan bisa diatasi dengan pemantauan dan pengobatan. "Manfaat vaksin untuk usia muda sangat lebih besar daripada risikonya," kata Direktur CDC Rochelle Walensky. 

photo
Perkembangan Kasus Positif Covid-19 Pada Usia Anak - (covid19.go.id)

Dia mengatakan, CDC dalam empat bulan ke depan melakukan vaksinasi kepada anak berusia 12-17 tahun. Menurut dia, jika sebanyak satu juta orang dari kelompok tersebut bisa divaksin, akan menjadi langkah besar untuk penanganan pandemi Covid-19. 

Vaksin Covid-19 Pfizer diizinkan untuk digunakan pada anak-anak usia 12-17 tahun pada bulan lalu oleh Food and Drug Administration (FDA) AS. Dua vaksin Covid-19 lain yang tersedia di AS, yaitu Moderna dan Johnson & Johnson, saat ini baru bisa digunakan untuk usia 18 tahun ke atas. 

Sementara, vaksin Sinovac yang saat ini digunakan di Indonesia telah mendapatkan izin penggunaan darurat di Cina untuk diberikan kepada anak mulai usia tiga tahun. Kendati demikian, Cina belum mengumumkan kapan akan memulai vaksinasi untuk anak. 

Cina diperkirakan memulai vaksinasi pada anak setelah mencapai kekebalan kelompok. Cina menargetkan bisa memvaksinasi 70 persen penduduk pada akhir tahun. 

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Citra Indriani mengatakan, anak-anak sejak awal berisiko terinfeksi Covid-19. Bahkan, kasus pertama Covid-19 di DIY terjadi pada anak-anak. 

Dia mengatakan, vaksin yang ada saat ini belum direkomendasikan untuk anak. Semua vaksin ketika akan digunakan harus melalui uji klinis terlebih dulu. "Pada saat ini memang kita masih dan harus menunggu hasil uji klinis kepada kelompok anak sebelum bisa kita berikan ke anak-anak," ujar Citra.

Meski demikian, dia menyebut, sudah ada vaksin yang direkomendasikan WHO Strategic Advisory Group of Expert (SAGE) untuk anak berusia 12 tahun lebih, yaitu Pfizer atau Biontech. Namun, selama ini anak-anak memang belum menjadi prioritas secara global.

photo
Pemuncak Provinsi Dengan Kasus Aktif - (covid19.go.id)

Karena itu, ia menilai hal terpenting yang perlu dilakukan untuk melindungi anak-anak dari paparan Covid-19 saat ini adalah penerapan protokol kesehatan. Menurut dia, saat ini masih banyak orang dewasa yang dinilai abai dalam menjaga anak-anak dari risiko penularan Covid-19. "Anak bisa terlindungi apabila orang dewasa, orang tua, pengasuh menjalankan prokes secara ketat," kata Citra.

Citra juga mengkhawatirkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang mulai dijalankan di berbagai daerah bisa memperparah angka penularan kasus Covid-19 pada anak. "Langkah daerah dengan transmisi tinggi sudah sangat tepat apabila menunda kegiatan sekolah tatap muka," kata Citra.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mencatat, sudah terdapat ribuan anak di DIY yang terpapar Covid-19 sepanjang tahun ini. Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes DIY, total anak dari umur nol sampai 18 tahun yang sudah terinfeksi Covid-19 mencapai 6.008 anak.

Kepala Dinkes DIY Pembayun Setyaningastutie mengatakan, selama 2021 ini kasus terkonfirmasi Covid-19 yang terjadi pada anak-anak terus meningkat. Ia memerinci, pada Januari terdapat 1.031 kasus Covid-19 pada anak, 619 kasus pada Februari, 783 kasus pada Maret, 598 kasus pada April, dan 926 kasus ditemukan pada Mei. 

Adapun pada Juni terjadi lonjakan kasus yang signifikan di DIY, termasuk pada anak-anak yang setidaknya sudah dilaporkan sebanyak 2.051 kasus. "Anak-anak memang kita ada data 3.227 (anak terpapar) sampai hari ini dari usia nol sampai 10 tahun yang dinyatakan positif," kata Pembayun kepada wartawan, Jumat (25/6).

Dengan demikian, anak yang terpapar Covid-19 dari rentang usia 11-18 di DIY mencapai 2.781 anak selama 2021. Untuk itu, ia meminta orang tua agar lebih selektif untuk membawa anak keluar dari rumah. 

Pembayun pun masih menyayangkan adanya orang tua yang membawa anaknya keluar tanpa protokol kesehatan yang ketat. Ia mencontohkan, saat orang tua mengikuti program vaksinasi Covid-19, anak turut dibawa tanpa menggunakan masker. "Dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), rekomendasi terbaru anak-anak itu tidak boleh dibawa keluar pada masa seperti ini. Anak-anak sangat rentan," ujar Pembayun.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat