Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Kualitas Hidup Manusia

Manusia yang mampu memberdayakan daya hidup dengan dilandasi kualitas iman dan kualitas ilmu.

Oleh ASEP SAPA'AT

OLEH ASEP SAPA'AT

 

Secara gamblang, Alquran mengemukakan dua kutub kualitas manusia, yaitu ahsan taqwim dan asf al safilin.

Allah SWT berfirman, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapatkan pahala yang tidak ada putus-putusnya.” (QS at Tiin: 4-6). 

M Quraish Shihab (1994) menjelaskan, manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah dan ruh Ilahi. Keduanya menjadi bagian yang utuh. Jika daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik ruh Ilahi, ia akan jatuh tersungkur dalam tingkatan yang serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah daripada binatang. Sebaliknya, jika daya tarik ruh Ilahi lebih kuat dari debu tanah, manusia akan menjadi seperti malaikat.   

Melalui debu tanah dan ruh Ilahi, Allah SWT menganugerahkan manusia empat daya. Pertama, daya tubuh yang mengantarkan manusia memiliki kekuatan fisik. Kedua, daya hidup yang menjadikan manusia mampu beradaptasi dengan tantangan kehidupan.

Ketiga, daya akal yang memungkinkan manusia dapat belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Keempat, daya kalbu yang memungkinkan manusia dapat merasakan kelezatan iman dan menjadi pribadi bermoral. 

Allah SWT berfirman, “... Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Mujadilah: 11). Sejatinya, ilmu dan iman menjadi fondasi lahirnya manusia yang berkualitas. 

Kualitas iman dan kualitas ilmu harus terus diikhtiarkan agar selalu berada dalam tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Pastikan ilmu dan iman menjadi unsur yang saling menguatkan dan saling melengkapi. Jangan sampai, keduanya saling melemahkan dan saling meniadakan karena tak akan memberikan manfaat dan dampak positif untuk kehidupan. 

Buya Hamka mengumpamakan, “Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun, ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri.” Manusia dapat menentukan nasib dan pilihannya sendiri untuk menjadi manusia berilmu atau tak berilmu, menjadi pribadi berakhlak baik atau berakhlak buruk, mengembangkan empat daya hidup atau mengabaikan potensi daya hidupnya. 

Manusia yang mampu memberdayakan daya hidup dengan dilandasi kualitas iman dan kualitas ilmu, sesungguhnya manusia dapat mencapai puncak kualitas pribadi yang gemar berbuat kebajikan untuk merawat harmoni kehidupan ini.

Wallahu a’lam bishawab.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat