Pemain Milan Zlatan Ibrahimovic membawa bola dalam sebuah pertandingan seri A melawan Fiorentina pada 21 Maret 2021. | CLAUDIO GIOVANNINI/ANSA

Olahraga

Cedera Buat Ibrahimovic Menatap Ujung Karier

Kondisi Ibrahimovic tidak menyenangkan bagi Milan serta timnas Swedia.

MILAN – Kemenangan krusial atas Juventus beberapa pekan kemarin ternyata harus dibayar mahal oleh AC Milan, khususnya kepada penyerang gaek Zlatan Ibrahimovic. Ibra kini dilaporkan harus menepi untuk waktu yang cukup lama karena cedera.

Penyerang berusia 39 tahun itu mengalami cedera lutut dalam pertandingan antara Milan melawan Juventus pada pekan ke-35 di Stadion Allianz, Turin, 10 Mei 2021 lalu.

Pelatih Milan Stefano Pioli sempat melayangkan 'angin surga' dalam pernyataan awal yang menyatakan Ibra bakal pulih tepat waktu untuk pertandingan terakhir melawan Atalanta, 23 Mei mendatang. Namun, beberapa laporan media Italia menunjukkan, Ibrahimovic tidak akan kembali ke lapangan bersama I Rossoneri hingga pengujung kampanye.

Sebagaimana diberitakan La Gazzetta dello Sport, Ahad (16/5) Ibra baru saja menjalani konsultasi dengan spesialis lutut Profesor Volker Musahl di Pittsburgh untuk memutuskan apakah dirinya akan menjalani perawatan konservatif atau menjalani operasi yang bakal memaksanya absen di pertandingan penting.

Praktis, posisi tersebut jelas tidak menyenangkan bagi sang pemain pun bagi Milan serta timnas Swedia. Mengingat, Ibra sempat diprediksi masuk dalam skuad Swedia untuk Euro 2020 musim panas nanti.

Berita tentang kembalinya Ibra ke timnas berjuluk Blagult, Biru-Kuning, beriringan dengan performa impresifnya bersama Milan. Comeback Ibra pun mendapat sambutan hangat dari staf pelatih, pemain, dan pendukung Swedia.

Pelatih timnas Swedia, Janne Andersson, mengaku sudah mengadakan pembicaraan dengan Ibra sebelum mengambil keputusan untuk tidak membawanya ke Euro 2020.

 

 

Cederanya akan menghalangi kembalinya ke timnas di ajang Euro 2020 musim panas ini.

 

JANNE ANDERSON; Pelatih Kesebelasan Nasional Swedia
 

Andersson menambahkan, kehilangan eks pemain Manchester United (MU) dan Paris Saint-Germain (PSG) sangat menyedihkan. Tapi, saat ini, kami hanya mendoakan yang terbaik untuk Ibra agar ia dapat kembali ke lapangan hijau.

Kehilangan Ibra tentu juga menjadi pukulan telak bagi Paolo Maldini dan kawan-kawan. Penyerang yang mengawali karier bersama FF Malmo merupakan sosok krusial, pemimpin tim, baik di atas lapangan pun di dalam ruang ganti.

Berkat serangkaian kontribusi positifnya, Ibra baru-baru ini diganjar perpanjangan kontrak senilai 7 juta euro setahun, meski menurut surat kabar, gajinya bisa turun tergantung berapa banyak pertandingan yang ia lewatkan musim depan.

Sejak berseragam Milan, pemilik nomor punggung 11 mengalami pubertas kedua. Bergabung dari LA Galaxy pada musim dingin edisi 2019/2020, Zlatan mencatatkan 20 penampilan di seluruh kompetisi dan mengemas 11 gol.

Pada musim 2020/2021, Ibra 27 kali turun ke lapangan di berbagai kompetisi dengan mengoleksi total 17 gol. Capaian ini pula yang menjadi salah satu alasan Andersson memanggil kembali Zlatan ke timnas Swedia.

Usia senja, bagi monster seperti Ibra layaknya omong kosong. Kalkulasi soal usia bukan penentu kariernya. Bahkan, sang agen Mino Raiola sempat mengeklaim apabila sang protagonista Milan bisa bermain sampai usia 50 tahun.

Ibra sah saja melegasi dirinya akan kuat bertarung dengan para pemain bertahan lawan hingga melewati usia 40 tahun. Namun, kondisi tubuh dan menurunnya antibodi di dalam tubuh tak bisa dihindarkan.

Milan sendiri sudah menangkap sinyal tersebut. Pemilik tujuh titel Liga Champions menyiasati dengan segera mencari penyerang pengganti untuk perjalanan kampanye 2021/2022.

Dilansir Milannews, Milan tengah bersiap melakukan manuver untuk mendatangkan penyerang baru pada mercato musim panas. Salah satu nama yang santer dikaitkan adalah bomber muda milik Fiorentina, Dusan Vlahovic.

Vlahovic diklaim tampil mentereng di sepanjang musim ini dengan koleksi 21 gol dan tiga assist dalam 35 pertandingan bersama La Viola. Selain itu, Vlahovic sendiri mengakui sangat mengidolakan sosok Ibrahimovic. 

photo
Zlatan Ibrahimovic menghindari manuver pemain Kosovo Hekuran Kryeziu dalam sebuah pertandingan kualifikasi piala dunia. - (EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat