Aman melahirkan saat pandemi (ilustrasi) | Pixabay

Sehat

Aman Melahirkan Saat Pandemi

Pahami persiapan persalinan di masa pandemi.

Menjalani masa kehamilan saat pandemi Covid-19 boleh jadi mengkhawatirkan. Padahal, dengan persiapan yang tepat, mereka dapat menjalani proses persalinan dengan baik.

Ibu hamil termasuk populasi yang rentan terinfeksi Covid-19. Terlebih saat terinfeksi, mereka justru jarang memperlihatkan gejala. Dokter Merwin Tjahjadi, Sp.OG mengatakan agar proses melahirkan dapat berlangsung dengan aman dan nyaman, ibu hamil perlu memahami persiapan persalinan di masa pandemi.

Pencegahan infeksi bagi ibu hamil sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya. Pertama, ibu hamil dituntut disiplin diri dengan prinsip protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu juga upaya 3T berupa /testing/ (pemeriksaan), /tracing/ (penelusuran kontak), dan treatment (perawatan/isolasi).

Dalam masa kenormalan baru, ibu hamil juga harus tetap perlu rutin memeriksakan kandungan. Periksa rutin minimal enam kali pemeriksaan rutin dan melakukan pola hidup bersih dan sehat. “Tetap di era new normal, ibu hamil perlu olahraga teratur dan dilakukan dengan protokol kesehatan, tidak berkerumun,” jelas dr Merwin dalam diskusi virtual “Aman Melahirkan di Masa Pandemi” pada Januari lalu.

Faktor dalam diri ibu hamil juga harus diperhatikan. Ibu hamil perlu meningkatkan daya tahan tubuh dengan vitamin D, kalsium, asam folat. Tak lupa untuk meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

Mereka juga tetap disarankan rutin aktivitas fisik. Bisa olahraga ringan dan berjemur di bawah matahari pagi. ''Menjaga kondisi mental tidak kalah penting dan bumil jangan cemas berlebihan, melainkan penting menjalani kehamilan dengan hati yang gembira,'' lanjut Merwin.

 

 

 

Menjaga kondisi mental tidak kalah penting dan bumil jangan cemas berlebihan, melainkan penting menjalani kehamilan dengan hati yang gembira.

Dokter Merwin Tjahjadi, Sp.OG
 

 

 

Untuk urusan keluar rumah, menurut Merwin, tidak masalah selama ibu hamil disiplin protokol, termasuk saat menginginkan liburan. Hanya yang perlu diingat adalah memilih tempat yang aman dan juga protokol kesehatan. “Ya tidak bisa melarang tapi pilih tempat yang aman, tenang, tidak berkerumun, “ jelasnya.

Kendati di masa pandemi, menurut dokter yang juga berpraktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya itu, metode persalinan tetap hanya ada dua, yaitu normal maupun operasi sesar. Sementara itu, tentu ada perbedaan penanganan bagi ibu hamil yang sudah terinfeksi Covid-19 dengan yang tidak.

Tim medis akan melihat bagaimana gejala yang dialami untuk menentukan apakah sang ibu tersebut langsung dirawat intensif atau isolasi. Tentunya bagi ibu yang sudah dinyatakan positif Covid 19 bisa ditangani dengan tim dokter yang multidisiplin, tidak hanya oleh spesialis kandungan.

Jangan lupa untuk memilih rumah sakit yang tepat pun menjadi poin yang krusial. Dia menganjurkan sebaiknya memilih rumah sakit atau layanan kesehatan yang tepat. Pastikan rumah sakit punya protokol kesehatan yang baik dan benar. Selain itu, dapat mengutamakan rumah sakit yang juga memiliki tim dokter multidisiplin. Pilih rumah sakit dengan fasilitas yang mampu menangani kehamilan berisiko tinggi.

"Saat ini juga sudah banyak faskes yang belajar bagaimana menerapkan protokol kesehatan sehingga aman melahirkan di rumah sakit dapat terwujud tanpa kekhawatiran," kata Merwin. 

 

 

photo
Petugas kesehatan beraktivitas di Ruang bersalin Isolasi Taman Cinta Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Rabu (23/12). Puskesmas Kecamatan Duren Sawit meresmikan ruang bersalin khusus ibu hamil terkonfirmasi Covid-19 hal ini bentuk upaya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada ibu hamil khususnya yang positif Covid-19 sebelum dibawa ke RS Rujukan -- Prayogi/Republika (ilustrasi)

 

Ingin Melahirkan di Rumah? Simak Ini

Situasi pandemi menimbulkan keresahan tersendiri bagi para ibu hamil. Bahkan boleh jadi terpikir untuk melahirkan di rumah daripada mengunjungi fasilitas kesehatan (faskes). Di masa normal baru, layanan faskes sudah banyak yang mampu menjamin keselamatan pasien, termasuk protokol kesehatan bagi persalinan.

Melahirkan di rumah tentu akan sangat berisiko. Hal ini karena ada banyak hal yang tidak bisa diprediksi dalam proses persalinan. Tentu saja, ini akan sangat berisiko dikarenakan banyak hal yang tidak bisa diprediksi. Untuk ibu yang ingin melahirkan di rumah, dokter spesialis kebidanan dan kandungan Merwin Tjahjadi SpOG mengimbau agar memerhatikan beberapa hal berikut:

1. Perhatikan tahapan pembukaan

Dalam proses persalinan, fase pertama yang diperhatikan adalah pembukaan yang maju atau tidak. Saat merasakan kontraksi tapi tidak kunjung lahir, ketika bumil mengedan namun detak jantung menurun, tentu ini perlu penanganan di rumah sakit.

2. Waspadai masalah plasenta dan pendarahan

Jika terjadi masalah plasenta, pendarahan, hingga robekan luas setelah melahirkan tentu membutuhkan penanganan khusus. "Dan itu dijahitnya harus di rumah sakit," ujar Merwin.

3. Kemungkinan pendarahan

Saat melahirkan, pendarahan bisa sangat cepat terjadi. Apabila terlambat memberikan pertolongan, maka akan berisiko pada kematian ibu dan bayi.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat