Suasana kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas saat pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDI Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). | IRFAN ANSHORI/ANTARA FOTO

Tajuk

Uji Coba PTM

Perlu ada kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pihak terkait untuk menyukseskan masa uji coba PTM ini.

 

Sejumlah daerah mulai menggelar uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Hal tersebut merupakan kelanjutan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Setelah Vaksinasi Covid-19.

SKB yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dikeluarkan, antara lain dengan pertimbangan bahwa selama pandemi pengaruh yang sangat besar adalah terhadap pelaksanaan pendidikan. Pengaruh tersebut terutama karena sekolah harus tutup untuk mencegah penyebaran virus di kalangan pelajar, pendidik, dan tenaga kependidikan.

Di DKI Jakarta, uji coba PTM terhadap 85 sekolah akan dimulai pada hari ini (7/4) ini. Jumlah tersebut telah melalui asesmen tahap satu dan dua dari total 100 sekolah, yang mengikuti asesmen dari Disdik DKI Jakarta. Disdik DKI Jakarta menyebut proses asesmen terhadap sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka terdiri atas dua tahap. 

 
Tahap pertama meliputi kesiapan kondisi dan kesehatan guru, juga kesiapan kondisi siswa dan sarana prasarana kesehatan yang ada di sekolah.
 
 

Tahap pertama meliputi kesiapan kondisi dan kesehatan guru, juga kesiapan kondisi siswa dan sarana prasarana kesehatan yang ada di sekolah. Asesmen kedua terkait proses pembelajaran. Baik penguasaan TI untuk pembelajaran secara daring maupun tatap muka. Selain melalui tahap asesmen, sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka juga harus memastikan para guru telah menerima vaksinasi Covid-19.

Di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan agar setiap satuan pendidikan (sekolah) penyelenggara uji coba PTM untuk mengoptimalkan monitoring dan pengawasan. Ini untuk memastikan peserta didiknya tidak berkegiatan selain mengikuti uji coba PTM di sekolah. Menurut gubernur, di luar sarana dan prasarana (sarpras) serta SOP (standar operasional prosedur) pencegahan di lingkungan sekolah, para guru juga penting memastikan SOP pencegahan di luar lingkungan sekolah berjalan. Guru juga perlu memastikan hal tersebut diimplementasikan dengan baik oleh peserta didik dan orang tua.

 
Perlu ada kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pihak terkait untuk menyukseskan masa uji coba PTM ini. 
 
 

Masa uji coba ini menjadi langkah penting sebelum  PTM benar-benar diterapkan pada Juli nanti. Evaluasi bisa dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi. Tidak semua sekolah menjalani masa uji coba, karena tidak semua sekolah memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk menggelar PTM.  Bagi sekolah yang tidak lulus asesmen untuk menggelar PTM, ini juga kesempatan memperbaiki diri sampai Juli nanti.

Kita juga berharap, semua prosedur PTM bisa dilaksanakan oleh pihak sekolah,  guru, dan siswa. Potensi penyebaran Covid-19 melalui sekolah masih sangat besar. Dan hal itu terjadi di beberapa sekolah yang telah menyelenggarakan PTM sebelumnya. Jangan sampai masa uji coba ini mengagalkan pelaksanaan PTM massal pada Juli nanti.

Perlu ada kerja sama antara orang tua, sekolah, dan pihak terkait untuk menyukseskan masa uji coba PTM ini. Siswa sudah terlalu lama menderita dengan menjalani proses belajar mengajar secara daring. Jangan sampai PTM ini menjadi derita baru akibat ketidakdisiplinan dalam menerapkan prosedur pencegahan Covid-19 di sekolah. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat