Alquran merupakan petunjuk universal bagi seluruh umat manusia hingga hari kiamat kelak. | DOK ANTARA Arnas Padda

Kitab

Bahagia dengan Alquran

Melalui buku ini, pembaca diajak untuk mendekatkan hati dengan Alquran.

OLEH HASANUL RIZQA

 

Alquran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara bersambung dengan perantaraan Malaikat Jibril. Kitab suci ini ialah petunjuk universal bagi seluruh umat manusia hingga hari kiamat kelak. Umat Islam meyakini dengan sepenuh hati, Alquran adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan.

Kaum Muslimin hendaknya selalu mendekatkan diri dengan Alquran, sering berinteraksi dengannya dan memetik hikmah darinya. Dari Umamah RA, Nabi SAW bersabda, “Bacalah Alquran. Sebab, ia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela (pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.” (HR Muslim). Beliau juga berpesan, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.”

Khusus pada Ramadhan, umat Islam seyogianya makin cinta menadaburi Alquran. Inilah momen yang disebut sebagai syahr al-Qur’an, bulan Alquran. Sebab, kitabullah tersebut diturunkan oleh Allah SWT pada Ramadhan.

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)”, demikian terjemahan surah al-Baqarah ayat 185.

Dalam hal ini, buku Meraih 1001 Keajaiban Hidup dengan al-Qur’an dapat menjadi bacaan pengisi waktu Ramadhan. Melalui karyanya itu, Ustaz Bobby Herwibowo Lc mengajak pembaca untuk tidak hanya mengimani, tetapi juga menjadikan Alquran sebagai teman dekat. Itu terinspirasi dari sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, Allah mengangkat beberapa kaum dengan Alquran dan menghinakan yang lain dengannya”. (HR Muslim).

photo
Jamaah masjid sedang membaca Alquran saat beriktikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1442 H di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Senin (3/5/2021) dini hari. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Dengan lebih sering berinteraksi dengan Alquran, derajat seorang Muslim insya Allah akan diangkat dalam pandangan-Nya. Kebahagiaan dan ketenteraman hidup pun dapat dengan mudah diraih. Menjadikan Alquran sebagai pusat dari segala kegiatan dan kesibukan, itulah premis dasar yang coba ditawarkan dalam buku setebal 167 halaman tersebut.

Meraih 1001 Keajaiban Hidup dengan al-Qur’an menghimpun puluhan esai tulisan Ustaz Bobby. Dalam artikel berjudul “Jangan Jauh dari al-Qur’an!” (halaman 14), mubaligh yang menggagas metode “menghafal Alquran semudah tersenyum” itu memaparkan tentang pengaruh Alquran terhadap orang beriman. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berhukum (mengambil keputusan) dengan Alquran, maka dia akan adil.”

Karena itu, seorang Muslim yang berbicara berdasarkan Alquran akan lebih dipercaya di tengah masyarakat. Dengan catatan, Muslim tersebut harus sungguh-sungguh meminta petunjuk dari Alquran, bukan malah mencari muka di hadapan manusia.

Ustaz Bobby menegaskan, Alquran sendiri tidak akan terpengaruhi oleh hawa nafsu. Dalam surah al-Hijr ayat sembilan, Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan Alquran dan Kami pula yang menjaganya.”

 
Menadaburi dan tadarus Alquran pun akan meningkatkan rasa cinta seorang Mukmin kepada Allah Ta’ala.
 
 

 

Menadaburi dan tadarus Alquran pun akan meningkatkan rasa cinta seorang Mukmin kepada Allah Ta’ala. Hal itu ditunjukkan antara lain oleh para sahabat Nabi SAW. Sebagai contoh, Abbad bin Bisyr. Setiap sepertiga malam, ia selalu mendirikan shalat tahajud. Dalam momen yang hening itu, dia melaporkan segalanya kepada Allah.

Ustaz Bobby menuturkan, suatu malam Abbad dengan ditemani Ammar bin Yasir bertugas menjaga pos saat Perang Ahzab terjadi. Seperti biasa, malam itu pun diisinya dengan shalat tahajud. Tanpa disadari, tiba-tiba dari kejauhan musuh melepaskan anak panah. Benda runcing itu melesat cepat dan menghujam tubuh Abbad.

Tubuh Abbad yang tengah melaksanakan qiyamullail tertembus anak panah dan bersimbah darah. Ia hanya menatapi darah yang mengalir dan meneruskan bacaan Alquran. Seketika, panah kedua pun dilepas musuh dan melukai lagi tubuhnya. Kejadian yang sama terus menerus terjadi sehingga darah membasahi sekujur tubuhnya.

Abbad pun limbung. Dengan sisa-sisa tenaganya, ia pun bergerak ke arah tenda untuk membangunkan Ammar. Begitu bangun, kawannya itu melompat karena terkejut melihat kondisinya.

Setelah menyerukan kepada Muslimin lainnya, Abbad segera diberi pertolongan. Saat itu, Ammar pun bertanya, “Mengapa engkau tidak segera membangunkanku saat anak panah pertama menancap di tubuhmu?”

“Sungguh aku tidak ingin memutus kenikmatan membaca Alquran,” jawab Abbad sembari tersenyum.

 
Tak lengkap hari dan malam dilalui tanpa lisannya melafalkan ayat-ayat suci.
 
 

 

Begitulah jiwa dan hati seorang Mukmin yang amat jatuh cinta terhadap Alquran. Baginya, membaca kitabullah sama sekali bukan beban. Justru, tak lengkap hari dan malam dilalui tanpa lisannya melafalkan ayat-ayat suci, termasuk dalam shalat tahajud.

Kisah lainnya disampaikan Ustaz Bobby tentang keajaiban Alquran bagi orang-orang Muslim yangt mencintai Kalamullah itu. Cerita ini lebih kekinian, yakni terjadi pada ibunda seorang rekan sang ustaz; namanya Jefri.

Ibunda Jefri sudah berusia 70 tahun. Sejak masih muda, kegemarannya ialah membaca Alquran. Bisa dikatakan, tidak pernah sehari pun terlewat tanpa mengamalkan tadarus.

Allah berkehendak, wanita itu terkena kanker rahim. Kalaupun dioperasi, kalkulasi medis memperkirakan, keberhasilan tindakan itu “hanya” 50 persen. Penyakit itu amat berisiko terhadap keselamatan. Tambahan pula, sang pasien akan merasakan kesakitan yang berkepanjangan, hingga minimal enam bulan ke depan.

Jefri dan saudara-saudaranya pun dilanda kegalauan. Bagaimana memberitahukan kabar ini kepada sang bunda? Bagaimana menguatkan mentalnya?

Akhirnya, hari operasi pun tiba. Ibunda Jefri diberi bius lokal. Tubuh bagian atasnya pun masih sadar saat tindakan medis itu dijalankan. Alhamdulillah, operasi ini berjalan lancar.

 
Saat operasi, aku dengar semua anak-anakku membacakan Alquran di telingaku yang membuat aku merasa damai hingga terlelap tidur.
 
 

 

Ibu Jefri lantas dibawa ke ruang perawatan. Menurut Jefri, saat itu keajaiban terjadi. Tidak sedikit pun ibundanya merasa sakit pascaoperasi. Malah, perempuan yang sangat dikasihinya itu dapat bercanda dan tertawa dengan keluarga yang membesuknya.

Saat ditanya, wanita ini menjawab, “Saat operasi dilaksanakan, aku merasa begitu tenang, sebab aku dengar semua anak-anakku membacakan Alquran di telingaku yang membuat aku merasa damai hingga terlelap tidur.”

Mendengar itu, Jefri dan saudara-saudaranya saling berpandangan heran. Sebab, tidak seorang pun diizinkan untuk mendampingi sang ibu di kamar operasi. “Kami meyakini bahwa inilah syafaat Alquran yang Allah berikan bagi orang yang gemar membacanya,” tulis Ustaz Bobby menirukan perkataan Jefri.

Ia pun teringat firman Allah SWT dalam surah al-A’raf ayat 196. Artinya, “Sesungguhnya, pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan Alkitab (Alquran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.”

photo
Ustadz Bobby Herwibowo berpose untuk Republika pada gelaran Festival Republik dan Dzikir Nasional 2019 di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (1/1/2020).  - (Thoudy Badai_Republika)

Cara tahfiz

Di antara banyak dai di Indonesia saat ini, sosok Ustaz Bobby Herwibowo termasuk yang kerap menyemarakkan kegiatan-kegiatan tahfiz Alquran. Metode “menghafal Alquran semudah tersenyum” yang digagasnya telah mencetak jutaan orang hafiz.

Mubaligh yang kini berusia 44 tahun itu kerap mengisi pelbagai pelatihan menghafal Alquran. Para peserta diajarkan untuk bersemangat meresapi bacaan dan makna kitab suci tersebut dalam hati serta pikiran.

Pendiri Yayasan Askar Kauny itu menulis dalam Meraih 1001 Keajaiban Hidup dengan al-Qur’an, ada banyak contoh keluarga yang sukses menumbuhkan generasi qurani. Untuk menyebut satu nama saja, yakni Ustaz Mutammimul Ula. Bersama dengan istrinya, ustaz yang tinggal di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, itu dikaruniai 10 anak. “Dan semuanya adalah penghafal Alquran!” tulis Ustaz Bobby.

Bagaimana meniru jejak keluarga Ustaz Ula dan banyak hafiz lainnya? Menurut Ustaz Bobby, langkah keseribu selalu dimulai dari satu langkah pertama. Maka dari itu, jelasnya, perlu kemauan dan kemantapan hati terlebih dahulu dari tiap suami-istri Muslim.

Umpamanya, pertama-tama ajaklah pasangan untuk membayangkan, bagaimana bila keluarga kita menjadi penghafal Alquran. Bayangkan bila anak-anak kita hobi membaca Alquran, menghafal ayat-ayat kitab suci. Betapa rumah akan teduh dengan lantunan kitabullah.

 
Imajinasikan dengan jelas bahwa setiap pagi, sore, siang dan malam kita sekeluarga menjadi akrab dengan mushaf Alquran.
 
 

 

“Imajinasikan dengan jelas bahwa setiap pagi, sore, siang dan malam kita sekeluarga menjadi akrab dengan mushaf Alquran, hingga Allah meridhai dan menurunkan banyak keberkahan pada keluarga kita,” ucapnya.

Cara menjadi tahfiz adalah salah satu tema yang diangkat dalam buku Meraih 1001 Keajaiban Hidup dengan al-Qur’an. Dengan membaca karya ini, Anda dapat menyelami makna, betapa nikmatnya memiliki hati yang selalu rindu akan Alquran.

photo
Melalui buku ini, Ustaz Bobby Herwibowo Lc mengajak kaum Muslimin untuk terus meningkatkan interaksi dengan Alquran. - (DOK PRI)

DATA BUKU:

Judul: Meraih 1001 Keajaiban Hidup dengan al-Qur’an

Penulis: Ustaz Bobby Herwibowo Lc

Penerbit: Zikrul Hakim

Tebal : 167 halaman

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat