Pangeran Hamzah bin Abdullah. | Reuters

Internasional

Pangeran Hamzah Edarkan Rekaman Baru

Rekaman Pangeran Hamzah itu beredar daring pada Senin.

BEIRUT – Rekaman suara terbaru dari Pangeran Hamzah, Senin (5/4), mengeklaim telah ditekan badan keamanan Yordania. Namun, ia menyatakan tak berniat untuk tunduk pada perintah mereka yang “tidak bisa diterima”, yang menetapkan ia harus tetap berada di rumah dan tidak menjalin komunikasi dengan publik.

“Kepala staf angkatan darat datang kepada saya dan mengeluarkan ancaman atas nama kepala badan keamanan,” ujar Hamzah dalam rekaman. “Saya merekam pernyataannya dan menyebarkannya kepada kenalan di luar negeri dan juga keluarga saya jikalau terjadi sesuatu.”

“Saya tidak ingin memanas-manasi saat ini, namun tentu saja saya tidak akan tunduk saat ia berkata, ‘Anda tidak diizinkan keluar, mencicit, atau berhubungan orang dan Anda hanya diizinkan bertemu anggota keluarga’,” katanya menambahkan. “Saat seorang kepala staf angkatan darat mengatakan itu, ini hal yang menurut saya tidak bisa diterima.”

Rekaman itu beredar daring pada Senin. Ini menandakan ketegangan meningkat antara Raja Abdullah II sebagai pemangku takhta Yordania dengan saudara seayah, Hamzah. Hamzah sebelumnya adalah putra mahkota dari ibu yang berbeda dengan Raja Abdullah II.

Pada Ahad (4/4), pihak berwenang di Yordania menyatakan mereka mengendus “plot berbahaya” yang dirancang Hamzah. Tujuannya adalah mengusik stabilitas Kerajaan Yordania dengan bantuan pihak asing. Hamzah sendiri menyangkal tudingan tersebut. Ia mengklaim, dirinya dibidik karena kritis terhadap korupsi dan sistem yang tidak sehat.

 
Tujuannya adalah mengusik stabilitas Kerajaan Yordania dengan bantuan pihak asing.
 
 

Belakangan ini, Hamzah mengabil risiko dengan meningkatkan kunjungan ke pertemuan para tetua suku. Pertemuan-pertemuan itu kerap mengkritik raja dan pemerintahan secara terbuka.  

Dalam aksi protes, penumpasan mengakibatkan sejumlah korban tewas. Hamzah sengaja mengunjungi rumah para korban untuk menyampaikan duka cita. Sementara kerajaan sebelumnya berupaya meredakan kemarahan massa dengan mengunjungi rumah sakit tempat korban cedera dirawat.

Sejumlah negara menyatakan mendukung langkah menjaga stabilitas Yordania. Selain negara-negara di kawasan, dukungan juga datang dari Amerika Serikat (AS). Yordania termasuk negeri yang paling stabil di Timur Tengah. Negeri ini merupakan sekutu utama AS dan Barat dalam perang melawa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dukungan-dukungan lain juga mengalir dari Mesir, Bahrain, Lebanon, Kuwait, Irak, Qatar, Yaman, Palestina, Uni Emirat Arab. Dukungan juga datang dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Liga Arab. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat