Evertons manager Carlo Ancelotti (C) reacts during the English FA Cup quarter final soccer match between Everton FC and Manchester City in Liverpool, Britain, 20 March 2021. | Peter Powell / POOL/EPA POOL

Olahraga

Sejarah Baru Don Carletto Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti memiliki pengalaman yang luas dan raihan trofi yang mengesankan.

MADRID — Real Madrid dan Carlo Ancelotti menyuguhkan kejutan terbesar di tengah berbagai isu pergantian pelatih di berbagai klub besar Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Ancelotti resmi ditunjuk sebagai pengganti Zinedine Zidane di kursi pelatih tim utama Los Blancos, Selasa (1/6) waktu setempat.

Pelatih berjuluk Don Carletto itu diikat dengan durasi kontrak selama tiga tahun atau hingga akhir musim 2023/2024 mendatang. Penunjukan Ancelotti sebagai pelatih anyar Los Blancos ini memang begitu mengejutkan.

Selain masih terikat kontrak dengan Everton—baru habis pada 2023 mendatang—Ancelotti juga bisa dibilang bukan termasuk dalam daftar kandidat terkuat pelatih anyar Los Blancos yang sempat beredar.

Alih-alih Ancelotti, Massimiliano Allegri, Mauricio Pochettino, Antonio Conte, hingga Raul Gonzalez, yang tengah menukangi tim junior Real Madrid, jauh lebih diunggulkan untuk menukangi tim utama Los Blancos pada musim depan.

Namun, pilihan manajemen Los Blancos ternyata jatuh kepada pelatih berusia 61 tahun tersebut. Demi menggaet Ancelotti, Madrid kabarnya rela membayar paket kompensasi pemutusan kontrak Ancelotti dengan the Toffees.

''Ancelotti memiliki pengalaman yang luas dan raihan trofi yang mengesankan,” demikian pernyataan resmi Los Blancos, Rabu (2/6).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Carlo Ancelotti (mrancelotti)

“Dia pernah meraih trofi di Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis. Setelah melatih Napoli dan Everton, Ancelotti akan kembali ke Madrid dengan target untuk menulis ulang sejarah dengan salah satu klub terbesar di dunia.”

Aspek kejutan dalam penunjukan dirinya sebagai pelatih Real Madrid diakui langsung oleh Ancelotti. Pelatih asal Italia itu mengungkapkan, tidak bisa menolak tawaran yang datang untuk kembali membesut Los Blancos, kendati tengah terikat kontrak dengan Everton. Eks pelatih AC Milan itu akhirnya memilih kembali ke Stadion Santiago Bernabeu.

“Saya telah mendapatkan tawaran yang tidak terduga. Saya memutuskan untuk hijrah dan menjawab tantangan baru bersama klub yang selalu berada di hati saya, Real Madrid," kata Ancelotti dalam pernyataan resminya, seperti dilansir BBC.

Ia merupakan satu dari tiga pelatih yang meraih tiga trofi Liga Champions bersama Los Blancos. Selama dua tahun, tepatnya pada 2013 hingga 2015, Ancelotti mengantarkan Madrid meraih empat trofi. Pencapaian terbaik Ancelotti bersama Los Blancos adalah saat mengakhiri penantian 12 tahun Madrid dalam merengkuh gelar La Decima atau trofi kesepuluh di pentas Liga Champions—tepatnya pada musim 2013/2014.

Trofi Liga Champions itu menjadi satu dari empat trofi, selain titel Copa del Rey dan gelar juara Piala Super Eropa, serta trofi Piala Dunia Antarklub, yang dipersembahkan Ancelotti pada kesempatan pertama melatih Si Putih.

Pelatih yang saat itu dipercaya menggantikan Jose Mourinho itu menorehkan rekor pelatih dengan torehan kemenangan terbanyak (78 kemenangan) dalam 100 laga awal sebagai pelatih Los Blancos di semua ajang. Total, selama 693 hari pada kesempatan pertama menukangi Los Blancos, Ancelotti mencatatkan 89 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 16 kekalahan dari 119 laga di semua ajang.

Satu-satunya cela pada kiprah pertama Ancelotti menukangi Los Blancos adalah kegagalan merengkuh titel La Liga. Meski berhasil mencetak lebih dari 100 gol di setiap musim, Madrid hanya finis di peringkat kedua selama dua musim beruntun. Kondisi ini berujung pada berakhirnya kiprah Ancelotti bersama Los Blancos pada 2015.

Pada musim keduanya menangani Madrid, Ancelotti hanya mampu mengantarkan Los Blancos melangkah di babak 16 besar Copa del Rey, babak semifinal Liga Champions, dan finis sebagai runner-up La Liga, serta tanpa raihan gelar bergengsi.

photo
Reaksi manajer Everton Carlo Ancelotti selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Everton di stadion Stamford Bridge di London, Senin, 8 Maret 2021. - (AP/Glyn Kirk/POOL AFP)

Ke Mana Zidane Berlabuh?

Penunjukan ini tentunya menjadi terasa unik karena Ancelotti akan mengambil alih kursi pelatih dari mantan asistennya saat masih melatih Madrid, Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis itu memutuskan meninggalkan Madrid, kendati masih memiliki sisa kontrak hingga 2022 mendatang.

Dalam sebuah surat terbuka, Zidane menuturkan alasan utamanya meninggalkan Los Blancos. Eks pelatih Real Madrid Castilla itu mengaku sudah tidak mendapatkan dukungan dari pihak klub dalam kesempatan keduanya menangani Los Blancos.

Kini, pelatih yang berhasil mempersembahkan dua titel La Liga dan tiga trofi Liga Champions belum memiliki tim anyar. Sebelumnya, nama Zidane digadang-gadang menjadi salah satu kandidat terkuat pengganti Andrea Pirlo di kursi pelatih Juventus. Namun, seperti halnya Real Madrid, Juventus lebih memilih mendatangkan kembali pelatih yang sempat menorehkan prestasi bersama I Bianconeri, Massimiliano Allegri.

Kendati demikian, Zidane dikabarkan tidak kehilangan peminat. Pelatih berusia 48 tahun itu sempat dikabarkan tengah dipersiapkan sebagai pengganti Didier Deschamps di kursi pelatih timnas Prancis.

Terlepas dari berbagai kabar tersebut, bukan tidak mungkin Zidane menjadi salah satu kejutan berikutnya dalam dinamika perubahan kursi pelatih di klub-klub besar Eropa pada awal musim 2021/2022.

Paris Saint-Germain (PSG), yang digoyang isu kepergian Mauricio Pochettino, tentu bisa menempatkan Zidane sebagai salah satu kandidat pelatih anyar tim utama Les Parissiens pada musim depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat