Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Empat Golongan Dirindu Surga

Bagaimana caranya kita menjadi golongan yang dirindu surga?

Oleh Suprianto

 

OLEH SUPRIANTO

Visi hidup seorang mukmin adalah bisa meraih kehidupan yang kekal abadi kelak di surga. Inilah kehidupan sesungguhnya yang harus diperjuangkan oleh setiap manusia. Karena, secara fitrah, manusia sudah menyandang sebagai Muslim sejak lahir.

Dalam menjalani kehidupan, tentunya banyak sekali aktivitas manusia di masa kini yang sudah sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang dibawa oleh para nabi dan rasul sejak zaman Nabi Adam sampai Baginda Nabi Muhammad SAW. Alih-alih ingin masuk surga, amalan yang dilakukan sepanjang hidupnya jauh dari amalan para penghuni surga. Apatah lagi, menjadi golongan yang dirindu surga.

Lantas, bagaimana caranya kita bisa meraih rahmat Allah berupa surga? Apalagi, menjadi golongan yang dirindu surga. Simaklah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Nabi Muhammad SAW bersada, “Surga itu merindukan empat golongan manusia, yaitu orang yang gemar membaca Alquran, orang yang memelihara lisan dari ucapan keji dan mungkar, orang yang memberi makan kepada orang yang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Berdasarkan hadis tersebut, ada empat golongan yang dirindukan oleh surga. Pertama, orang yang gemar membaca Alquran (Taalil Qur’an). Maka itu, momentum Ramadhan 1442 Hijriyah menjadi kesempatan emas bagi kita untuk meningkatkan interaksi dengan Alquran.

Berikanlah kepada sang pemilik Kalamullah waktu terbaik kita untuk tadarus, tahfiz, dan tadabur Alquran serta mengamalkannya. Buat Alquran menjadi kegemaran dan berikan prime time kita di Ramadhan ini.

Kedua, orang yang selalu menjaga lisannya dari berkata kotor, mencaci maki, dan menghujat (wa haafidzii lisan). Ramadhan sepatutnya mendidik kita menjadi hamba yang bisa menjaga dari dosa-dosa yang diakibatkan oleh lisan. Rasulullah SAW menjamin bagi siapa saja yang bisa menjaga lisannya maka dia berhak meraih surga.

Ketiga, orang yang memberi makan kepada orang yang kelaparan (wa muth’mimul jii’an). Saat ini, waktu yang tepat bagi kaum Muslimin yang tengah menunaikan ibadah puasa untuk bersedekah dengan makanan atau bahan makanan pokok kepada keluarga, tetangga, karib, kerabat yang terdampak kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan bencana alam.

Keempat, orang yang berpuasa di bulan Ramadan (wa shaaimiina fi syahri ramadhan). Kita patut bersyukur karena pada Ramadhan tahun ini masih bisa melaksanakan puasa.

Maka itu, kita harus menjaga agar puasa kita bernilai takwa (QS al-Baqarah [2]: 183). Amaliyah pada Ramadhan harus kita hadirkan agar dirindukan oleh surga. Bahkan, Allah SWT telah menyediakan pintu khusus bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa dan disebut dengan ar-Rayyan.

Wallahu a’lam bish shawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat