Sedia payung sebelum hujan. Masyarakat mesti hati-hati pada dampak terburuk selama musim hujan dan pasca banjir. | Pixabay

Perencanaan

Waspada Penyakit, Sedia Payung Sebelum Hujan

Masyarakat perlu hati-hati pada dampak terburuk penyakit selama musim hujan dan pascabanjir.

OLEH DESY SUSILAWATI

Hujan ekstrem dalam pekan terakhir tak terbendung dan beberapa daerah terjadi banjir, seperti Jakarta dan daerah-daerah di sekitarnya. Kondisi seperti ini tentu memicu berbagai penyakit lain di samping Covid-19 yang masih mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia. 

Penyakit pascabanjir meluas lewat makanan, minuman, dan hewan, seperti nyamuk dan tikus. "Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pascabanjir," kata Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD selaku akademisi dan praktisi klinis dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, pekan lalu.

Berbagai penyakit dapat ditimbulkan oleh tiga kelompok penyakit, yaitu oleh makanan, nyamuk, dan tikus. "Diare juga menjadi KLB pada banjir Jakarta beberapa tahun yang lalu," ujar dia. 

Dokter spesialis penyakit dalam Primaya Hospital Betang Pambelum (Palangkaraya) dr Alex Ranuseto SpPD juga mengatakan tingginya potensi kita terjangkit penyakit di musim hujan dan sesudah banjir. "Sistem imun kita cenderung menurun akibat aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat kita malas sehingga menghambat untuk berolahraga."

 
Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pascabanjir.
 
 

Menurut dia, Covid-19 akan memperburuk seseorang yang sedang terjangkit penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh musim hujan dan banjir. “Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan Covid-19 dapat menjadi lebih berat prognosis atau perkembangan penyakit yang dideritanya.” 

Karena itu, kata dia, masyarakat perlu berhati-hati terhadap dampak terburuk penyakit selama musim hujan dan pascabanjir. Hal terpenting, dia menambahkan, adalah masyarakat memahami gejala setiap penyakitnya.

Misalnya, influenza yang gejalanya adalah demam, batuk, pilek, radang tenggorokan, sampai radang paru akut. Kondisi terparahnya adalah dapat menyebabkan kematian.

photo
Anak bermain di area pemukiman yang terendam banjir di kawasan Kebon Pala II, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terjangkit penyakit pasca banjir. - (Republika/Thoudy Badai)

Ari menjelaskan, gangguan kesehatan akibat banjir umumnya ada tiga faktor, yaitu host, lingkungan, dan agen. Hal ini ditambah pendukung utama, yaitu daya tahan tubuh menurun yang membuat mereka rentan terhadap penyakit pascabanjir. Cuaca yang tidak mendukung saat ini juga dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang walaupun tidak terkena langsung dampak banjir.

Faktor kedua adalah lingkungan yang kotor pascabanjir dan akibat genangan air pengundang serangga yang dapat mencemari makanan dan minuman. Sementara bakteri jelas banyak terdapat di sekitar kita, terlebih pascabanjir.

 
Perhatikan kedaluwarsa dari makanan yang dikonsumsi, baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri.
 
 

Itu sebabnya, Ari menganjurkan agar mengonsumsi makanan dan minuman yang higienis. "Perhatikan kedaluwarsa dari makanan yang dikonsumsi, baik makanan jadi maupun makanan yang dibuat sendiri. Makanan yang dikonsumsi pun baiknya dalam keadaan segar," kata Ari.

Di samping itu, kebersihan diri sebelum makan pun perlu dilakukan. Ari mengatakan, kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan dengan sabun. Penerapan 3M saat ini sangat penting. "Anak-anak harus diajari untuk selalu cuci tangan pakai sabun, tentu orang dewasa harus memberi contoh kapan dan bagaimana mencuci tangan dengan baik," ujarnya. 

Untuk anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral yang cukup. Namun, kata dia, anak-anak harus dicegah dari bermain-main air banjir karena potensi gangguan kesehatan maupun risiko terbawa arus saat banjir. 

Jas hujan dan payung pun penting dibawa oleh masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan. Alex menyarankannya agar mereka tidak mudah terkena penyakit karena terlindung dari basah akibat hujan. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah perhatian pada higienitas makanan yang dikonsumsi jelas dapat mencegah dari berbagai penyakit.

 

Tindakan yang perlu dilakukan agar terhindari dari penyakit saat musim penghujan

(Sumber: Akademisi dan Praktisi Klinis Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD)

1. Meningkatkan sistem imunitas tubuh dengan beristirahat teratur, makan makanan bergizi, konsumsi buah dan sayur, minum air yang cukup

2. Olahraga teratur

3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan 3M

4. Hindari gigitan nyamuk dengan membersihkan lingkungan

5. Kenali berbagai penyakit saat musim hujan dan banjir

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat