Petugas beraktivitas di area Almahmudah Manasik Training Center (AMTC), Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (20/4). Kawasan Almahmudah Manasik Training Center tersebut selain dijadikan tempat manasik haji juga dijadikan sebagai tempat wisata reli | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

KJRI: Belum Ada Info Resmi Soal Haji

Kabar yang menyebut Saudi telah membuka haji internasional untuk 60 ribu jamaah dipastikan tidak benar.

JEDDAH — Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, meluruskan informasi yang sempat beredar di media sosial terkait penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M.

Konsul Haji KJRI Endang Jumali mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi resmi soal pembukaan kembali ibadah haji bagi jamaah internasional. Pihaknya pun masih menunggu kepastian dari Kerajaan Arab Saudi mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, akun Twitter Haramain mengabarkan, Pemerintah Arab Saudi telah membuka pelaksanaan haji bagi jamaah internasional secara terbatas, yakni hanya untuk 60 ribu orang yang berusia antara 18 hingga 60 tahun. Informasi yang sama pada Ahad (23/5) juga dilansir beberapa media, seperti the Nation dengan menyebut Perwakilan Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk Kerukunan Antarumat Beragama Maulana Tahir Ashrafi sebagai narasumber.

Akan tetapi, menurut Endang, kabar tersebut tidak bersumber dari pernyataan resmi Kerajaan Saudi, khususnya Kementerian Haji Saudi. Karena itu, pihaknya menyarankan publik untuk menunggu dengan sabar penjelasan langsung dari otoritas Saudi. 

“Terkait berita tersebut, belum ada rilis resmi dari Kementerian Haji Arab Saudi,” ujar Endang saat dihubungi Republika, kemarin.

Ia meminta masyarakat Indonesia, khususnya para calon jamaah haji, agar tidak mudah percaya pada informasi-informasi yang tidak benar. Menurut dia, publik bisa memperoleh berita resmi dari otoritas Saudi maupun Kementerian Agama RI. “Tetap tabayun dengan instansi resmi agar tidak menjadi berita yang tidak jelas,” ujarnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Khoirizi H Dasir mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Indonesia masih menanti kepastian dari otoritas Kerajaan Saudi terkait haji 1442 H/2021 M. Ia meyakini, Pemerintah Saudi terus berupaya menemukan kebijakan terbaik bagi jamaah haji, termasuk jamaah haji internasional.

“Kami saat ini masih menunggu,” kata Khoirizi, kemarin.

Tagih kejelasan

Sekretaris Jenderal Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) Artha Hanif mengatakan, publik Tanah Air sudah menunggu cukup lama kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Jika sampai Saudi menutup akses jamaah internasional pada musim haji 1442 H/2021 M, dia melanjutkan, ini menjadi tahun kedua RI tidak bisa mengirimkan jamaahnya ke Tanah Suci.

Artha pun meminta kejelasan sikap dari Kemenag terkait persoalan tersebut. Ia mengingatkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas dalam rapat dengar pendapat dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan DPR pada Maret 2021 sempat menyampaikan optimisme kemungkinan haji tahun ini dibuka.

Menag saat itu beralasan, Arab Saudi membuka akses penerbangan internasional pada 17 Mei 2021. Karena itu, menurut Artha, Kemenag semestinya sudah memberikan kepastian kepada publik tentang pemberangkatan jamaah haji sejak Senin (17/5) lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Informasi Haji (informasihaji)

“Berita paling terakhir yang pernah kami ketahui bahwa Pemerintah RI akan tetapkan kepastian berangkat haji atau tidak memberangkatkan itu pada tanggal 17 Mei,” kata Artha Hanif kepada Republika, akhir pekan lalu.

Pada Kamis (20/5) lalu, Menag Yaqut Cholil Quomas telah membahas perkembangan terbaru mengenai persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M. Meski belum ada informasi final dari Saudi tentang keputusan haji Indonesia, persiapan pelaksanaan haji diklaim terus diupayakan.

Kepada jajarannya, Menag pun meminta proses persiapan tetap dilakukan hingga batas akhir permulaan pelaksanaan haji 2021. “Persiapan tetap dilakukan sampai keputusan final, apakah haji 2021 dilaksanakan atau tidak,” ujar Menag, dikutip dari siaran pers, Kamis (20/5).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat