Pemain tim nasional bola basket 3x3, Reza Guntara melakukan lemparan bola ketika melakukan uji coba melawan tim Jakarta di Lapangan Basket Blok A, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (28/4/2019). Tim nasional bola basket 3x3 memanggil enam pe | ANTARA FOTO

Olahraga

Timnas Basket Mesti Kerja Keras Lawan Korsel

Timnas Basket mengidentifikasi keunggulan Korsel di kecepatan dan akurasi tembakan tiga angka yang baik.

JAKARTA — Timnas basket putra Indonesia akan mengawali kiprah di Jendela 3 Grup A kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 di Clark City, Filipina, pada Kamis (17/6) siang. Perjuangan tim asuhan Rajko Toroman ini akan lebih berat dibanding pertemuan pertama lalu di Jakarta.

Pasalnya, dalam kualifikasi kali ini yang akan digelar di Angeles University Foundation Gym, Clark City, tim Negeri Ginseng akan diperkuat pemain naturalisasi Ra Gun-ah. "Korea Selatan pakai pemain naturalisasi. Jadi, kekuatannya bertambah dibanding pertemuan pertama di Jakarta. Walau kita juga kehadiran pemain naturalisasi Lester Prosper," kata asisten pelatih timnas basket putra Indonesia Wahyu Widayat Jati ketika dihubungi Republika, Rabu (16/6).

Dalam daftar peringkat FIBA terkini, Korsel berada di posisi 30 dunia, sedangkan Indonesia di peringkat 88. Dalam pertemuan pertama, 20 Februari 2020, di Mahaka Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Indonesia kalah telak 76-103.

Ketika itu, timnas basket putra hanya bisa mengimbangi pada kuarter pertama. Setelahnya, permainan cepat dan tembakan jarak jauh Korsel tak bisa dihentikan pemain kita.

Cacing, sapaan Wahyu, menginginkan bergantung kepada semua pemain, tak hanya kepada Lester. Ia berharap pemain lokal bisa tampil baik lawan Korsel dibandingkan sebelumnya. Meskipun Cacing mengakui persiapan kali ini cukup mepet.

"Delapan pemain baru bergabung empat hari sebelum berangkat ke Filipina," kata dia, merujuk pemain dari Pelita Jaya Bakrie dan Satria Muda Pertamina yang masih harus berlaga di partai final IBL, Ahad (6/6).

Tim pelatih Indonesia mengidentifikasi keunggulan Korsel di kecepatan dan akurasi tembakan tiga angka yang baik. Inilah yang coba diredam, selain pemain naturalisasi yang memiliki tinggi badan 203 cm.

Cacing mengaku sudah mempelajari permainan Korsel melalui rekaman pertandingan. "Kebetulan Korsel sudah bermain pada Rabu (16/6) melawan Filipina. Kita lihat cara bermain mereka dengan pemain naturalisasi," katanya.

Dihubungi terpisah, Juan Laurent Kokodiputra yang tampil baik saat mengantar Satria Muda juara IBL 2021 berjanji tampil maksimal jika nanti diberi kepercayaan dari pelatih. Juan kemungkinan masuk menggantikan Brandon Jawato yang absen karena cedera pinggang. Juan mengaku belum pernah bertanding melawan Korsel.

"Berapa menit pun yang diberikan pelatih besok (hari ini) saya akan berusaha keras menjalankan sistem yang diminta," katanya.

Ia mengatakan, keunggulan Korsel ada pada transisi cepat dan akurasi tembakan jitu. Sementara untuk postur dinilainya tidak beda jauh. Di mata Juan, siapa yang lebih semangat dan ingin menang lebih kuat bisa meraih hasil baik. Juan berharap ia dan rekan-rekannya bisa fokus sampai 200 persen dan bermain sebagai tim.

"Mau dan buktikan kalau Indonesia layak diwaspadai dan tidak bisa dianggap enteng. Syukur kalau bisa dikasih menang juga," kata Juan.

Manajer tim basket putra Maulana Fareza Tamrela berharap Arki Dikania Wisnu dkk dapat mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik melawan Korsel. "Tunjukkan perkembangan yang sudah didapat dalam pelatnas yang sudah sekitar dua tahun berjalan di bawah asuhan Rajko Toroman," kata Mocha, sapaannya, yang tidak berangkat ke Filipina karena sedang mengurus pemain naturalisasi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat