Peserta aksi mengikuti unjuk rasa mendukung Palestina, di Titik Nol Yogyakarta, Jumat (21/5). Aksi dari Forum Umat Islam ini untuk mengecam keras agresi Zionis Israel ke Masjidil Aqsha Palestina. | Wihdan Hidayat / Republika

Khazanah

Berbagai Cara Mendukung Palestina

Dukungan mereka adalah bentuk ketulusan untuk menegakkan nilai kemanusiaan di Palestina.

JAKARTA — Masyarakat dunia menempuh berbagai cara untuk mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan melawan penjajah zionis Israel. Dukungan itu terus mengalir seiring Israel membombardir wilayah Palestina yang menyebabkan ratusan orang tewas. Berikut adalah beberapa contoh nyata dukungan tersebut.

Pemain Manchester City Riyad Mahrez telah bergabung dalam daftar pemain sepak bola yang mendukung Palestina. Pemain sepak bola berkebangsaan Aljazair ini menunjukkan dukungannya dengan membawa bendera Palestina saat merayakan gelar EPL. 

Saat menjuarai Liga Inggris pada Ahad (23/5), gelandang sayap kanan Manchester City ini mengibarkan bendera di stadion Etihad setelah berhasil mengalahkan Everton dengan skor 5-0.

Sederet pemain sepak bola dari Leicester City, Manchester United, Arsenal, dan Manchester City telah menunjukkan dukungan serupa, dengan mengibarkan bendera Palestina.

Pada 10 Mei, bintang Leicester City Hamza Choudhury dan Wesley Fofana memegang bendera Palestina saat tim mereka merayakan kemenangan Piala FA. Kemudian pada 17 Mei, pemain Manchester United Paul Pogba dan Amad Diallo juga ikut masuk daftar dengan mengibarkan bendera Palestina di akhir laga bersama Fulham. Mahrez juga menunjukkan dukungan untuk Palestina di Twitter awal bulan ini.

Keberpihakan Mahrez dipuji secara luas oleh penggemar di media sosial. 

Film perlawanan Palestina

Tunisia akan menggelar Pekan Film Perlawanan Palestina dan Islam untuk yang kedua kalinya. Acara itu rencananya akan digelar di sejumlah kota di Tunisia. Seperti dilansir Iqna.ir pada (25/5) Acara Pekan Film Perlawanan Palestina dan Islam itu digagas oleh Risalat Art Society yang berbasis di Lebanon bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Iran di Tunisia, Komite Nasional untuk Mendukung Perlawanan Arab dan Menentang Normalisasi, serta Telvza TV.

Acara itu digelar pada  26-30 Mei dengan menayangkan film-film tentang Palestina dan perlawanan Islam terhadap penjajahan Israel. Upacara pembukaan diadakan di Ibu Kota Tunis pada Rabu dan film diputar di sejumlah kota lain. Ada juga sesi khusus untuk membahas film-film yang diputar.

Pemutaran film itu diselenggarakan saat dunia Islam merayakan kemenangan terbaru Palestina melawan Zionis Israel. Jumat lalu, Israel mengumumkan gencatan senjata dengan mediasi Mesir.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, ada 248 warga Palestina gugur dalam serangan Israel, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita. Setidaknya 1.910 lainnya terluka. Selama pertempuran, Hamas menembakkan roket ke wilayah Israel sebagai balasan atas penyerangan Israel terhadap Masjid al-Aqsha.

London dan dukungan untuk Palestina

Sebuah unjuk rasa diadakan di ibu kota Inggris. Aksi itu untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas oleh Israel. Demonstran berpawai dari Jembatan Westminster ke Taman Hyde. Mereka mengutuk kejahatan Zionis atas warga Palestina yang tak berdaya.

Mereka membawa tanda dan pelakat bertuliskan, "Kebebasan untuk Palestina", "Israel adalah rezim apartheid", dan "Hentikan pembersihan etnis (di Palestina)” dan membakar bendera Israel. Demonstran juga menyerukan diakhirinya dukungan pemerintah Inggris atas Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 248 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita. Setidaknya 1.910 lainnya terluka.

Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza. "Perlawanan Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama," kata Taher Al-Nono, penasihat media untuk kepala Hamas Ismail Haniyeh, kepada Reuters, menambahkan bahwa gencatan senjata ini akan saling menguntungkan dan simultan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Abu Ubaida mengatakan, "Dengan pertolongan Tuhan, kami dapat mempermalukan musuh, entitasnya yang rapuh, dan pasukannya yang buas." Dia mengancam akan menembakkan roket Hamas yang akan mencapai seluruh Israel jika Israel melanggar gencatan senjata.

Boikot produk Israel

Konsumen global mulai memboikot produk-produk Israel. Hal ini mendorong perusahaan ritel berhenti menjual produk dari perusahaan yang mengambil untung dari wilayah pendudukan Israel.

Mengutip laman gerakan internasional pendukung Palestina untuk kebebasan, keadilan, dan kesetaraan, Boycott Divestment and Sanctions Movement (BDS), Selasa (25/5), aksi boikot ini membuat eksportir mengeluh karena sulit menjual produknya ke negara lain.

Seruan boikot ini dilakukan oleh Komite Nasional Boikot Divestasi dan Sanksi (BNC). Mereka menyerukan boikot untuk sejumlah perusahaan dan produk yang berdampak maksimal.

Artinya boikot difokuskan pada perusahaan yang memainkan peran jelas dan langsung dalam agresi Israel. Namun, belum ada tanggapan dari produk-produk tersebut terkait aksi pemboikotan ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Ustaz Adi Hidayat

Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengajak masyarakat untuk berdonasi melalui Ma'had Islam Rafiatul Akhyar (MIRA) untuk membantu bangsa Palestina. Sekitar enam hari, MIRA dapat menghimpun Rp 30 Miliar donasi dari rakyat Indonesia untuk Palestina.

Ustaz Adi menyampaikan, pihaknya mencoba yang bisa dilakukan untuk memberikan dukungan kepada Palestina. Di antaranya memberikan doa kepada Palestina, untuk itu UAH meminta masyarakat berdoa membaca Qunut Nazilah di setiap kesempatan, khususnya saat agresi berlangsung 11 hari.

"Di samping itu, kami menghimbau untuk mengumpulkan donasi ditampung oleh MIRA, kami mulai sejak 16 Mei 2021 dan kami tutup di hari Sabtu 22 Mei 2021, kurang lebih berlangsung selama enam hari," kata Ustaz Adi saat konferensi pers penyerahan donasi secara simbolik dari Ustaz Adi Hidayat kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina, Senin (24/5).

Ustaz Adi menginformasikan, alhamdulillah dengan izin Allah berhasil mengumpulkan Rp 30.880.110.889,54 (Rp 30 miliar). Kemudian penggalangan dana disetop terlebih dahulu untuk direkap. Supaya bisa disampaikan dan diaudit sehingga terbuka terhadap publik.

Ia menambahkan, supaya publik tahu bagaimana penggunaan dananya dan melakukan kontrol yang baik. Supaya tertib administrasi dalam menggunakan dana donasi itu. Sehingga memberikan juga contoh teladan kepada teman-teman lain. 

"Dari dana yang terkumpul ini kami bagikan kepada tiga bagian, tiga klasifikasi utama. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan mendesak saat ini di Gaza, kami dapatkan langsung permohonan (bantuan) dari Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak pasca agresi," ujarnya.

Ustaz Adi menjelaskan, dana yang telah disalurkan ke Gaza untuk memenuhi kebutuhan mendesak sebesar 715 ribu dolar AS. Kemudian, yang kedua, dana akan diberikan secara simbolis melalui MUI. Untuk selanjutnya diteruskan kepada Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun sejumlah 1 juta dolar AS.

Ketiga, UAH menyampaikan bahwa punya program jangka panjang. Untuk itu pihaknya juga akan koordinasikan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung bangsa Palestina di bidang pendidikan. "Di antaranya kami akan bekerja sama dengan kampus-kampus di Indonesia untuk bisa menampung warga Palestina," ujarnya.

Ustaz Adi berharap warga Palestina bisa belajar di ITB, UI, UGM dan kampus-kampus Islam lainnya. Sehingga nanti ada insinyur Palestina yang lulus di Indonesia, serta ada penguatan di aspek keagamaan dan Alquran.

"Dengan itu Insya Allah (pelajar Palestina) akan pulang membangun negaranya, membangun masyarakatnya dengan bekal-bekal yang ditimbang di Indonesia, Insya Allah," kata UAH.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat