Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Pertashop di POnpes Nurul Qurán didampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pejabat lainnya, Ahad (11/4).. | istimewa

Kabar Utama

BUMN Ikut Majukan Ekonomi Pesantren

Kementerian BUMN berkomitmen membantu 1.000 pesantren untuk akses permodalan hingga kesempatan berwirausaha.

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir ingin perusahaan BUMN ikut membangun kemandirian ekonomi pesantren. Erick mengatakan, Kementerian BUMN berkomitmen membantu 1.000 pesantren di Pulau Jawa untuk mendapatkan akses permodalan, layanan perbankan syariah, hingga kesempatan berwirausaha. 

Erick melalui akun Instagramm-nya pada Sabtu (1/5) mengatakan, komitmen itu ia sampaikan saat bersilaturahim dengan Habib Luthfi bin Ali bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah. Kegiatan yang digelar pada Jumat (30/4) itu dihadiri tokoh dan komunitas pondok pesantren setempat. 

"Saya menyampaikan komitmen Kementerian BUMN dan BUMN untuk menggandeng 1.000 pesantren di Pulau Jawa dengan dukungan permodalan dan layanan perbankan syariah, juga kesempatan berwirausaha, antara lain, bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pertashop (SPBU mini Pertamina)," kata Erick yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). 

Erick menambahkan, hal tersebut merupakan bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi pesantren. Selain itu, untuk membangkitkan keseimbangan pembangunan ekonomi masyarakat. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (@erickthohir)

Erick dalam kegiatan silaturahim sekaligus buka puasa bersama di kediaman Habib Luthfi juga menyampaikan, perusahaan BUMN yang baik bukan hanya perusahaan yang punya catatan kinerja positif dan pencapaian keuntungan semata. Perusahaan BUMN juga harus mampu memberi manfaat bagi masyarakat banyak, sekaligus membuat produk dan beragam inisiatif agar berdampak pada terjadinya hubungan antarmasyarakat yang saling membantu.

Kegiatan itu digelar bersamaan dengan sosialisasi bertema "Energi Baik Ramadhan, Berkah Pertashopku. Mandiri Pesantrenku, demi Membangun Ekonomi Kerakyatan" yang dihadiri Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Direktur Pertamina Retail Iin Febryan, dan Direktur Utama BSI yang juga Bendahara MES Hery Gunardi.

"Dalam satu hadisnya, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa mukmin yang satu dengan yang lainnya bagaikan sebuah bangunan yang saling memperkuat antara sebagian dengan sebagian yang lainnya. Oleh sebab itu, dalam konteks membangun masyarakat ekonomi syariah yang kuat dan memberi manfaat bagi banyak orang, maka saya terus mendorong agar perusahaan BUMN juga memberi manfaat bagi masyarakat dalam bentuk produk dan inisiatif yang dilakukan perusahaan tersebut," ujar Erick.

Erick menambahkan, dalam beberapa pekan terakhir, ia kerap berkunjung ke berbagai pelosok daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk melihat berbagai perusahaan BUMN bersinergi dengan berbagai lapisan di masyarakat untuk bergotong royong membangun ekonomi rakyat sehingga lebih mandiri dan kuat. Menurut dia, bentuk sinergi antara Pertashop yang dikelola Pertamina, BRI Link milik Bank Rakyat Indonesia, serta Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan, dirancang akan mampu mengangkat perekonomian para pengusaha kecil di daerah dan juga kalangan pondok pesantren.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kiri) bersama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya (tengah), Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa (kiri) dan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji (kedua kiri), menyaksikan operasional perdana Pertashop, di Ponpes Nurul Quran, Karang Pucung, Cilacap, Jateng, Minggu (11/4/2021). Pertamina menargetkan pembangunan 10 ribu outlet Pertashop pada 2021 dengan 1.000 outlet dialokasikan untuk pesantren di seluruh Indonesia. - (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

"Yang terpenting, masyarakat merasakan langsung. Ada rasa syukur karena usaha sendiri yang didukung perusahaan BUMN mampu memberi manfaat, bukan hanya bagi mereka sendiri sebagai pemilik, tapi bagi masyarakat sekitar, membuka lapangan kerja, dan masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pom bensin atau ke ATM dan bank," lanjut Erick.

Dalam kolaborasi yang melibatkan ragam latar belakang masyarakat di daerah, desa, dan pondok pesantren itu, Pertashop, SPBU mini resmi Pertamina, dipilih menjadi alternatif usaha. Terdapat pula BSI yang berkomitmen memberikan dukungan produk dan jasa layanan perbankan bagi UMKM di lingkungan/ekosistem pesantren, mulai dari agen Laku Pandai, modal kerja untuk usaha, termasuk jika ingin membuka Pertashop.

"Saya apresiasi kolaborasi Pertamina, BSI, BPH Migas, dan juga Masyarakat Ekonomi Syariah untuk bahu-membahu dan jadi katalisator untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," kata Erick, 

Ia pun tak lupa mengucapkan apresiasinya atas dukungan Habib Lutfi dan para kiai serta antusiasme komunitasi pondok pesantren di Kota Pekalongan ini. "Saya berharap, hari ini menjadi awal dari ikhtiar-ikhtiar baik kerja sama lainnya. Insya Allah, pemberdayaan dan kemandirian ekonomi di pesantren dapat menjadi pilar kekuatan ekonomi syariah dan masyarakat," kata Erick.

Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP3M), Maskuri, menyebut, pesantren membutuhkan modal usaha untuk pengembangan ekonominya. Sejauh ini, bantuan yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) jumlahnya terbatas.

 
photo
Menteri BUMN Erick Thohir menyalami anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, di Cilacap, Ahad (11/4).. - (istimewa)

"Pesantren di mana pun perlu modal usaha untuk pengembangan ekonomi. Dari ormas mana pun saya kira memerlukan ini karena sangat membantu dalam hal pengembangan pesantren," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (2/5).

Oleh karena itu, Maskuri menyambut baik keinginan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengaku siap membantu akses mendapatkan modal usaha bagi 1.000 pesantren di Jawa. Namun, ia mengaku, masih belum mengetahui konsep dan model bantuan usaha yang diberikan seperti apa.

Dalam hal memberikan bantuan modal, ia mengatakan, perlu kejelasan program dan mekanisme yang akan berlaku. Output dari bantuan ini juga disebut harus jelas, jangan sampai hasilnya kurang bisa dilihat. Selama ini, ia menilai, bantuan yang datang seringnya tidak memiliki skema yang jelas, sehingga ujung hasilnya juga tidak terlihat. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Pertamina (Persero) (pertamina)

Selain membutuhkan bantuan modal usaha, kata dia, pesantren membutuhkan pendampingan. Pesantren memiliki batasan kemampuan dalam mengelola usaha sehingga perlu diberi pendampingan yang berkelanjutan.

"Jangan hanya sekali lalu dilepas. Kalau ingin bermanfaat, harusnya ini sampai berkembang dan mandiri, baru dilepas," katanya.  Ia juga menyarankan agar bantuan ini jangan hanya diberikan bagi pesantren di Pulau Jawa. Kalau memungkinkan, penyebaran bantuan modal ini dilakukan di Jawa dan luar Jawa.

Maskuri menilai, potensi yang dimiliki pesantren di luar Jawa sangat besar, utamanya dalam hal agribisnis atau pertanian. Sebagian besar dari pesantren ini memiliki lahan yang luas di sekitar lingkungan pesantren. Bahkan, kata dia, ada pesantren yang memiliki lahan sampai 10 hektare, 20 hektare, dan 70 hektare.

"Kalau tidak ada partnership dengan pihak lain, jika ingin menjadi pesantren yang bisa mengembangkan usaha akan kesusahan. Harus semua pihak fokus membantu," kata dia.

republikaonline

Obrolan Kocak Menteri BUMN dan Sopir Mobil Bak. ##TiktokBerita original sound - Republika

Di Muhammadiyah, menurut dia, pesantren sedang mengembangkan usaha yang disebut dengan Logmart. Konsep usaha ini mirip dengan minimarket dengan pangsa pasarnya adalah santri mereka sendiri. Terkait pengembangan koperasi, Maskuri menilai, selama ini kurang banyak mendapatkan dukungan dari bantuan pemerintah. Kalaupun ada bantuan dari Kemenag, jumlahnya terbatas.

Ia menyadari, antara ketersediaan dana atau modal usaha dengan jumlah pesantren yang akan dibantu tidak seimbang. Adapun pesantren yang tercatat di Kemenag jumlahnya mencapai 28 ribu pesantren. Menurut dia, yang lebih banyak punya akses bantuan adalah pesantren yang besar. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat