Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang tenaga kesehatan disaksikan Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) di RSUD Kota Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). | ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Nasional

Titer Antibodi Masih Tinggi, Bima Tunda Vaksinasi

Dinkes Kota Bogor menargetkan vaksinasi tahap kedua selesai dalam 45 hari.

BOGOR – Pemberian vaksin untuk Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, pada vaksinasi tahap kedua ditunda. Sebab, titer antibodi atau respons imun di tubuh Bima yang merupakan penyintas Covid-19 masih tinggi setelah ia melaksanakan screening dan konsultasi ke dokter secara keseluruhan.

Bima diketahui merupakan orang pertama di Kota Bogor yang dinyatakan terinfeksi Covid-19, tepatnya pada 19 Maret 2020. Pada 22 April 2020, ia dinyatakan sembuh dari Covid-19. Setelah hampir satu tahun terinfeksi, titer antibodi Bima dinyatakan masih tinggi sehingga urung divaksinasi.

“Didapat bahwa salah satu yang dicek tingkat imunitas. Setelah dites secara kuantitatif menunjukkan angka 197,9 dan itu tinggi di mana seharusnya 130,” ujar Bima Arya ketika ditemui Republika di lokasi vaksinasi, Senin (1/ 3).

Setelah mengetahui hal tersebut, Bima Arya mendiskusikannya kepada dokter spesialis, termasuk pada Menteri Kesehatan. Dari situ, ia disarankan untuk menunda vaksinasi karena tingkat imunitasnya masih tinggi. “Jadi bukan tidak layak. Boleh divaksin, tapi kan mubazir. Karena kalau divaksin, nanti titernya naik lagi,” ujar dia.

photo
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) usai meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19, di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).  - (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Oleh karena itu, Bima Arya meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk memberikan jatah vaksinnya kepada mereka yang lebih membutuhkan. Pelaku ekonomi, pelaku pariwisata, atau lainnya yang berhak menerima pada vaksinasi tahap kedua ini.

Apalagi, lanjut Bima, jumlah dosis vaksin yang diterima Kota Bogor untuk tahap kedua saat ini sebanyak 34.784 dosis. Sedangkan, jumlah target peserta yang harus disuntik vaksin pada vaksinasi tahap kedua sejumlah 86.143 orang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Di lokasi yang sama, Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, vaksin yang diterima oleh Kota Bogor masih kurang dari kebutuhan. “Kalau termasuk yang lansia, kita ada 86.143 orang, jadi masih kurang sebetulnya,” ujar Retno.

Sementara itu, Retno menerangkan, Dinkes Kota Bogor menargetkan vaksinasi tahap kedua selesai dalam 45 hari. Supaya program vaksinasi ini sudah selesai sebelum bulan Ramadhan.

Namun, menurut Bima Arya, pelaksanaan vaksinasi tahap kedua secara massal tidak bisa selesai dalam 45 hari jika hanya dilaksanakan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Pemkot pun menambah lokasi vaksinasi.

Ada beberapa lokasi vaksinasi selain 64 fasyankes sudah ditentukan. Yakni di Gedung Puri Begawan, SMPN 5, Rumah Sakit Salak, Denkesyah, Aula Polresta Bogor Kota, RS Bhayangkara, Technopark dan Technonet IPB, serta International IPB Convention Center Botani.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat