Seorang pekerja medis memeriksa pekerja dari Prancis di perbatasan kedua negara guna mencegah penyebaran varian baru virus Covid-19, beberapa waktu lalu. | AP/Jean-Francois Badias

Opini

Varian Baru Covid-19

Kalau suatu virus meluas seperti Covid-19, kecenderungan virus bermutasi meningkat.

TJANDRA YOGA ADITAMA, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI

Hari-hari ini, banyak dibicarakan tentang mutasi virus Covid-19. Ada baiknya kita perlu mengenal apa beda istilah mutasi dan varian. Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, secara alamiah akan tumbuh bertambah banyak seiring perjalanan waktu.

Nah, kalau virus bereplikasi atau membuat virus baru, terkadang sebagian virus akan sedikit berubah. Perubahan ini disebut mutasi, dan virus yang sebagiannya ada satu atau lebih yang mengalami perubahan, disebut varian baru dari virus asal.

Secara umum, sebagian besar mutasi virus tak berdampak atau hanya berdampak sedikit pada kemampuan virus menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit. Namun, tergantung di bagian mana dari materi genetik virus perubahan itu terjadi.

Kalau suatu virus meluas dan menyebabkan banyak orang tertular, seperti virus Covid-19, kecenderungan virus bermutasi meningkat.  Makin besar kemungkinan virus menyebar makin besar virus bereplikasi dan makin besar kemungkinan mutasi dan varian baru.

 
Makin besar kemungkinan virus menyebar makin besar virus bereplikasi dan makin besar kemungkinan mutasi dan varian baru.
 
 

Kita mengenal berbagai jenis mutasi virus Covid-19. Awalnya, mutasi D614G sejak Februari 2020, beberapa bulan kemudian dilaporkan di Indonesia.  Laporan berikutnya, B117 yang ditemukan di Inggris pada November-Desember 2020.

Ini juga dilaporkan di  Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Australia. Pada 2 Maret 2021 ada laporan ditemukan di Indonesia.  Di dunia juga ada varian mutasi 20H/501Y.V2 atau B.1.351 di Afrika Selatan sejak sekitar Desember 2020.

Mutasi lain sudah lebih banyak beredar seperti P1 atau 20J/501Y.V3 dari Brasil, B.1429 dari Kalifornia, dan B.1526 dari New York. Bukan tidak mungkin, ada mutasi dan varian baru di masa datang. Perlu diwaspadai pula mutasi ganda.

Pada Februari 2021 konsorsium “Covid-19 Genomics UK (COG-UK)” Inggris mengidentifikasi 11 sampel yang ada mutasi B117 dan juga mutasi E484K sekaligus, sesudah menganalisis 214.159 sekuens di negara itu.

Di bulan yang sama, AS melaporkan pasien dengan B117 dan B.1429, gabungan keduanya diduga menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus di Los Angeles beberapa waktu lalu.

Khusus mutasi B117 yang bermula dari Inggris, negara itu pada Desember 2020 melaporkan kejadian mutasi ini ke World Health Organization (WHO) dalam kerangka International Health Regulation (IHR).

 
Selama ini, bila ada mutasi virus Covid-19, selalu diamati empat kemungkinan dampaknya. 
 
 

Pemerintah Inggris sampai sengaja membentuk badan khusus untuk mempelajari mutasi ini karena mereka anggap amat penting. Badan itu adalah New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG) on SARS-CoV-2 variant B117.

Selama ini, bila ada mutasi virus Covid-19, selalu diamati empat kemungkinan dampaknya. Pertama, dampak pada diagnosis. Walaupun ada perubahan pada antena/spike virus akibat mutasi B117 tetapi PCR masih tetap berfungi baik.

Jadi tak ada perubahan dalam mendiagnosis penyakit. Beberapa hari ini, ada informasi terkait “gejala khas” akibat virus yang bermutasi B117. Ini tak tepat karena sejauh ini tak ada bukti ilmiah bahwa gejala akibat B117 berbeda dengan virus yang tidak bermutasi.

Kemungkinan kedua, derajat penularan. Mutasi B117 lebih mudah menular daripada versi lama. Sebagian data menyebutkan, penularannya bisa 40-70 persen lebih sering.

Laporan dari AS pada Februari 2021, baru sekitar dua persen  B117 bersirkulasi pada pekan terakhir Januari, tampaknya dua kali lipat menjadi empat persen dalam 10 hari dan dikhawatirkan setelah 10 hari akan berganda lagi menjadi 8 persen, 16 persen dan seterusnya.

 
Sebagian besar pendapat yang ada dan dianut kini mengatakan, belum ada cukup bukti mutasi ini akan membuat penyakit jadi lebih berat.
 
 

Dampak ketiga, pengaruhnya pada berat ringannya penyakit. Sebagian besar pendapat yang ada dan dianut kini mengatakan, belum ada cukup bukti mutasi ini akan membuat penyakit jadi lebih berat.

Namun, ada juga pendapat lainnya. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada 22 Januari 2021 menyampaikan, ada sebagian bukti mutasi yang bermula dari Inggris ini mungkin dapat mengakibatkan angka kematian yang lebih tinggi.

Dampak pada vaksin

Kemungkinan dampak mutasi keempat adalah pada vaksin. Publikasi resmi WHO, 1 Maret 2021 menyatakan, vaksin Covid-19 yang ada sekarang ini bekerja melindungi kita melalui berbagai mekanisme imunologis dan melibatkan sejumlah antibodi dan sel tertentu.

Artinya, kalau ada mutasi pada bagian tertentu virus, vaksin masih dapat melindungi terhadap Covid-19 karena mekanisme kerjanya luas dan lebar.

WHO menyebutkan, kalau nanti sampai ke suatu keadaan di mana ada vaksin yang ada tidak memberikan proteksi yang baik lagi maka dapat dilakukan modifikasi komposisi vaksin sehingga dapat bekerja terhadap varian baru.

 
Artinya, kalau ada mutasi pada bagian tertentu virus, vaksin masih dapat melindungi terhadap Covid-19 karena mekanisme kerjanya luas dan lebar.
 
 

Sambil kita dan dunia terus mengamati perkembangan mutasi ini maka kita semua harus berupaya maksimal mengurangi dan bila mungkin menghentikan penyebaran virus. Untuk ini dua hal yang harus dilakukan.

Pertama tentu kita harus tetap secara ketat mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak beserta, juga menghindari kerumunan, makan makanan bergizi, melakukan olahraga secara teratur, dan lainnya.

Kedua, vaksinasi tentunya akan memberi kekebalan tubuh untuk mencegah menjadi sakit, sesuai derajat efikasi vaksin. Artinya, upaya yang berjalan di negara kita harus terus digiatkan dan menjadi tanggung jawab kita bersama. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat