Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang mena | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Inovasi

Membaca Geliat Transformasi Pendidikan

Aplikasi penunjang dunia pendidikan terus berevolusi di Indonesia.

Sekolah merupakan salah satu komunitas yang terdampak ketika pandemi Covid-19 terjadi. Dalam satu tahun terakhir, pergeseran budaya serta tata cara belajar, bergeser dari luring menjadi daring.

Tak berhenti sampai di situ, segala koordinasi baik antarguru maupun dengan wali murid yang sebelumnya dilakukan melalui pertemuan langsung, kini menjadi sangat terbatas. Perubahan tersebut juga berdampak pada administrasi dan koordinasi di lingkungan sekolah. Kini, dunia pendidikan Indonesia, mau tidak mau harus segera bertransformasi ke basis digital agar lebih efektif dan efisien.

Nadiem Makariem selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menjelaskan, digitalisasi sekolah menjadi tema utama di 2021. SeOn merupakan platform digital gratis pertama di Indonesia di sektor pendidikan yang mengintegrasikan seluruh aktivitas yang ada dalam lingkungan sekolah.

Mulai dari, aktivitas belajar mengajar, administrasi, konseling, hingga kegiatan komunikasi dengan seluruh warga sekolah, seperti guru, siswa, pembina ekstrakulikuler, hingga wali murid.

Lahir dari anak-anak muda Bandung, Deka D Kartaji, Budi Basarah, Ganar Afin Nendriyawan, serta Fitriana Nugraha, SeOn didesain menyerupai //mapping// sekolah. “Memasuki halaman muka aplikasi SeOn, kita serasa memasuki halaman sekolah. Terlihat kelas- kelas, ruang guru, perpustakaan, hingga ruang ekstrakuriluler. Nuansa tampilannya pun dibuat seperti layaknya media sosial,” jelas Deka.

Tak hanya menunjang kegiatan belajar mengajar, ia melanjutkan, platform ini juga meringankan tugas administrasi guru agar lebih fokus mengajar. Saat ini SeOn Indonesia sudah bekerjasama dengan 502 sekolah yang tersebar di 24 Provinsi dan 116 Kota Kabupaten dengan jumlah siswa mencapai 238.846 orang.

Pada Desember 2021 SeOn menargetkan sekitar 2000  sekolah di seluruh Indonesia dapat bergabung dan menikmati layanan SeOn. Artinya, di masa depan, sekitar satu juta siswa akan terkoneksi melalui SeOn.

Pengguna Tumbuh Pesat

photo
Siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19 - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Sejak pembatasan sosial dan diberlakukannya sistem pembelajaran jarak jauh (PSJJ), aplikasi pembelajaran daring, Cakap menerbitkan ‘Social Impact Report 2020’ pada 3 Mei 2021. Laporan tersebut memuat bagaimana Cakap memanfaatkan teknologi informasi sebagai platform yang menyediakan solusi pembelajaran untuk memberikan akses ke pendidikan secara daring.

“Berawal dari keyakinan kami akan akses pendidikan yang berkualitas adalah alat yang dapat mengubah hidup, Cakap memanfaatkan kecanggihan teknologi yang mudah dan fleksibel,” ungkap Co-founder dan CEO Cakap, Tomy Yunus, dalam keterangan pes yang diterima Republika.

Menurutnya, tahun lalu menjadi masa pembelajaran dan transisi, dimana Cakap turut ambil bagian dalam mendukung upaya pemerintah memberikan pendidikan yang efektif.

Saat ini, Cakap menyediakan layanan kelas pelatihan bahasa asing untuk bahasa Jepang, Mandarin, Inggris, dan Bahasa Indonesia. Tingginya antuasiasme masyarakat Indonesia terhadap sistem pembelajaran secara daring, telah memacu tim Cakap untuk memberikan metode pembelajaran terbaik melalui inovasi kreatif.

Bukan hanya dari materi pembelajaran yang dirancang secara khusus, Cakap juga menghadirkan terobosan teknologi berupa Augmented Reality (AR) untuk menghadirkan interaksi konten tiga dimensi dan audio visual yang dapat dinikmati secara real-time selama kelas berlangsung. 

Tantangan Memahami Konsep

photo
Siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui kanal TV Satelit Bandung 132 di Pos PAUD Mitra RW 05, Jalan Cibangkong, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10). Pemerintah Kota Bandung meluncurkan kanal TV Satelit Bandung 132 yang menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19 - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Zenius, perusahaan edukasi berbasis teknologi, merilis video yang merangkum hasil dari focus group discussion bersama siswa, orang tua, dan guru, terkait tantangan terbesar yang dihadapi selama belajar di rumah. Kelompok siswa dan orang tua menyatakan, mereka menghadapi tantangan belajar yang sama meski di era yang berbeda.

Yaitu, sulitnya memahami konsep dasar dan terbatasnya dukungan dan fasilitas tenaga pengajar. “Saya kadang masih kurang paham akan konsep dasar suatu materi sehingga ketika bertemu dengan soal-soal UTBK atau ujian lainnya, kita tidak tahu bagaimana cara menjawabnya,” kata Nirmala, seorang siswa kelas 12.

Senada, orang tua siswa, Dewi Murtiningsih juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, seringkali pemahaman dasar dia kesampingkan agar bisa fokus pada cara cepat untuk menyelesaikan ujian.

Co-Founder dan Chief Education Officer Sabda PS melihat masalah belajar yang sudah berkepanjangan ini dapat ditangani lewat cara belajar yang menekankan pada pemahaman dasar materi. Tapi, diterapkan secara adaptif sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

Sebagai langkah awal, perlu diakui, tingkat pemahaman siswa, berbeda satu sama lain.”Jika kita sebagai guru memaksakan tingkat pelajaran yang sama pada semua siswa, padahal sudah ada siswa yang tertinggal pemahamannya, tentu mereka akan tertinggal” ujar Sabda.

Survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan Indonesia berada di urutan terendah di tingkat global. Sabda menekankan salah satu alasan rendahnya peringkat PISA Indonesia ialah penilaian di sekolah hanya berfokus pada topik spesifik.

Siswa pun sekadar menghafal materi, bukan menekankan pada kemampuan dasar siswa dalam berpikir kritis. Peran platform teknologi pendidikan, Sabda menjelaskan, sangat penting dalam melakukan perubahan ini.

Sifatnya yang dapat dengan mudah diakses dari mana saja dan kapan saja dapat memfasilitasi siswa untuk mengejar ketertinggalan, merasa berdaya, dan meminimalkan beban belajar siswa. 

 

Sekitar 94 persen pelajar kehilangan akses akan pendidikan di sekolah akibat pandemi. Hadirnya sistem EduTech menjadi solusi alternatif yang logis untuk dapat diadaptasi oleh institusi pendidikan.

   

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat