Sejumlah warga Palestina melaksanakan shalat di Gerbang Damaskus ke Kota Tua Yerusalem, Sabtu (24/4). Bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa Palestina terjadi pada malam hari di bulan suci Ramadhan. (AP Photo/Maya Alleruzzo) | AP/Maya Alleruzzo

Internasional

Serangan Israel terhadap Sipil Palestina Lukai Kemanusiaan

Sebagian warga NU menyerukan pembacaan doa qunut nazilah untuk warga Palestina.

JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai serangan Israel terhadap warga sipil Palestina melukai kemanusiaan. Peristiwa yang melukai ratusan warga Palestina itu adalah amoral dan kebiadaban. 

“Tindakan ini tidak dapat ditoleransi. Israel harus bertanggungjawab sepenuhnya,” kata Sekretaris Jenderal PBNu Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulisnya pada Senin 10 April 2021.

Pihaknya menunjukkan beberapa sikap terkait penyerangan ini. Pertama, mengecam keras tindakan aparat kepolisian Israel yang melalukan penyerangan terhadap warga sipil Palestina. terlebih ini merupakan bulan suci Ramadhan. Bulan saat umat Islam dan saudara-saudara di kita di Palestina sedang menjalankan ibadah puasa. Tragedi ini kembali melukai kemanusiaan kita. 

Kedua, mendesak kepada PBB untuk melakukan langkah cepat dan upaya strategis agar Palestina kembali damai, Palestina berdaulat sebagai sebuah negara yang diakui oleh seluruh bangsa di dunia.  

Ketiga, mendesak pemerintah Indonesia untuk segera mengambil langkah diplomatis dan ikut andil dalam upaya menciptakan perdamaian di Palestina. Upaya ini penting dilakukan sebagai bagian dari tanggungjawab Internasional yakni turut berperan dalam usaha menciptakan perdamaian dan keamanan dunia. 

Keempat, NU sejak Muktamar ke-13 di Menes, Banten tahun 1938 telah menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Maka untuk itu, kami terus teguh pendirian untuk menyampaikan pandangan dan sikap bahwa bagi kami Palestina adalah bangsa yang berdaulat. Kami juga mendorong seluruh pihak untuk melakukan dialog agar kekerasan tidak terjadi lagi dalam upaya penegakan kadaulatan Palestina. 

Qunut nazilah

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengecam keras penyerangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5). Ketua PWNU Jatim KH. Marzuqi Mustamar pun menyerukan pemberian sanksi internasional terhadap Israel atas aksinya terkutuknya tersebut.

Marzuqi juga mengintruksikan ahar warga Nahdliyin di Jatim khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya untuk membaca Qunut Nazilah dan Hizin Nashor di sisa Ramadhan tahun ini. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk solidaritas dari warga Nahdliyin untuk Palestina.

“Di akhir Ramadhan ini, saya menyerukan secara khusus kepada warga NU dan pesantren di Jatim untuk bersama melakukan gerak batin dengan membaca doa qunut nazilah dan hizb. Memohon pertolongan dari Allah SWT agar Palestina khususnya dan juga dunia dapat tercipta situasi yang damai,” kata Marzuqi, Ahad (9/5).

Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdussalam Shohib pun mengutuk keras serangan Israel terhadal warga Palestina tersebut. Ia mendesak pemerintah Republik Indonesia melakukan protes keras ke PBB atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan Israel.

"Praktik-praktik kekerasan dan pelanggaran nyata terus dilakukan Israel terhadap warga Palestina seperti serangan di masjid Al Aqsa, Nahdlatul Ulama tegas mengutuk dan mendesak pemerintah untuk melakukan protes resmi ke PBB," kaya Abdussalam.

Kronologi

Ratusan warga Palestina terluka dalam tindakan keras polisi Israel terhadap pengunjuk rasa di luar Kota Tua Yerusalem pada Sabtu (8/5). Bentrokan ini terjadi saat puluhan ribu Muslim beribadah di Masjid Al-Aqsa di dekatnya pada malam lailatul qadar.

Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan, sedikitnya 90 orang terluka sehari setelah pasukan Israel menyerbu Al-Aqsa dan melukai lebih dari 200 warga Palestina. Polisi Israel mengatakan setidaknya satu petugas terluka.

Pemuda Palestina melemparkan batu, menyalakan api, dan merobohkan barikade polisi di jalan-jalan menuju gerbang Kota Tua. Sedangkan pasukan keamanan Israel menunggang kuda dan dengan perlengkapan anti huru hara mengerahkan granat kejut serta meriam air.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza sepanjang bulan suci Ramadhan. Kondisi ini terjadi akibat kemarahan yang meningkat tentang potensi penggusuran paksa dan ilegal terhadap warga Palestina dari rumah-rumah Yerusalem Timur.

Penjaga perbatasan Israel, selama beberapa hari terakhir, menggunakan air, gas air mata, peluru berlapis karet, dan granat kejut untuk membubarkan aksi damai. Mereka duduk di jalan untuk mendukung keluarga yang menghadapi penggusuran di lingkungan Sheikh Jarrah.

Sekitar 205 warga Palestina dan 18 perwira Israel terluka dalam konfrontasi pada Jumat (7/5). Bentrokan yang kian memanas ini pun menuai kecaman internasional dan seruan untuk tenang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat