Foto lansiran Otoritas Kanal Suez menunjukkan kapal kargo the Ever Given, terjebak di saluran itu pada Rabu (24/3/2021). | Suez Canal Authority via AP

Internasional

The Ever Given Masih Kandas di Terusan Suez

Setidaknya 150 kapal mengantre untuk melintasi Terusan Suez pada Kamis (25/3).

OLEH KAMRAN DIKARMA

Kapal kargo The Ever Given masih kandas dan memblokade jalur Terusan Suez. Proses evakuasi terus diupayakan mengingat kanal yang memisahkan benua Afrika dan Semenanjung Sinai itu merupakan jalur laut internasional yang penting. Dalam 48 jam sejak kapal kandas, belum ada pergerakan yang berarti.

Setidaknya 150 kapal mengantre untuk melintasi Terusan Suez pada Kamis (25/3). Mereka tak dapat meneruskan perjalanan sebelum The Ever Given, yang memiliki panjang 400 meter dan lebar 59 meter, dievakuasi. Badan kapal tersebut diketahui memalangi kanal yang sudah beroperasi sejak 1869 tersebut. 

Sekitar 30 persen volume kargo dunia dikirim melalui Terusan Suez yang memanjang sekitar 193 kilometer. Volume itu adalah sekitar 12 persen dari total perdagangan global.

Para ahli pelayaran menyebutkan, jika hambatan ini masih terjadi dalam beberapa hari ini, sejumlah pelayaran mungkin terpaksa harus mengambil rute lain. Rute itu adalah menelusuri ujung selatan Afrika, yang berarti menambah waktu pelayaran lebih lama sepekan.

Otoritas berwenang Mesir melanjutkan pekerjaan evakuasi pada Kamis pagi. Sejauh ini, kapal keruk telah mencoba membersihkan lumpur di sekitar kapal berbendera Panama tersebut. Kapal penarik pun turut dikerahkan. 

photo
Foto satelit menunjukkan kapal kargo the Ever Given, terjebak di saluran itu pada Rabu (24/3/2021). - (Suez Canal Authority via AP)

Foto satelit yang diambil Planet Labs Inc menunjukkan kapal masih terjebak di lokasi yang sama. Kepala otoritas Terusan Suez Letnan Jenderal Osama Rabei mengatakan, navigasi jalur air akan tetap dihentikan sampai The Ever Given mengapung kembali.

Shoei Kisen Kaisha Ltd selaku pemilik The Ever Given telah membuat pernyataan maaf tertulis atas adanya insiden tersebut. "Kami bertekad untuk terus bekerja keras untuk menyelesaikan situasi secepat mungkin," katanya dalam sebuah pernyataan pada Kamis. 

"Kami ingin meminta maaf kepada semua pihak yang terkena dampak insiden ini, termasuk kapal yang melakukan perjalanan dan berencana melakukan perjalanan melewati Terusan Suez," kata Shoei Kisen Kaisha Ltd. 

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan pada awak media bahwa Terusan Suez merupakan bagian penting dari jalur laut internasional. Dia menyebut Pemerintah Jepang sedang mengumpulkan informasi dan bekerja sama dengan otoritas lokal. 

Evergreen Marine Corp, perusahaan berbasis di Taiwan yang mengoperasikan The Ever Given, mengatakan kapal tersebut kandas setelah diterpa angin kencang sesaat setelah memasuki kanal. Keterangan serupa sempat disampaikan para pejabat Mesir. 

Mereka menyebut angin kencang berkecepatan 50 kilometer per jam dan badai pasir melanda daerah itu pada Selasa (23/3). Sebuah laporan awal mengatakan The Ever Given mengalami mati listrik sebelum insiden itu. 

Namun laporan itu dibantah Bernhard Schulte Shipmanagement. "Investigasi awal mengesampingkan setiap kerusakan mekanis atau mesin sebagai penyebab grounding," kata perusahaan tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat