Tangkapan layar Instagram saat Jusuf Kalla meluncurkan Lembaga Wakaf Paramadina. | Universitas Paramadina/Instagram

Khazanah

JK: Dana Wakaf untuk Membangun Aset Produktif

Jusuf Kalla meluncurkan Lembaga Wakaf Paramadina.

JAKARTA -- Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) mendirikan lembaga khusus pengelola wakaf produktif yakni Lembaga Wakaf Paramadina (LWP). Dewan Pembina YWP, Muhammad Jusuf Kalla (JK), meluncurkan LWP di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (18/6).

JK menyampaikan, kini LWP telah memiliki sertifikasi nazir wakaf uang dari Badan Wakaf Indonesia (BWI). Dengan adanya sertifikasi, LWP dapat mengumpulkan dana dari masyarakat umum dalam bentuk wakaf uang.

"Uang yang dikumpulkan diperuntukkan membangun aset-aset produktif," kata JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Di tempat yang sama, Ketua LWP, Prima Naomi, menyampaikan, fokus LWP adalah di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan dakwah. Program yang telah dicanangkan di antaranya program pembangunan kampus baru dan masjid Paramadina serta wakaf center building.

Selanjutnya, program wakaf, riset dan inkubator bisnis mikro, serta wakaf design 1.000 UMKM. Ada pula program beasiswa S1 untuk 100 santri binaan, beasiswa S2 untuk 50 takmir masjid dan nazir, bantuan Covid-19 untuk 500 guru PAUD dan madrasah serta berbagai program lainnya.

"Program LWP akan dikelola oleh anak-anak muda yang merupakan mahasiswa maupun alumni Universitas Paramadina yang memiliki konsen terhadap wakaf," kata dia.

Naomi menambahkan, LWP bersinergi dengan berbagai pihak di antaranya DMI, Bank Syariah Indonesia (BSI), Waqf Center for Indonesian Development and Studies (WaCIDS), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), komunitas entrepreneur, dan mitra lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Paramadina (universitas_paramadina)

Ia menginformasikan, bersama DMI, LWP berencana menyalurkan beasiswa untuk 150 takmir, nazir dan santri, serta memberikan bantuan 1.000 gerobak untuk badan usaha milik masjid (BUMM). Bersama WaCIDS, LWP akan menjalankan misi meningkatkan literasi dan riset wakaf, dengan harapan ke depan akan hadir program studi wakaf.

"Bersama BSI, menjadi jalan LWP untuk kemudahan transaksi keuangan syariah, investasi syariah," ujarnya.

Di momen peluncuran ini, ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara LWP dengan KNEKS dan WaCIDS, serta penandatanganan kerja sama antara LWP dan DMI.

Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Imam Teguh Saptono, mengapresiasi YWP yang telah mendirikan lembaga khusus pengelola wakaf produktif yakni LWP. Imam menyampaikan, wakaf selalu hadir dalam setiap puncak peradaban umat. Kalau dilihat, setiap peradaban umat yang lahir itu ditopang oleh instrumen zakat dan wakaf yang hebat serta luar biasa.

"Mulai dari zaman (keemasan) Baghdad, periode Utsmani dan seterusnya, bahkan wakaf uang pun sebagai puncaknya pada saat Utsmani," kata Imam saat menghadiri peluncuran LWP.

Imam berharap, kelahiran LWP yang dikelola anak-anak muda bisa menyesuaikan zaman. Ia juga berpesan agar percaya dengan instrumen wakaf. "Kalau wakaf belum menghasilkan yang diinginkan bukan karena instrumennya yang salah, tapi kitanya yang belum tepat," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat