Suasana acara Dies Natalis ke-35 Lustrum VII Universitas Terbuka di Universitas Terbuka Convention Center, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (4/9). | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Universitas Terbuka Kejar Status PTN-BH

Status PTN-BH ini dinilai memudahkan UT mengikuti kompetisi di dunia pendidikan tinggi.

JAKARTA—Universitas Terbuka (UT) mengaku tengah mengupayakan bertransformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Rektor UT Ojat Darojat menuturkan, sudah mengajukan dokumen terkait transformasi ini kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Perubahan menjadi PTN-BH ini dinilai dapat memudahkan UT mengikuti perkembangan kompetisi di dunia pendidikan tinggi. “Saya kira sangat baik kalau UT naik kelas. UT harus naik kelas menjadi PTN-BH,” tutur Ojat dalam telekonferensi, Selasa (2/3).

Ojat menjelaskan, menjadi PTN-BH akan memberikan UT beberapa otonomi. Misalnya terkait dengan pembentukan program studi, tidak perlu meminta izin kepada kementerian dan cukup menyampaikan rencana tersebut kepada majelis wali amanat. Selain itu, rekrutmen sumber daya manusia (SDM) juga bisa dilakukan sendiri terkait jumlah yang dibutuhkan pihak kampus.

"Sehingga krisis SDM yang dihadapi oleh UT saat ini mudah-mudahan bisa kita atasi," kata dia.

Menurut Rektor UT, pihak universitas sudah memasukkan empat dokumen penting untuk pengusulan menjadi PTN-BH ke kementerian pada Desember 2020. UT juga telah mendapatkan jadwal melakukan presentasi terkait empat dokumen tersebut kepada Kemendikbud pada 17 Maret 2021 mendatang.

Di sisi internal, sejumlah perbaikan atau perubahan dilakukan UT. Mereka saat ini tengah memperkuat Indonesia Cyber Education (ICE) Institute atau UT Cyber yang menjadi platform fasilitas pendidikan daring dan jarak jauh. UT Cyber yang diluncurkan pada 2019 lalu akan diperluas cakupan platformnya.

Pada 2020 UT sudah mulai memperkuat dengan menambahkan aplikasi-aplikasi lain ke dalam platform UT Cyber. Selain itu, beberapa fasilitas di dalam UT Cyber juga diperbarui agar bisa lebih mudah digunakan dan mencakup lebih banyak calon mahasiswa yang membutuhkan. "Jadi platformnya kita perbarui, struktur organisasinya sudah kita mulai terapkan, jadi UT sudah punya yang namanya pusat pengembangan dalam jaringan Indonesia," kata Ojat.

Rencananya, UT Cyber dengan berbagai perbaruan tersebut akan diluncurkan pemerintah pada Juli 2021. Ojat berharap UT Cyber ini bisa dimanfaatkan perguruan tinggi lain di seluruh Indonesia yang belum memiliki platform sendiri.

UT Cyber merupakan satu unit kerja yang berada di bawah naungan UT. Unit ini mengoptimalkan layanan pendidikan bagi masyarakat, termasuk memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi lainnya yang ingin melakukan perkuliahan secara daring.

UT merupakan perguruan tinggi yang menggunakan metode perkuliahan jarak jauh sejak awal dibuka yaitu pada 1984. Hingga November 2020, UT memiliki 311.028 mahasiswa aktif yang tersebar baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"UT memiliki kantor pusat dan 39 kantor Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) serta Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri. Tercatat lebih dari 1.000 mahata kuliah yang dikelola UT dengan 43 program studi," kata Kepala Pengembangan Hubungan Internasional dan Kemitraan UT, Sri Sediyaningsih. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat