Seorang siswa pulang usai melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua di SDN 08 Kenari, Jakarta, Rabu (9/6). Sebanyak 226 sekolah di Jakarta mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka tahap dua dengan kuota 50 persen dari jumlah siswa dan teta | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Nadiem: PTM Terbatas tak Seperti Sebelum Pandemi

Pembelajaran tatap muka terbatas tidak sama seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda.

JAKARTA – Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tidak sama seperti sekolah sebelum pandemi Covid-19 melanda. Hal ini untuk meluruskan informasi terkait pelaksanaan PTM terbatas yang beredar.

“Apa yang Bapak Presiden (Jokowi) sampaikan pada Senin (7/6) lalu benar bahwa pembelajaran yang kita upayakan bersama adalah tatap muka terbatas. Sekali lagi, terbatas,” kata Nadiem dalam keterangannya, Rabu (9/6).

Dalam melaksanakan PTM terbatas pada tahun ajaran baru atau Juli mendatang, akan diatur secara ketat untuk meminimalisasi kemungkinan potensi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Satuan pendidikan hanya boleh melaksanakan PTM terbatas dengan maksimal 25 persen murid. Belajar mengajar juga hanya dilakukan dua kali pertemuan dalam sepekan dan maksimal dua jam di setiap pertemuan.

“Sekolah yang sudah atau dalam proses melakukan PTM terbatas dengan durasi belajar dan jumlah murid berbeda tetap diperbolehkan selama mengikuti protokol kesehatan dan di bawah batas maksimal yang tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19,” kata dia.

Nadiem menegaskan, tidak ada perubahan dalam SKB. SKB tersebut menuangkan aturan maksimal dan sekolah bisa menerapkan PTM terbatas secara sedikit demi sedikit.

Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, anak usia 6-18 tahun menyumbang 9,6 persen kasus positif dan 0,6 persen kematian nasional. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, data ini harus menjadi acuan agar pembukaan PTM Juli nanti dilakukan secara terbatas dan harus dijalankan secara hati-hati.

“Maka dari itu penting untuk diingat, kesempatan pembukaan sektor pendidikan ini harus dijaga stabilitasnya secara hati-hati dan terbatas,” ujar Wiku.

Selain itu, lanjut Wiku, para guru yang akan mengikuti PTM seluruhnya harus sudah divaksinasi dan dipastikan tidak memiliki penyakit komorbid. Dia menyebut, pemerintah akan memastikan kegiatan PTM terbatas ini dilakukan dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan bagi para peserta didik.

“Opsi menghadirkan anak berada di tangan orang tua,” ujar Wiku. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat