Petugas memeragakan tatacara manasik haji di Almahmudah Manasik Training Center (AMTC), Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (20/4). Kawasan Almahmudah Manasik Training Center tersebut selain dijadikan tempat manasik haji juga dijadikan sebagai t | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Terkait Haji, RI Tunggu Kepastian Saudi

Saudi belum merilis pengumuman terkait daftar negara yang diizinkan masuk untuk haji

JAKARTA — Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian dari Otoritas Arab Saudi terkait keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci. “Karena semua menjadi otoritas Pemerintah Arab Saudi,” ujarnya kepada Republika, Ahad (16/5). 

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebelumnya menegaskan bertekad untuk menyelenggarakan haji pada tahun ini.  Berbeda dengan tahun lalu dimana haji hanya bisa dinikmati oleh seribu jamaah dari Saudi dan ekspatriat yang bekerja disana, tahun ini pihak Saudi akan membuka haji bagi jamaah luar negeri.

Endang mengaku masih menunggu kepastian kouta jamaah haji dari otoritas Saudi. Dia juga menegaskan,  hingga saat ini Saudi belum merilis pengumuman terkait daftar negara yang diizinkan masuk dan mengikuti perhelatan Haji 2021. “Kami sudah menyiapkan untuk layanan tersebut, tinggal menunggu kepastian kuota saja. Pemerintah Saudi belum merilis (daftar negara),” jelas dia. 

Pemerintah Arab Saudi sebelumnya juga sudah membuka penerbangan untuk ibadah umrah. Meski demikian, Saudi memberlakukan larangan bagi jamaah dari 20 negara termasuk Indonesia. Kebijakan tersebut diambil untuk pencegahan merebaknya wabah Covid-19.

Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Khoirizi H Dasir mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan jikalau penyelenggaraan haji memang dilakukan. Persiapan domestik bahkan dilakukan sejak Januari. "Tinggal menunggu kuota, protokol, regulasi, protokol covid-19, protokol ibadah bagaimana. Jadi tidak bisa memastikan, karena belum ada statement resmi dari Saudi," kata Khoirizi, kemarin.

Pemerintah Indonesia telah melakukan pembahasan terkait dengan mitigasi haji. Hal ini berkaitan dengan langkah-langkah yang kemungkinan bisa diambil jika nanti akan keluar pengumuman resmi, sebelum haji berlangsung. Di samping itu, diplomasi internal juga dilakukan terkait haji."Keputusan pemerintah Indonesia dan Saudi harus diterima dengan lapang dada dengan rasa senang hati. Jangan merasa tidak diayomi, atau tidak diperhatikan,”tambah dia.

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid meluruskan sejumlah isu menyesatkan terkiat haji 2021. Zainut menjelaskan ada tiga isu liar yang tersebar di masyarakat terkait ibadah haji tahun ini. Pertama, isu yang mengaitkan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci terkendala karena belum tersertifikasinya vaksin Covid-19 produksi Sinovac di WHO. “Ini tidak benar,” kata dia.

Isu lainnya yakni Indonesia dilarang  memberangkatkan haji karena tunggakan akomodasi di Makkah. Isu tersebut pun dijelaskannya bohong. Ada juga isu yang mengaitkan karena adanyastatus hukum seseorang. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini menegaskan, semua isu itu tidak benar.

Menurut Zainut, belum adanya kepastian terkait keberangkatan jemaah haji 2021 karena situasi pandemi Covid-19 yang belum melandai baik itu di Arab Saudi maupun di dunia. Dia mengingatkan terkait kasus gelombang kedua Covid-19 di India yang hingga kini masih mengkhawatirkan.

"Jadi memang dalam kondisi pandemi yang tidak bisa kita hindari. Jangan kemudian ada isu-isu yang itu justru membingungkan masyarakat bahkan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak baik," ujar Zainut.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat