Ilustrasi Ensiklopedia Ulama. | Republika/ Tahta Aidilla

Khazanah

Buku Ensiklopedia Ulama Bentuk Mengapresiasi Ulama Indonesia

Buku Ensiklopedia Ulama diharapkan menjadi rujukan umat Islam.

 

JAKARTA -- Republika bersama Yayasan Amanah Kita menggelar kegiatan bedah  secara virtual, Selasa (9/3). Dalam forum tersebut, Pemimpin Redaksi Harian Republika, Irfan Junaidi, mengingatkan kembali jasa para ulama pendiri organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Irfan mengatakan, pendiri ormas-ormas Islam termasuk ulama yang penting sekali karena sangat berjasa. “Bayangkan kalau hari ini tidak ada Nahdlatul Wathan, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan ormas-ormas lainnya, kira-kira seperti apa Islam di Indonesia sekarang,” katanya. 

Menurut dia, ormas-ormas Islam tersebut luar biasa peran dan karyanya dalam melindungi umat Islam dari berbagai tekanan, tantangan, dan ujian. Ia mencontohkan, kontribusi salah satu ormas Islam, yakni Muhammadiyah. Sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah sekarang jumlahnya begitu banyak, sehingga banyak tenaga kerja yang diserap dan negara ini sangat terbantu.

Begitu pula dengan NU yang punya sekolah dan pesantren sangat banyak. Pesantren juga menyerap tenaga kerja yang banyak. Begitu pula Nahdlatul Wathan, Persis, dan ormas lainnya memiliki jasa yang banyak juga.

“Jasanya ini luar biasa besar dan bangsa ini beruntung sekali punya ulama-ulama besar yang sudah nyata memberikan kontribusi, yang sudah nyata memberikan bantuan supaya bangsa ini menjadi lebih kuat,” ujarnya.

Irfan berharap Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia bisa membuat umat menjadi lebih paham dan menghargai betapa besar jasa para ulama. Ia juga berharap ensiklopedia ini membuat orang-orang tidak semena-mena melecehkan dan menghina para ulama.Ensiklopedia ini, kata dia, bisa mengingatkan umat untuk terus menempatkan ulama pada posisi yang terhormat. 

Bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Ketua Tim Penulis Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia Prof Mohammad Baharun, Ketua Yayasan Amanah Kita sekaligus Penerbit Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia Hartono Limin, Rais 'Am Jam'iyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah Habib Luthfi bin Yahya, dan Ustaz Rakhmad Zailani Kiki sebagai pembawa acara. 

Dalam kesempatan itu, Habib Luthfi bin Yahya mengapresiasi hadirnya Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia. Menurut dia, melalui ensiklopedia ini, umat bisa melihat perjuangan-perjuangan ulama yang nasionalis dan memiliki wawasan kebangsaan. 

"Maka, perlu sekali kita lebih jauh melihat hebatnya jasa para beliau (para ulama dan wali) di Republik ini, dan kita masih punya kekayaan-kekayaan yang tidak ternilai harganya karena beliau-beliau di satu sisi mengembangkan ilmu agama, ilmu pengetahuan dan dogma yang ada di dalam Alquran serta keuniversalan yang ada di dalam dogma itu sendiri, sehingga melahirkan tokoh-tokoh intelektual dan ilmuwan," ujar dua. 

Ia juga menilai, kehadiran Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia sangat baik. Mungkin ensiklopedia jilid kedua dan ketiga akan bisa menulis para wali dan ulama-ulama terdahulu, sehingga generasi sekarang dan yang akan datang dapat mengetahui sejarah, para wali, dan ulama terdahulu.

Di forum yang sama, Ketua Yayasan Amanah Kita sekaligus Penerbit Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia, Hartono Limin mengatakan, ia pernah melihat ensiklopedia tentang tumbuhan dan hewan serta para penemu buatan luar negeri. Dari situ kemudian terpikir untuk membuat ensiklopedia ulama-ulama yang memiliki peran luar biasa di bumi nusantara ini. 

"Ulama-ulama kita begitu dahsyat dalam membawa Indonesia yang saat ini menjadi populasi Islam terbesar di dunia, padahal Islam itu masuk ke Indonesia sebagai agama yang terbaru," kata Hartono. 

Ia berharap Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia suatu saat nanti menjadi buku acuan atau buku rujukan. Ensiklopedia ini, dia mengatakan, bisa diwariskan kepada generasi penerus.

“Jadi, pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih banyak kepada Republika, mari kita sama-sama bergandeng tangan saling mengisi, agar ensiklopedia ini bisa menjadi buku rujukan untuk umat Islam,” ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat