Selebrasi tim Manchester United setelah Paul Pogba mencetak gol kelima pada laga leg pertama semifinal Liga Europa antara Manchester United melawan AS Roma di Old Trafford, Manchester, Jumat (30/4) dini hari. | REUTERS/PHIL NOBLE

Olahraga

Semakin Banyak Gol Usia Cavani di MU Kian Panjang

MU lolos ke final Liga Eropa.

MANCHESTER — Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solksjaer tidak ingin buru-buru membicarakan perpanjangan kontrak Edinson Cavani.  Menurutnya, tidak ada tenggat waktu untuk menambah masa bakti striker berusia 34 tahun tersebut di Old Trafford. Di satu sisi, ia mengakui timnya masih butuh jasa Cavani di lini depan. 

"Kami tidak punya batasan waktu. Tapi semakin banyak dia mencetak gol, maka semakin baik pula dirinya di tim ini. Itu membuat kesempatannya untuk bertahan di sini lebih besar," kata Solskjaer seperti dilansir Tribalfootball, Jumat (7/5). 

Cavani dikabarkan siap menandatangani kontrak baru dengan Manchester United (MU). Ini menandakan bahwa sang bomber membatalkan niatnya hengkang dari Old Trafford dalam waktu dekat. 

Dalam laporan ESPN yang dikutip Tribalfootball, Sabtu (1/5), Cavani mengubah rencananya untuk bertahan lebih lama bersama Pasukan Setan Merah. Kepastian dipercaya akan segera diambil Cavani pekan depan. Ia masih mempertimbangkan dinamika sepakbola Inggris karena pernah dihukum FA dengan isu rasialisme. 

Cavani diberi sanksi larangan tiga pertandingan plus denda 100 ribu poundsterling karena menyebut 'negrito' di Instagram kepada temannya. Cavani berdalih hal tersebut merupakan hal yang biasa dalam lingkup pertemanan, bukan ranah publik. 

"Anak saya tidak nyaman di Inggris dan ingin kembali bersama keluarganya. Edinson ingin bermain di Amerika Latin. Dia ingin bergabung dengan Boca Juniors," kata ayah Cavani, beberapa bulan lalu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Edinson Cavani (cavaniofficial21)

MU patahkan kutukan semifinal

Manchester United (MU) akhirnya lolos ke final Liga Europa setelah menang agregat 8-5 dari Roma. MU kalah 3-2 oleh Roma di leg kedua semifinal Liga Europa, tetapi lolos berkat kemenangan 6-2 dalam leg pertama di Old Trafford.

MU pun akan ditantang Villarreal di final yang digelar di Gdansk, Polandia, setelah Villareal mengatasi Arsenal. Menariknya, kemenangan atas Roma seolah mematahkan “kutukan” semifinal. MU lolos ke final untuk pertama kalinya setelah empat kali secara beruntun gagal di semifinal. Ini juga menjadi final pertama Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer MU.

Musim lalu, raksasa Liga Primer Inggris gagal di tiga semifinal sekaligus. Klub berjuluk Setan Merah ini kalah dalam semifinal Piala Liga dari Manchester City. Setelah itu tumbang dariChelsea di semifinal Piala FA. Laga yang paling menyakitkan adalah gagal di semifinal Liga Europa setelah kalah dari Sevilla 2-1. Terbaru, kegagalan MU di semifinal terjadi di Piala Liga, lagi-lagi oleh Manchester City yang kemudian menjadi juara. 

Tak ingin kutukan semifinal itu berlanjut, Ole Gunnar Solskjaer menurunkan skuad terbaiknya di Liga Europa untuk menyingkirkan wakil Italia. ''Ini apa yang kami inginkan, bermain di final, pertandingan terakhir musim ini, peluang untuk memenangkan trofi. Kami kalah dalam empat semifinal dan akhirnya kami lolos,'' ucap Solskjaer, dikutip dari laman resmi MU, Jumat (7/5).

Untuk itu, Solskjaer tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan meraih trofi pertamanya setelah gagal dalam empat semifinal di berbagai kompetisi. Namun, ia sadar lawannya di final bukan tim sembarangan. Villarreal menyingkirkan Arsenal setelah menahan imbang tanpa gol di Emirates. Sebelumnya, Villareal menang 2-1 di leg pertama. 

Supaya tidak gagal di final, Solskjaer pun akan segera menganalisis kekuatan Villarreal. Pelatih asal Norwegia itu kabarnya bakal mulai melihat beberapa pertandingan yang dijalani klub asal Spanyol tersebut. Sebab, dirinya baru tahu sedikit tentang klub berjuluk Kapal Selam Kuning tersebut. 

“Mereka mengalahkan Arsenal yang tidak akan pernah mudah, dan tim yang lolos ke final pasti adalah tim bagus. Namun, kami siap untuk final,” ujar Solskjaer.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Manchester United (manchesterunited)

Noda Arsenal

Harapan agar tim Inggris menguasai partai final kompetisi Eropa pupus. Penyebabnya, Arsenal gagal mengalahkan Villarreal di leg kedua di Emirates Stadium. Padahal, the Gunners hanya butuh kemenangan 1-0 untuk bisa lolos ke final. Namun, skuad asuhan Mikel Arteta tersebut tak bisa berbuat banyak di kandang sendiri setelah kalah 2-1 di Spanyol.

Arsenal memang bilang dibilang sedikit apes, karena upaya Pierre-Emerick Aubameyang dua kali membentur tiang gawang. Arteta pun membuat Arsenal untuk pertama kalinya gagal lolos ke final kompetisi Eropa maupun domestik. Sebaliknya, Unai Emery, yang dipecat Arsenal sebelum digantikan Arteta, justru membawa Villarreal melaju ke final.

Akibatnya, klub asal London kehilangan satu-satunya harapan untuk bisa lolos ke Liga Champions musim depan. Sebab dengan berada di posisi sembilan klasemen, Arsenal sudah hampir dipastikan tak bisa masuk ke peringkat empat besar.

''Kami hancur. Sangat kecewa. Kami harus mengucapkan selamat kepada Villarreal. Kami telah berjuang sampai menit akhir. Saya pikir kami layak menang, tapi detail menentukan laga ini,'' kata Arteta, dikutip dari Skysports.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat