Petugas mengetes kantong udara berisi sampel napas pegawai dengan alat GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (22/3/2021). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Nasional

GeNose Diusulkan Digunakan di Pabrik

GeNose dapat dimanfaatkan selama pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

JAKARTA—Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengusulkan agar alat deteksi Covid-19 GeNose digunakan di lingkungan pabrik. Menurutnya, penggunaan GeNose di lingkungan pabrik memudahkan deteksi harian kepada karyawan.

"Saya usulkan kepada Menko Perekonomian sekaligus ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional, supaya GeNose bisa lebih banyak dipakai di pabrik," ujar Bambang saat menyerahkan GeNose kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (22/3).

Menurutnya, penggunaan Genose di pabrik penting demi meningkatkan perekonomian nasional. "Kalau kita lihat dalam pertumbuhan ekonomi kita, salah satu yang mengalami kontraksi yakni sektor manufaktur. Meski ada faktor demand, tapi ada gangguan operasi pabrik, karena mungkin karyawannya yang besar tidak bisa bekerja optimal," tutur dia.

photo
Pegawai mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (22/3). PT Angkasa Pura II melakukan uji coba Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 buatan tim riset UGM di Bandara Husein Sastranegara selama lima hari dengan target 100 orang per hari sebelum diterapkan kepada penumpang pada 1 April 2021 mendatang. - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Maka, sambungnya, diharapkan GeNose bisa menjadi solusi bagi sektor manufaktur agar bangkit kembali. Jadi nantinya, tes Covid-19 dengan GeNose dilakukan ke semua karyawan yang akan mulai bekerja.

"Hanya yang hasilnya negatif, boleh bekerja. Kita ciptakan keamanan dalam pabrik sendiri, meski tetap pakai masker dan jalankan 3M secara disiplin," tegas Bambang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik usulan tersebut. Dirinya pun mendorong, GeNose diproduksi lebih banyak. Saat ini produksi GeNose baru sekitar tiga ribu per bulan. Diharapkan pada Juni atau Juli bisa mencapai 10 ribu sampai 15 ribu per bulan.

"Ada usulan GeNose digunakan untuk industri. Tentu industri tidak mungkin membeli satu alat GeNose, mereka bisa membeli lima sampai 10 unit," ujar Airlangga.

Menurutnya, GeNose dapat digunakan dalam mendeteksi awal Covid-19. Terutama di berbagai tempat bermobilitas tinggi. "Tentu ada layer pengetesan Covid-19. Sehingga cost keseluruhan akan terus berkurang, sekarang kapasitas produksi (GeNose) harus ditingkatkan," tegas dia.

photo
Pegawai mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Senin (22/3). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Airlangga mengeklaim, keberadaan GeNose dapat dimanfaatkan selama pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro. Apalagi dalam dua pekan ke depan, kata dia, skema sekolah tatap muka tengah dipersiapkan. "Diharapkan, dengan adanya aktivitas yang massal seperti sekolah, tentu perlu ada mekanisme screening yang sifatnya harian," ujarnya.

GeNose, lanjutnya, dapat pula digunakan di berbagai tempat bermobilitas tinggi seperti di terminal serta stasiun kereta api. "Di stasiun, PT Kereta Api terapkan tarif Rp 30 ribu untuk cek (Covid-19) lewat GeNose, harga tersebut relatif murah dibandingkan screening cara lain," tuturnya.

Dirinya menjelaskan, GeNose merupakan inovasi dari UGM. Dengan alat tersebut, Covid-19 bisa dideteksi lebih mudah lewat senyawa volutile organik, hasil metabolik virus Covid-19 di dalam tubuh, melalui hembusan nafas. "GeNose telah menjalani uji klinis di 10 rumah sakit di Indonesia. Sekaligus telah memperoleh izin edar dari Kemenkes," kata Airlangga. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat