Pemain Everton Dominic Calvert-Lewin (kanan) membawa bola dalam sebuah pertandingan melawan Manchester City di Goodison Park Liverpool, Inggris, Maret 2021. | AP Photo/Jon Super

Olahraga

Everton Incar Posisi Empat Besar

Everton sedang dalam tren buruk karena selalu kalah di dua pertandingan terakhir.

LIVERPOOL – Everton masih mengincar satu tempat di posisi empat besar klasemen akhir. Jika mampu menang kontra Crystal Palace pada pekan ke-30 Liga Primer Inggris, Selasa (6/4), kemungkinan lolos ke Liga Champions musim depan akan makin terbuka. 

Namun, Everton sedang dalam tren buruk karena selalu kalah di dua pertandingan terakhir. Sebelum jeda internasional, mereka dipermalukan Manchester City dengan dua gol tanpa balas di Piala FA. 

Di sisi lawan, Palace sedang berada di jalur kemenangan setelah menang tipis 1-0 atas West Bromwich Albion. 

Pelatih Everton, Carlo Ancelotti, masih ingin membawa the Toffees ke pentas tertinggi kompetisi antarklub sepak bola Eropa. Ia wajib mendongkrak mental anak buahnya jika ingin mewujudkan target. 

Usaha Ancelotti tidak akan mudah. Pasalnya, sebelum ditaklukan Manchester City, mereka sudah lebih dulu takluk di tangan Burnley dan Chelsea. Sudah semestinya jeda internasional dijadikan juru taktik berpaspor Italia itu untuk memperbaiki situasi. 

Dalam laporan Sportsmole, Ahad (4/4), Everton sejatinya masih memiliki kans untuk finis di urutan empat besar. Mereka hanya tertinggal lima poin dari Chelsea yang berada di peringkat keempat.

Kekalahan memalukan Chelsea atas West Brom dengan skor 2-5, membuka kesempatan Everton untuk merangsek perlahan-lahan ke posisi yang lebih tinggi. 

Ancelotti bisa berharap pada James Rodriguez yang diprediksi sudah pulih dalam laga nanti. Playmaker asal Kolombia itu dapat diduetkan dengan Dominic Calvert-Lewin sebagai juru gedor. 

Selain Rodriguez yang perlahan sembuh dari cedera betis, pemain lain seperti Gylfi Sigurdsson, Alex Iwobi, dan Tom Davies diharapkan juga bisa merumput sejak menit pertama. 

Pemain-pemain yang disebutkan di atas dapat menjadi solusi efektif menggantikan duo gelandang Abdoulaye Doucure dan Fabian Delph yang absen. 

Peran Robin Olsen yang diprediksi bakal menggantikan Jordan Pickford di bawah mistar gawang diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik. 

Sementara, untuk Palace, Roy Hodgson sebagai pelatih kemungkinan kembali akan menurunkan Luka Milivojevic yang mencetak gol kemenangan kontra West Brom, awal bulan ini. 

Walaupun skuad the Eagles sedang dalam jalur kemenangan, mereka harus sadar bahwa posisi di klasemen belum aman. Palace berada di peringkat ke-12 saat ini, jarak 11 poin dari zona degradasi bukanlah keadaan yang patut disikapi dengan santai. 

Mereka masih punya sembilan pertandingan untuk memperbaiki keadaan. Terlebih lagi, mereka akan menghadapi tim-tim besar, seperti Chelsea, Leicester City, Manchester City, Arsenal, dan Liverpool untuk menjaga asa tetap berada di kasta tertinggi sepak bola negeri Ratu Elizabeth. 

Bertandang ke Goodison Park, markas Everton, Hodgson harus awas pada statistik yang mencatat Palace hanya meraih dua kemenangan dari delapan laga tandang. 

Tak hanya itu, statistik head to head kedua tim membuktikan Everton jauh lebih dominan. Anak buah Ancelotti belum terkalahkan dari 12 pertandingan terakhir. The Toffees menang enam kali dan sisanya berakhir imbang. 

Palace terakhir menang pada September 2014. Jika kembali memetik tiga poin, ini adalah yang pertama selama hampir tujuh tahun. 

Hodgson harus mencari alternatif pengganti Nathaniel Clyne, Tyrick Mitchell, Cheikhou Kouyate, James McCarthur, dan Nathan Ferguson yang hampir dipastikan absen. 

Jairo Riedewald, James McCarthy, Androws Towsend, dan Eberechi Eze diharapkan dapat mengemban amanah dengan baik. 

Peran Christian Benteke dan Wilfried Zaha juga dapat menghasilkan poin penuh jika mampu menjebol gawang lawan. Sebab, Jean-Philippe Mateta belum membuktikan kapasitasnya di lini depan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat