Calon penumpang mengangkat barang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (2/5/2021). | Republika/Thoudy Badai

Kabar Utama

Arus Mudik Mulai Ramai

Kepolisian daerah telah melakukan penyekatan meskipun larangan mudik belum resmi dimulai.

JAKARTA -- Arus mudik mulai terlihat menjelang masa peniadaan mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei. Meski persyaratan perjalanan telah diperketat sebelum mudik resmi dilarang, volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta tetap ramai pada akhir pekan lalu. Tak sedikit kendaraan yang mesti diputar balik arah karena tak bisa menunjukkan surat keterangan tes antigen. 

Berdasarkan data transaksi volume lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama (GT Cikatama) pada H-5 larangan mudik atau Sabtu (1/5), sebanyak 14.382 kendaraan meninggalkan Jakarta pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.12 WIB. Belasan ribu kendaraan itu masuk ke GT Cikatama untuk menuju arah Palimanan. 

Lalu lintas di GT Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Ahad (2/5) pagi pun didominasi bus kecil, terutama kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Kendaraan yang melintas di GT Palimanan kebanyakan berpelat nomor luar daerah dan didominasi pelat B.

Seorang pengemudi bus kecil, Rizal (35 tahun), mengaku membawa penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman di daerah Jawa Tengah sebelum adanya larangan mudik dari pemerintah. "Ya biar nggak kena penyekatan (makanya mudik lebih awal)," kata Rizal di GT Tol Palimanan Cirebon, kemarin. 

Ia mengaku membawa 12 penumpang dari daerah Jakarta dan sekitarnya menuju Jateng. Rizal tak menampik para penumpang sengaja pulang lebih awal untuk menghindari operasi penyekatan yang akan dilakukan oleh kepolisian di jalur mudik.

Satgas Penanganan Covid-19 sebelumnya mengatakan, berdasarkan riset Balitbang Kementerian Perhubungan, masih ada tujuh persen warga atau sekitar 17 juta orang yang tetap akan mudik. Angka ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan jumlah warga yang diprediksi masih nekat mudik setelah adanya larangan mudik pada awal-awal pengumuman kebijakan, yakni sekitar 11 persen atau 27,5 juta orang. 

Arus mudik juga terlihat di Bandar Lampung. Pada Ahad (2/5), pemudik motor meramaikan Jalan Lintas Sumatra (jalinsum) dari arah Pelabuhan Bakauheni menuju Kota Bandar Lampung dan sekitarnya. Ruas Jalinsum Jalan Soekarno-Hatta dari Panjang hingga Bundaran Tugu Raden Intan II (Rajabasa) mulai ramai pemudik bermotor beriringan (konvoi) sejak siang.

Pemudik bermotor lebih memilih berangkat dari Pelabuhan Merak (Banten) masuk kapal feri (roll on roll off--roro) ke Pelabuhan Bakauheni (Lampung) pada malam atau dini hari. 

photo
Calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Tipe A Rajabasa Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (1/5/2021). Aktivitas di terminal tersebut mulai disibukkan dengan keberangkatan dan kedatangan bus yang membawa penumpang yang memilih mudik lebih awal guna menghindari larangan mudik sejak 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang. - (ARDIANSYAH/ANTARA FOTO)

Pemudik bermotor tersebut rata-rata pulang kampung ke daerah-daerah di Provinsi Lampung, seperti Pringsewu, Tanggamus, Lampung Utara, dan Lampung Tengah. Mereka memaksakan pulang sebelum batas larangan mudik pada 6-7 Mei 2021. Selain itu, pekerjaan lepas di wilayah Jabodetabek sudah selesai upah dan telah mendapatkan tunjangan hari raya (THR).

"Alhamdulillah, mulai dari Merak sampai Bakauheni dan di jalan lintas aman-aman saja. Tidak ada pemeriksaan," kata Heri Adjoo (32 tahun), pemudik bermotor bersama istri dan satu anaknya dari Tangerang.

Ia bersama rekan-rekan sekerjanya menggelar konvoi mudik menggunakan motor menuju tempat orang tuanya di Pringsewu. Menurut dia, Lebaran Idul Fitri tahun lalu tidak pulang. "Tahun ini kami harus mudik," ujarnya.

Pemudik lainnya menyatakan, mudik dengan kendaraan bermotor lebih praktis dan ringan dibandingkan naik bus atau travel, apalagi travel gelap. Menurut Iwan, warga Kotabumi banyak yang melakukan mudik dengan naik motor karena lebih aman dari pemeriksaan petugas di jalan dan pelabuhan dibandingkan naik bus.

photo
Calon penumpang menggunakan alat pendeteksi lewat pernapasan, GeNose, untuk tes Covid-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (2/5/2021). Tes tersebut dilakukan sebagai syarat sebelum menaiki kereta guna melakukan perjalanan mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

"Kalau naik motor masih bisa santai dan juga tidak terlalu menjadi perhatian petugas. Tapi, kalau naik bus banyak pemeriksaan segala macam surat," ujar bapak dua anak tersebut.

Menurut dia, arus pemudik bermotor yang naik kapal dari Pelabuhan Merak mencapai 250 kendaraan. Jumlahnya makin banyak pada malam hari. Kapal dipadati motor pemudik. Sedangkan, mobil pribadi yang menggunakan kapal feri masih lengang. 

Sementara itu, angkutan bus yang terpantau di Terminal Rajabasa Kota Bandar Lampung masih lengang. Meski masih melayani penumpang dari Rajabasa menuju Pelabuhan Bakauheni dan sebaliknya, jumlah penumpang belum signifikan. 

Diputar balik 

Kepolisian daerah telah melakukan penyekatan meskipun larangan mudik belum resmi dimulai. Satlantas Polres Cirebon Kota, Polda Jawa Barat, menyatakan, meminta pemudik memutar balik arah, baik kendaraan roda dua maupun empat saat melintas perbatasan daerah tersebut.

photo
Personel kepolisian mengarahkan pemudik awal untuk berputar arah saat pengetatan mudik di jalur selatan Tegal-Purwokerto, Klonengan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (2/5/2021). Pengetatan jalur mudik oleh Satlantas Polres Tegal tersebut mengamankan delapan mobil travel gelap yang membawa penumpang dari Jakarta dan memutar balik puluhan kendaraan pribadi pemudik awal terkait larangan mudik oleh pemerintah. - (Oky Lukmansyah/ANTARA FOTO)

"Cukup banyak kendaraan pemudik yang kami putar balikkan," kata Kasat Lantas Polres Cirebon Kota AKP La Ode Habibi Ade Jama di Cirebon, kemarin.

Habibi mengatakan, saat ini sudah mulai dilakukan prapengetatan para pemudik, sehingga semua kendaraan berpelat nomor luar daerah sudah tidak diperkenankan lagi melintas di Kota Cirebon. Prapengetatan, lanjut Habibi, dilakukan mulai 22 April sampai 5 Mei 2021. Dalam upaya tersebut, pihaknya sudah memutarbalikkan kendaraan yang bernomor polisi dan ber-KTP luar daerah.

Sementara, seorang pemudik yang akan pulang ke Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sofyan, mengatakan, pulang terlebih dahulu sebelum adanya pengetatan dari pihak Kepolisian. "Ya saya pulang terlebih dahulu, nanti kan tanggal 6-17 sudah tidak boleh mudik," katanya.

Hal sama dilakukan jajaran Satlantas Polresta Bandung. Ada 145 kendaraan roda empat yang diputar balik saat hendak memasuki wilayah Kabupaten Bandung, Sabtu (1/5). Mereka didapati tidak membawa hasil uji tes antigen serta menolak ikut serta tes gratis yang diselenggarakan pihak kepolisian.

"Hari ini total 145 kendaraan roda empat diputar balik di exit Tol Cileunyi 105 dan exit Tol Soroja 40," ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan melalui Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Erik Bangun Prakasa, Sabtu (1/5).

Ia mengatakan, Satlantas Polresta Bandung terus melakukan penyekatan di gerbang keluar Tol Cileunyi dan Tol Soroja menjelang masa larangan mudik Lebaran. "Penyekatan ini pralarangan mudik Lebaran 2021 ya. Jadi yang kami incar adalah kendaraan atau warga yang domisilinya di luar Bandung Raya," ujarnya.

Kemenhub telah berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah dan instansi terkait di wilayah Brebes, Tegal, dan Semarang menjelang periode peniadaan mudik Lebaran. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya bersama dengan kepolisian dan instansi terkait lain juga telah melakukan koordinasi, khususnya dalam hal pengendalian transportasi selama masa peniadaan mudik nanti.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pergerakan mudik sebelum dan sesudah tanggal tersebut guna mengurangi risiko penyebaran penularan Covid-19. "Masyarakat agar tetap mematuhi kebijakan larangan mudik yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengingat kasus Covid-19 masih bertambah," kata Budi, akhir pekan lalu. 

Budi mengatakan, Kemenhub telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Tahun 1442 dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Kendaraan yang tetap diizinkan beroperasi, antara lain, kendaraan pengangkut obat-obatan dan alat kesehatan, kendaraan yang digunakan pelayanan kesehatan darurat, ibu hamil, atau orang yang anggota keluarga intinya sakit keras atau meninggal dunia. 

"Pada periode perjalanan orang sebelum pelarangan mudik, yakni 22 April-5 Mei, hanya dilakukan pengecekan terhadap syarat perjalanan," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat