Seorang ibu memberikan vitamin A pada anaknya yang dibagikan oleh kader posyandu di Rorotan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Tahun ini sudah ada dua juta pasangan yang menikah. | ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

Nasional

Pemerintah Siapkan Perpres Pranikah

Tahun ini sudah ada dua juta pasangan yang menikah.

JAKARTA -- Pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur orang yang hendak menikah agar melakukan pemeriksaan kesehatan. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan pemeriksaan kesehatan cukup sederhana, yakni mengecek kadar hemoglobin, mengukur tinggi badan, berat badan, serta lingkar lengan.

"Kita akan memasukkan aturan itu di dalam peraturan presiden. Itu tiga bulan sebelum menikah harus sudah periksa," ujar Hasto dalam Talk Show Online Republika bersama BKKBN bertajuk 'Keluarga Berisiko Stunting dan Upaya Pemerintah Mengatasinya', Jumat (25/6).

BKKBN berupaya melakukan pencegahan stunting dengan fokus pada tiga tahapan: masa sebelum menikah, masa kehamilan, dan masa bayi lahir hingga usia dua tahun. BKKBN menilai, untuk program pada masa pranikah, penting dilakukan pemeriksaan kesehatan. Setidaknya tiga bulan sebelum bulan madu atau merencanakan kehamilan serta pembekalan kesehatan sistem reproduksi.

BKKBN kemudian menganalisis data hasil pemeriksaan kesehatan dan menilai kondisi kesehatan mereka. Apabila ditemukan kondisi kesehatan yang kurang baik, BKKBN dapat memberikan saran agar calon pasangan yang akan menikah memperbaiki agar janin yang dihasilkan nantinya tidak stunting.

"Jadi kemudian data itu dikirim ke kami, setelah diberikan ke kami, kami berikan respons bahwa oh ini terlalu kurus atau terlalu gemuk, atau anemia sehingga anda harus begini-begini," kata Hasto.

Dia menyebutkan, tahun ini sudah ada dua juta pasangan yang menikah. Ketika perpres sudah disahkan dan anggaran dialokasikan, BKKBN akan menyiapkan 6.000 aplikasi per hari untuk mereka yang akan menikah.

Hasto menuturkan, mereka yang akan menikah juga harus mempersiapkan diri menjadi calon orang tua. Sebab, sel telur harus dijaga kondisinya dalam 90 hari sebelum dibuahi sperma, misalnya dengan mengonsumsi asam folat dan protein hewani.

Begitu pula dengan sperma yang harus dikondisikan sejak 73-75 hari sebelum membuahi set telur. Laki-laki perlu mengonsumsi zink, vitamin c, serta mengurangi rokok agar sperma berkualitas. Dengan demikian, janin yang akan terbentuk nantinya juga sehat.

Menurut dia, dalam usia kehamilan delapan pekan, saat kebanyakan perempuan belum sadar atas kehamilannya, organ bayi seperti kaki, tangan, wajah, dan telinga sudah terbentuk.

"Sebelum menikah cek dulu status kondisinya, prekonsepsinya enggak mahal yang mahal prewedding-nya," tutur Hasto. Dia menambahkan, pemerintah menargetkan menargetkan angka stunting bisa turun sampai 14 persen pada 2024. Sementara pada 2020 angka stunting diperkirakan masih berada pada angka 27 persen.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat