Sejumlah warga antre untuk mengikuti vaksinasi massal Covid-19 Sinovac di Dumai, Riau, Rabu (19/5/2021). | Aswaddyn Hamid/ANTARA FOTO

Nasional

Komnas KIPI: 30 Orang Meninggal Usai Vaksinasi

Presiden Jokowi memastikan pasokan vaksin Covid-19 untuk daerah kepulauan tercukupi.

JAKARTA -- Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengungkapkan, sebanyak 30 orang meninggal dunia usai mendapat suntikan vaksin Covid-19. Sebanyak 27 orang meninggal setelah penyuntikan vaksin Sinovac dan tiga meninggal setelah suntikan Astrazeneca.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengatakan, dari 27 orang yang disuntik Sinovac, 10 di antaranya meninggal karena terinfeksi Covid-19. "Sebanyak 14 orang karena jantung dan pembuluh darah, satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak, dua orang diabetes militus dan hipertensi yang tidak normal," ujar dia dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR, Kamis (20/5).

Sementara, korban pertama vaksin Astrazeneca adalah seorang laki-laki berumur 22 tahun. Ia melakukan vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Hindra mengatakan, dia sampai bertemu dengan ibunya. Sebab, tidak ada data ihwal riwayat penyakit darinya karena laki-laki tersebut tidak pernah diperiksa dokter.

"Datang sudah meninggal, tidak ada lab, tidak ada rontgen, tidak ada CT scan kepala. Jadi sulit menyatakan ini terkait imunisasi, namun juga sulit ini tidak terkait imunisasi," ujar Hindra.

 
Sulit menyatakan ini terkait imunisasi, namun juga sulit ini tidak terkait imunisasi.
 
 

Selanjutnya, seorang yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring berusia 57 tahun. Setelah Komnas KIPI menerima data pemeriksaannya, ia rupanya sudah mengidap radang paru.

Terakhir, seseorang berusia 45 tahun di Ambon, Maluku. Rupanya, ia mengalami batuk pilek dan sudah terinfeksi Covid-19. "Jadi dia terpapar Covid sebelum divaksin. Covid-nya berat, akhirnya meninggal karena Covid," ujar Hindra.

Hindra mengatakan, pihaknya total menerima 229 laporan KIPI serius vaksin Covid-19. Laporan tersebut merupakan data yang telah diterima hingga 16 Mei 2021. "Laporan KIPI serius berjumlah 229 laporan. Perinciannya, Sinovac 211 laporan dan Astrazeneca 18 laporan," ujar dia.

 
Dia terpapar Covid sebelum divaksin. Covid-nya berat, akhirnya meninggal karena Covid.
 
 

Kementerian Kesehatan telah menghentikan sementara distribusi vaksin Covid-19 Astrazeneca batch (kumpulan produksi) CTMAV547 beberapa hari lalu menyusul adanya laporan KIPI serius. Oleh karena itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta fasilitas kesehatan (faskes) siaga 24 jam dalam menangani KIPI.

"Jadi, tak hanya fasilitas kesehatan milik negara saja atau pihak tertentu, melainkan semua harus bisa memberikan pelayanan kesehatan KIPI," kata Juru Bicara dari PB IDI Iris Rengganis, Selasa (18/5).

photo
Pekerja pusat perbelanjaan mengantre sebelum menjalani vaksinasi Covid-19 di Level 21 Mall, Denpasar, Bali, Senin (17/5/2021). Vaksinasi kepada 1.400 orang dengan sasaran prioritas pelaku usaha pusat perbelanjaan itu dilakukan untuk mempercepat progam vaksinasi Covid-19 sekaligus untuk menjamin kenyamanan dan keamanan kegiatan perdagangan di berbagai pusat perbelanjaan di Bali. - (FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO)

Bio Farma Berharap Tambahan Sinovac

 

Holding BUMN farmasi berencana menambah impor bahan baku vaksin dari Sinovac, Cina, dalam memenuhi kebutuhan program vaksinasi pemerintah. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, holding BUMN farmasi berkomitmen memproduksi 122,5 juta dosis vaksin.

Sejauh ini, Honesti menyampaikan, Indonesia telah mendatangkan 65,5 juta dosis bahan baku vaksin dari Sinovac hingga 18 Mei 2021. Dengan total kapasitas produksi sebesar 267,6 juta dosis per tahun, holding farmasi telah memproduksi 65,5 juta bahan baku tersebut menjadi 48,7 juta dosis vaksin.

Honesti melanjutkan, dari 48,7 juta, sebanyak 32,9 juta dosis sudah mendapat izin edar dari BPOM. Sementara, sisanya sebanyak 15,8 juta dosis masih dalam proses menunggu izin.

"Sebenarnya kami masih mencoba mendapat tambahan impor bahan baku Sinovac, tapi karena juga ada kebutuhan di Cina, kita masih belum bisa dapat kesepakatan," ujar Honesti saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/5).

Kendati begitu, kata dia, Sinovac secara prinsip sudah menyetujui adanya penambahan bahan baku ke Bio Farma. "Mudah-mudahan bisa dapat tambahan bahan baku dari Sinovac. Kami berencana ada tambahan 120 juta dosis bahan baku dari Sinovac lagi, tapi ini masih dalam tahap pembicaraan," kata dia.

Honesti menyebut, tambahan pasokan bahan baku vaksin merupakan upaya dalam merealisasikan target distribusi vaksin 125,5 juta dosis hingga Oktober 2021. Angka 125,5 juta dosis vaksin tersebut berasal dari kesepakatan awal Bio Farma dengan Sinovac yang yang terdiri atas tiga juta dosis impor vaksin jadi Sinovac dan produksi Bio Farma sebesar 122,5 dosis vaksin.

"Sampai Juni nanti, mungkin akan rilis (izin edar) dari BPOM sebesar 60 juta dosis. Sampai Oktober, kita akan bisa mendapatkan (izin edar BPOM) sebanyak 125 juta dosis vaksin," kata dia.

photo
Peserta menjalani observasi seusai memperoleh vaksinasi Covid-19 Astrazeneca di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Vaksinasi tersebut ditujukan bagi 3.000 pelaku UMKM dan karyawan mal yang ada dan terdaftar di pusat perbelanjaan itu. - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Komisi IX DPR, kemarin, sedianya menggelar rapat kerja membahas perkembangan vaksinasi dan strategi pemerintahan untuk ketersediaan vaksin Covid-19. Namun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito tak hadir dalam rapat tersebut.

Ketua Komisi IX DPR Felly Estelita Runtuwene mengatakan, Menkes dan Penny tidak dapat menghadiri rapat karena bertepatan dengan pembahasan program kerja dan anggaran Kemenkes tahun anggaran 2022 yang bertempat di luar kota.

"Kami memohon izin agar paparan kepala BPOM dapat disampaikan deputi bidang pengawasan obat tradisional, suplemen, dan kosmetik," ujar Felly. Selain Honesti Basyir, rapat itu juga dihadiri Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Satari.

Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Golkar Darul Siska mempertanyakan komitmen dari Menkes dan kepala BPOM. Untuk itu, ia meminta ketegasan untuk memutuskan jenis rapat yang digelar kemarin. "Perlu penegasan kita, undangan kami adalah rapat kerja, rapat artinya dengan menteri sesuai tatib. Jadi, menurut saya, status rapat harus diperjelas," ujar Darul.

Komisi IX akhirnya memutuskan menggelar RDPU dengan Komnas KIPI dan Bio Farma. Sementara itu, rapat kerja dengan Menkes dan kepala BPOM direncanakan digelar pada Senin (24/5).

Distribusi

Presiden Joko Widodo memastikan pasokan vaksin Covid-19 untuk daerah kepulauan tercukupi. Hal ini disampaikannya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di PT Bintan Inti Industrial Estate, Kepulauan Riau, Rabu (19/5). Jokowi menyadari, salah satu tantangan besar dalam program vaksinasi adalah pemerataan pasokan vaksin ke wilayah kepulauan.

"Misalnya, dari sini ke Natuna, dari sini ke Anambas. Bukan jarak yang dekat. Tetapi, saya melihat manajemen distribusinya berjalan dengan baik. Untuk Pak Gubernur (Kepri), habis vaksin segera telepon Menkes agar suplainya terus (dijaga)," kata Jokowi.

Sebanyak 15.500 orang divaksin di 67 titik di Kepulauan Riau. Presiden mengapresiasi cepatnya laju vaksinasi di provinsi ini. Ia juga berharap, kekebalan komunal bisa segera terbentuk sehingga masyarakat bisa berakivitas normal kembali. "Penularan Covid bisa kita hentikan, kita kurangi, dan kita cegah secepat-cepatnya," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat