Pebasket Amerika Serikat, Kyrie Irving. Sebelumnya, beredar rumor bahwa pemain Brooklyn Nets ini memeluk Islam. Dalam jumpa pers beberapa waktu lalu, sang bintang NBA membenarkan kabar ini. | DOK EPA Jason Szenes

Oase

Kyrie Irving, Ramadhan Pertama untuk Sang Bintang NBA

Kyrie Irving, pebasket berkebangsaan AS ini mengikuti rekannya yang lebih dahulu menjadi mualaf.

OLEH FITRIYANTO, HASANUL RIZQA

Amerika Serikat (AS) menjadi rumah bagi sekira 3,45 juta Muslimin. Walaupun tergolong minoritar, yakni sekitar 1,1 persen dari total populasi, umat Islam di Negeri Paman Sam berkiprah pada banyak bidang. Mereka turut memajukan negara tempatnya tinggal, menjaga persatuan dalam kemajemukan.

Salah satu bidang yang banyak diisi peranan Muslim Amerika ialah olahraga. Sederet nama orang Islam menjadi bintang di dunia sport. Sebut saja, Muhammad Ali, Mike Tyson, atau juga Kareem Abdul-Jabbar. Mereka terus menginspirasi walaupun sudah pensiun dari cabang masing-masing.

Di dunia bola basket, satu lagi atlet yang belum lama ini mengumumkan keislamannya. Dialah Kyrie Irving. Pebasket kelahiran Melbourne, Australia, tersebut mengaku mendapatkan pencerahan dari ajaran Islam. Karena itu, ia pun berkomitmen penuh untuk terus upaya menjadi Muslim yang baik.

Sebelumnya, pria yang kini berusia 29 tahun itu menganut agama mayoritas penduduk Amerika. Tercatat, dirinya pernah menjadi jamaah seorang pastor ternama di AS, yakni Carl Lentz asal New York. Bagaimanapun, selama menjalani iman lamanya itu lelaki bertinggi badan 1,88 meter itu tampaknya tak begitu religius.

Seperti dilansir The Washington Post, 22 Desember 2017 ia diketahui pernah berkomentar tentang perayaan Natal. Baginya, “Kehebohan di Hari Natal, saya tidak begitu paham. Saya tidak terlalu menganggap Natal itu sebagai hari raya.”

Tidak hanya kesannya yang cenderung “masa bodoh” terhadap agama-agama pada saat itu. Banyak pula pernyataan maupun tindakannya yang mengundang kontroversi di tengah publik. Misalnya, klaim dukungannya terhadap teori bumi datar. Bahkan, pada musim NBA 2020-2021, dia sempat terekam kamera sedang menyebarkan kemenyan di pinggir lapangan sebelum bertanding.

 
Banyak pula pernyataan maupun tindakannya yang mengundang kontroversi di tengah publik.
 
 

Maka, keputusannya untuk memeluk Islam pada tahun ini cukup mengejutkan masyarakat Amerika, khususnya para pencinta bola basket. Baru-baru ini, sang bintang NBA secara terbuka mengakui keislamannya. Tepat saat Ramadhan 1442 H ini, ia menyampaikan tetap berpuasa saat bertanding memperkuat klubnya, Brooklyn Nets.

Setelah Brooklyn Nets mengalahkan Boston Celtics 109-104 pada Jumat (23/4) malam waktu setempat, Kyrie Irving melakukan sesuatu yang sangat langka baginya, dia berbicara tentang kehidupan pribadinya. Selama konferensi pers pascapertandingan, ia membahas tentang menjadi bagian dari komunitas Muslim dan bagaimana rasanya menjalankan Ramadhan.

Disampaikannya, bulan suci merupakan momen kontemplasi spiritual, baik bagi orang per orang maupun komunitas Islam seluruhnya. Mereka yang menjalankan puasa Ramadhan setiap hari dalam sebulan, tidak mengonsumsi makanan atau cairan dari matahari terbit hingga terbenam.

 
Segala puji bagi Tuhan, Allah, untuk ini.... Bagi saya, dalam hal iman saya dan apa yang saya yakini, menjadi bagian dari komunitas Muslim.
 
 

“Segala puji bagi Tuhan, Allah, untuk ini.... Bagi saya, dalam hal iman saya dan apa yang saya yakini, menjadi bagian dari komunitas Muslim, berkomitmen pada Islam, dan juga berkomitmen untuk semua ras dan budaya, agama, hanya memiliki pemahaman dan rasa hormat. Saya hanya ingin meletakkannya sebagai fondasi,” kata Irving, seperti dikutip dari Sports Yahoo beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, “Ada energi yang memecah belah di sini, atau sudah seperti itu dalam masyarakat kita, begitu memecah belah, membawanya ke dalam permainan. Saya tidak mau, tapi jelas banyak orang memiliki pertanyaan.”

Itu dikatakannya untuk mengomentari bagaimana situasi komunitas Muslim sebagai bagian dari Amerika. Irving masih merasakan, bagaimana umat Islam kerap menerima stigma buruk di negerinya sendiri. Islamofobia masih terasa.

photo
Kyrie Irving mengaku bersyukur, karena pada tahun ini dapat menjalankan puasa Ramadhan pertamanya. - (DOK EPA Justin Lane)

Karena itu, lanjutnya, Ramadhan dapat menjadi momen untuk saling mengenal. Baginya sebagai seorang individu, pada bulan inilah kesempatan besar untuknya menunjukkan komitmen keislaman. Sementara itu, masyarakat Amerika pun diharapkan dapat lebih mengenal ajaran agama ini, misalnya dari berbagai amalan dan tradisi khas bulan suci.

“Saya hanya senang menjadi bagian dari komunitas saya dan melakukan hal yang benar. Jadi, puasa jelas merupakan bagian darinya--jika Anda tahu sesuatu tentang komunitas Muslim. Tapi ya, saya merasa benar-benar diberkati dan bersyukur bisa ambil bagian dalam (Ramadhan) ini,” ucapnya.

Ya, inilah untuk pertama kalinya Irving menjalani ibadah puasa. Pada 13 April lalu, sang pebasket sempat “menghilang” saat klubnya melawan Minnesota Timberwolves di ajang lanjutan NBA.

 
Akhirnya, kini terkuak bahwa waktu itu pemain tim nasional AS ini sedang mencoba menjalani puasa pertama dengan tenang.
 
 

Yang diketahui publik ketika itu, peraih medali emas Olimpiade 2016 tersebut absen lantaran keperluan pribadi. Akhirnya, kini terkuak bahwa waktu itu pemain tim nasional AS ini sedang mencoba menjalani puasa pertama dengan tenang. Tanggal 1 Ramadhan di sana bertepatan dengan jadwal pertandingan timnya melawan Timberwolves.

Dengan senyum mengembang di bibirnya, Irving mengungkapkan kesannya tentang Ramadhan pertama. Menurut dia, berpuasa tidak sekadar menahan lapar dan haus seharian. Lebih dari itu, ada rasa persaudaraan yang timbul dari lubuk hati tiap Muslim yang melaksanakan shaum.

Ia mengakui, puasa yang dijalaninya mungkin jauh dari sempurna. Bagaimanapun, pebasket yang mengisi posisi point guard itu terus berkomitmen untuk mencapai ridha Ilahi.

“Ya, saya ikut (berpuasa) Ramadhan dengan banyak saudara seiman, laki-laki dan perempuan (Muslim, Muslimah). Dan, yang saya lakukan itu masih merupakan penyesuaian. Sungguh, itu yang bisa saya katakan. Akan tetapi, saya terus berkomitmen untuk taat kepada Tuhan, Allah, dan kemudian melanjutkan dengan apa pun yang bisa saya lakukan,” paparnya.

 
Ya, saya ikut (berpuasa) Ramadhan dengan banyak saudara seiman, laki-laki dan perempuan.
 
 

Kabar mualafnya Irving telah mencuat sejak awal April 2021. Khususnya di jagad media sosial, banyak warganet yang bertanya-tanya tentang kepercayaan yang kini dipeluknya. Sebab, sang atlet seakan-akan memberikan bocoran melalui tulisan-tulisannya di akun Twitter pribadi.

Sebelumnya, Stephen Jackson lebih dahulu menjadi mualaf, yakni pada 6 Januari 2021. Mantan pebasket NBA itu adalah salah satu sahabat baik Irving. Salah satu pemicunya untuk mempelajari dan kemudian memeluk Islam ialah kejadian tragis yang menimpa George Floyd.

Antara Jackson dan Floyd memang telah terjalin persahabatan yang erat. Tak mengherankan bila kematian lelaki Afro-Amerika itu pada 25 Mei 2020 lantaran dibunuh aparat polisi amat memukul hatinya. Dan, seperti halnya Jackson, Irving pun mengecam pembunuhan atas Floyd. Sebagai bentuk simpatinya, keluarga sang mendiang dibelikannya satu unit rumah.

Ya, kematian George Floyd kira-kira setahun lalu menimbulkan amarah umum. Warga keturunan Afrika itu kehilangan nyawa akibat tindakan berlebihan dari seorang polisi kulit-putih Minneapolis, Derek Chauvin. Sesudah itu, gelombang protes bermunculan, tidak hanya di AS, melainkan juga negara-negara lain.

Kembali ke momen jumpa pers itu. Walaupun “irit” bicara, Irving dengan antusias menceritakan pengalaman puasa Ramadhan yang dijalaninya. Diakuinya, ia masih dalam tahap "penyesuaian".

Momen ini pertama kalinya Irving berbicara di depan umum tentang iman yang dipeluknya. Meski sebelumnya ia pernah menyinggung soal keimanan di media sosial beberapa kali. Misalnya pada Maret lalu, dia menulis tweet tentang Allah.

Begitu pula, beberapa hal yang diketahuinya mengenai konsep Tuhan dalam Islam. Namun, kala itu ia tak menyebut secara eksplisit tentang Islam.

Pada 9 April 2021, menjadi lebih jelas ketika dia menanggapi sebuah tweet dari seorang warganet. Reply itu mengucapkan harapan, semoga Irving dapat meraih keberkahan bulan suci Ramadhan. Dan, benar saja, ini menjadi bulan suci pertama yang dijalaninya sebagai seorang mualaf.

Jumat malam adalah pertama kalinya Irving secara terbuka menyampaikan keyakinannya, tetapi dia mendapatkan kritik ketika hari pertama Ramadhan bertepatan dengan pertandingan. Stephen A Smith dari ESPN mengkritik Irving karena melewatkan lebih banyak permainan karena alasan pribadi, tanpa menyadari alasan Irving sebenarnya melewatkan permainan tersebut.

Beberapa fan membela Irving di media sosial. Smith kemudian mengklarifikasi pernyataannya setelah mengetahui Irving mengambil cuti untuk mengamati awal Ramadhan, tetapi tidak benar-benar berubah pikiran tentang Irving yang melewatkan permainan lain.

Menyusul komentar Irving pada Jumat malam, mantan pemain NBA Stephen Jackson yang juga Muslim mendukung Irving melalui Instagram.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat