Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Bermi'raj dengan Shalat

Hikmah shalat sebagai media mi’raj-nya orang yang beriman dan meraih kemulian.

Oleh DR RAHMAT HIDAYAT

OLEH DR RAHMAT HIDAYAT

Shalat lima waktu merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah SWT dibandingkan ibadah-ibadah yang lain (Sayyid Sabiq, 1998). Perintah tersebut diterima secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW dari Sang Khaliq --Allah Rabbul Jalal dalam suasana yang sangat khusus, yaitu pada saat Isra dan Mi’raj, ketika beliau sedang berada di Sidratul Muntaha, suatu tempat atau singgasana yang sangat agung. 

Hal tersebut menandakan betapa penting kedudukan dan mulianya ibadah shalat. Ia merupakan ibadah utama dan menjadi tiang agama sebagaimana sabda Nabi SAW: “Shalat merupakan tiang agama, barang siapa yang mengerjakannya, maka ia menegakkan agama dan barang siapa yang meninggalkannya, maka ia menghancurkan agama.” 

Shalat juga merupakan amalan yang akan pertama kali dimintakan pertanggungjawabannya pada hari kiamat (HR Thabrani). Shalat pun menjadi pembatas keberislaman seseorang, sebagaimana sabda Nabi: “Batas perjanjian antara kami (Nabi) dengan mereka adalah shalat, barang siapa yang meninggalkannya maka sungguh kafir.” (HR Ahmad). 

Banyak sekali hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat, di antaranya sebagai media mi’raj-nya orang yang beriman dan meraih kemulian. Rasulullah SAW telah melakukan Isra dan Mi'raj, sebuah perjalanan spiritual nan agung.

Ia merupakan puncak percapaian perjalanan (spiritual) umat manusia sepanjang sejarah kehidupan, simbol kemuliaan Rasulullah SAW dan salah satu mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada kekasih-Nya Muhammad SAW. 

Kita sebagai umatnya tidak mungkin melakukan perjalanan sebagaimana Isra dan Mi'raj Nabiyullah Muhammad SAW. Namun, sebagai wujud perhatian dan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada umatnya, maka Nabi menjadikan shalat sebagai media untuk bermi’raj bagi umatnya yang beriman. Rasulullah SAW bersabda: “Shalat itu merupakan media Mi’rajnya orang yang beriman (ash-shalatu mi’rajul mukmin).”

Melalui ibadah shalat, seorang hamba bermi’raj, melatih, memperkuat spiritualitas, mendekatkan diri kepada Allah, mengagungkan asma-Nya, berdoa, dan bermunajat kepada-Nya. Pada shalat itulah, seorang hamba dekat (taqarrub) dengan Allah dan Allah dekat dengannya.

Ia menjadi pintu pembuka dan sarana meraih kemulian di hadapan Allah. Mulia di hadapan Allah, insya Allah mulia di hadapan makhluk-Nya. Mulia di langit, insya Allah mulia di bumi. 

Dengan demikian, bagi kita umat Islam, untuk meraih kemulian sangat mudah dan murah, salah satunya dengan ibadah shalat, terutama shalat malam (tahajud) sebagaimana Allah SWT berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS al-Isra [17]: 79). 

Mari kita tegakkan shalat dan sempurnakan dengan berbagai shalat sunnah. Insya Allah kita akan meraih kemulian dunia dan akhirat. Amin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat