Warga membawa jenazah perempuan yang ditembakdi Jalalabad, Kabul, Afghanistan, Selasa (2/3/2021). | AP/Sadaqat Ghorzang

Internasional

Menhan AS Bertemu Presiden Afghanistan

Konferensi perdamaian Afghanistan juga direncanakan digelar di Turki pada April mendatang.

KABUL -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengunjungi Afghanistan pada Ahad (21/3). Dia melakukan pertemuan dengan Presiden Ashraf Ghani untuk membahas prospek perdamaian Afghanistan.

Pada Ahad, stasiun radio dan televisi yang dikelola pemerintah dan stasiun televisi populer Tolo melaporkan Austin tiba di Afghanistan setelah sempat transit di India. Menurut keterangan kantor kepresidenan Afghanistan, dalam pertemuan itu Ghani dan Austin sepakat bahwa perdamaian yang adil serta langgeng adalah solusi utama untuk situasi di Afghanistan.

Mereka pun menyatakan keprihatinan atas meningkatnya kekerasan di sana. "Saya sangat berterima kasih atas waktu saya bersama Presiden Ashraf Ghani hari ini. Saya datang ke Afghanistan untuk mendengarkan dan belajar. Kunjungan ini sangat membantu saya, dan ini akan menginformasikan partisipasi saya dalam tinjauan yang kami jalani di sini bersama presiden AS," kata Austin lewat akun Twitter pribadinya, dikutip laman Anadolu Agency.

Awal pekan lalu, AS, Rusia, Cina, dan Pakistan meminta kelompok Taliban agar tak melancarkan serangan yang telah direncanakan menyusul adanya konferensi perdamaian Afghanistan di Moskow. Dalam konferensi itu, para pihak mendesak agar pertikaian dan permusuhan di Afghanistan segera dihentikan, kemudian begerak menuju perdamaian.

photo
Jurnalis Afghanistan mengambil gambar di situs pengeboman di Kabul, Afghanistan, 20 Februari 2021 lalu. - (AP/Rahmat Gul)

Konferensi perdamaian Afghanistan juga direncanakan digelar di Turki pada April mendatang. Ankara menyatakan siap membantu Afghanistan menyelesaikan konfliknya.

Pada awal 2020, Taliban telah mencapai kesepakatan damai dengan AS selaku sekutu utama Pemerintah Afghanistan. Di bawah kesepakatan tersebut, Washington setuju untuk menarik pasukannya dari Afghanistan secara bertahap.

Pada November tahun lalu, AS mengumumkan akan secara tajam mengurangi jumlah personel militernya di Afghanistan dari 4.500 menjadi 2.500. Pengumuman itu muncul karena telah terjadi peningkatan kekerasan di Afghanistan. Taliban terus melakukan serangan yang menargetkan para pemimpin pemerintah, pasukan keamanan, dan warga sipil.

Namun, dalam wawancara dengan ABC News pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan akan sangat sulit bagi AS memenuhi tenggat waktu menarik pasukannya dari Afghanistan yang jatuh pada 1 Mei mendatang. Akan tetapi, bila tenggat waktu yang disepakati pemerintahan AS sebelumnya diperpanjang, maka perpanjangan waktunya tidak akan terlalu lama.

Pada Jumat (19/3) lalu, Taliban menanggapi pernyataan itu dengan memperingatkan bila tenggat tersebut tidak terpenuhi maka AS akan menerima konsekuensinya. Anggota tim negosiasi Taliban Suhail Shaheen mengatakan, bila setelah 1 Mei pasukan AS masih berada di Afghanistan, artinya AS melanggar kesepakatan.

"Pelanggaran bukan berasal dari pihak kami, pelanggaran oleh mereka akan mendapat tanggapan," kata Shaheen. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat