Istana Chowmahalla | Youtube

Arsitektur

Chowmahalla, Kemegahan Islam di Tanah Indus

Semua bangunan di dalam Chowmahalla merupakan replika dari Istana Shah di Teheran, Iran.

India tak hanya masyhur dengan dongeng Ramayana dan Mahabharata. Negeri tempat peradaban tua berkembang itu pernah menjadi tempat peradaban Islam pada masa dinasti Nizam dari Hyderabad. Dinasi ini berkuasa pada abad ke-18.

Kompleks empat yang oleh masyarakat setempat disebut Chowmahalla adalah bukti nyata Risalah Ilahi berkembang pesat di sana. Dari kejauhan, masyarakat dapat menyaksikan betapa megah dan mewahnya kompleks bangunan tersebut. Itulah kesan yang ditonjolkan dari konsep bangunan istana milik Dinasti Nizam ini. 

Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, istana Chowmahalla digunakan untuk menerima tamu undangan yang datang menemui Nizam ke Hyderabad. Mereka akan mendapat sambutan hangat dengan fasilitas mewah yang memanjakan. Untuk hal yang satu ini, Nizam memang terkenal royal menjamu tamunya.

Istana yang berbalut warna putih ini sekarang menjadi kediaman Barkat Ali Khan Mukarra Jah, ahli waris dari keturunan Nizam. Istana yang mendapat pelakat bergengsi UNESCO Asia Pasifik untuk konservasi warisan budaya ini didesain dengan bentuk memanjang sama rata.

Di sisi kiri dan kanannya terdapat pilar kotak tanpa jendela. Di tengah-tengah berdiri pilar melengkung tanpa pintu sebanyak tujuh dan antara satu dan yang lainnya berkaitan. Pilar-pilar inilah, selain sebagai penopang bangunan, tapi juga aksesori yang keindahannya dapat dilihat sebelum melihat eksotisme seluruh bagian interior istana.

Istana Chowmahalla dilengkapi dengan bangunan penunjang yang didesain tak kalah indah dan megah, tapi masih bagian sama dalam satu kompleks. Bangunan tersebut diberi nama sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh HyderabadLocals (hyderabadlocals)

Pancaran kemegahan Chowmahalla Palace yang dibangun Nizam pada 1750 ini sangat kental dan menonjol dengan keberadaan halaman selatan dan halaman utara sebelah utara. Halaman selatan ini merupakan bangunan tertua dari kompleks istana yang pernah beberapa kali direstorasi setelah selesai dibangun pada 1857. Gedung megah ini memiliki empat bangunan yang diberi nama Istana Afzal Mahal, Mahtab Mahal, Tahniyat Mahal, dan Aftab Mahal.

Dari beberapa istana tersebut, hanya Istana Aftab Mahal yang termegah di antara Afzal Mahal, Mahtab Mahal, dan Tahniyat Mahal. Istana Aftab dirancang dengan dua bangunan bertingkat yang tampilan mukanya bergaya Eropa. 

Letak istana Chowmahalla memanjang dari Laad Bazaar di utara ke Jalan Aspan Chowk di selatan. Semula, luas tanah Chowmahalla 45 hektare, tapi seiring dengan perkembangan waktu dan pertumbuhan populasi, akhirnya hanya tinggal 12 hektare.  

Aksesoris elegan

Chowmahalla disebut-sebut merupakan replika dari Istana Shah di Teheran, Iran. Di dalam ruangan gedung bagian selatan, ada beberapa aksesori elegan, namanya Grand Khilwat (Durbar Hall), air mancur, dan taman.

Bagian gedung sebelah utara (nouthern courtyard) saat ini tidak hanya diakses oleh pihak keluarga ahli waris, tetapi juga sudah terbuka untuk dikunjungi pengunjung. Ini setelah rentetan kerja keras untuk merestorasi bangunan sebelah utara.

Bangunan yang digadang-gadang sebagai spot terindah dari halaman utara ini adalah Bara Imam. Ruangan ini memiliki lorong panjang dari kamar di sisi timur. Bara Imam pernah difungsikan untuk ruang administrasi kerajaan. Selain itu pula, ruangan yang konon dinamai pula dengan Shishe (cermin gambar) ini sempat dijadikan kamar bagi pejabat pendamping tamu yang berkunjung ke Chowmahalla.

Aksesori lain yang dimiliki halaman utara adalah menara jam (clock tower). Posisinya yang berada di ketinggian sangat memungkinkan penghuni istana untuk melihat jelas jam tersebut. Jam ini sudah diaktifkan sejak awal berdirinya Chowmahalla. 

Masih membahas halaman sebelah utara terdapat ruangan bernama Dewan Balai. Di ruangan ini terdapat koleksi langka, seperti manuskrip, buku, dan benda-benda langka lainnya yang tidak ternilai harganya.

Semua koleksi benda langka itu sudah ada sejak zaman Nizam. Koleksi-koleksi itu merupakan pemberian dari tamu dan para pejabat penting yang menemui Nizam ke istana. Ruangan ini juga sering digunakan sebagai tempat pameran koleksi benda-benda istana. 

Ala Mughal

Selain bangunan-bangunan di atas tadi, ada juga Roshan Bangla. Bangunan ini merupakan bagian indah lain yang terdapat di Istana Chowmahalla. Keberadaan Roshan Bangla semakin memperkuat keindahan Khilwat, Grand Durbar Hall yang terdapat pada bagian ruangan Roshan Bangla.

Grand Durbar Hall memiliki kubah dan lengkungan ala Mughal, pengaruh desain Persia juga terdapat pada cermin yang menyelimuti Grand Durbal Hall. Grand Durbar Hall merupakan jantung dari Chowmahalla Palace. Keindahan Grand Durbar Hall selalu dijunjung tinggi oleh orang-orang dari Hyderabad layaknya singgasana dari Dinasti Asaf Jahi.

Durbar Hall memiliki platform marmer murni. Di sinilah Takht-e-Nishan atau kursi kerajaan dibaringkan. Ada 19 lampu yang baru diperbaiki, semua bahan lampu tersebut terbuat dari kristal Belgia yang membuat Dubar Hall terlihat spektakuler, menampakkan kemegahan Chowmahalla. Untuk melakukan perawatan pada seleruh bangunan Chowmahalla, setiap harinya pihak pengelola istana menerjunkan lebih dari 7.000 petugas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat