Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung berjalan menuju area Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin, Jalan A H Nasution, Kota Bandung, Senin (23/3). Penyemprotan cairan disinfektan tersebut bertujuan untuk mencegah sekaligus mengantisipa | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Jawa Barat

Napi Sukamiskin Dirujuk ke RS Bertambah

Satu napi LP Sukamiskin bernama Muhammad Santoso meninggal diduga akibat Covid-19.

BANDUNG -- Sebanyak 21 orang narapidana di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung dikabarkan dirujuk di rumah sakit setelah menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19. Mayoritas di rujuk ke salah satu rumah sakit swasta di dekat Lapas Sukamiskin dan dua orang lainnya di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung.

Dalam dokumen yang diterima Republika, beberapa orang yang dirujuk adalah Joko Susilo, Wahid Husein, Edi Siswadi, Dada Rosada, Jamaludin Malik, dan Sukirman. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Imam Suyuti mengaku tidak mengetahui persis jumlah tahanan yang dirujuk akibat Covid-19.

Namun, ia mengaku itu adalah hal yang wajar dan prosedur terhadap pasien yang bergejala setelah menjalani isolasi mandiri. "Jadi pada dasarnya memang kalau sudah isolasi mandiri, ada yang dirujuk, kami rujuk," ujarnya, Kamis (18/2).

photo
Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung menyemprotkan cairan disinfektan di salah satu mobil ambulans di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Sukamiskin, Jalan A H Nasution, Kota Bandung, Senin (23/3). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Hal itu dilakukan agar kondisi para tahanan semakin membaik. "Minta tolong doanya, bantuannya biar kami konsentrasi, kami setengah mati berupaya," katanya.

Direktur RSKIA Kopo, Kota Bandung, dr Taat Tagore mengkonfirmasi mantan sekda Kota Bandung, Edi Siswadi dan mantan wali Kota Bandung, Dada Rosada dirujuk ke RS tersebut. Mereka mengalami gejala pasca menjalani isolasi mandiri di Lapas Sukamiskin sekitar 10 hari.

Edi Siswadi masuk ke RSKIA pada Jumat (12/2) lalu. Sedangkan Dada Rosada masuk pada Rabu (17/2) malam. "Dia (Edi Siswadi) menjalani isolasi di lapas terus dirujuk, masuk tanggal 12 Februari," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/2).

Saat datang ke rumah sakit, ia menuturkan yang bersangkutan mengalami gejala sesak dan tidak nafsu makan. "Keluhan utama enggak nafsu makan sama sesak, gejala sedang,\" katanya. Sementara itu, Dada Rosada masuk pada Rabu (17/2) malam dengan keluhan diare dan mencret. Taat mengatakan, keduanya saat ini tengah dirawat dan tanpa menggunakan alat bantu ventilator.

photo
Halaman Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, tampak sepi hanya sejumlah petugas berjaga-jaga, Senin (8/2). Puluhan narapidana di Lapas Sukamiskin dinyatakan positif COVID-19. Mereka diketahui positif usai dilakukan tes swab beberapa waktu lalu. - (Edi Yusuf/Republika)

Sementara, satu tahanan beranama Muhammad Santoso yang dirujuk di RS Hermina, Kota Bandung dikabarkan meninggal dunia. Muhammad Santoso adalah terpidana kasus korupsi yang dihukum penjara tujuh tahun dikabarkan meninggal dunia dsekitar pukul 14.00 Wib. Diketahui yang bersangkutan terpapar Covid-19 dan memiliki riwayat penyerta yaitu stroke.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Asep Sutandar membenarkan jika yang bersangkutan dirujuk ke rumah sakit karena memiliki penyakit stroke. Selanjutnya, diagnosa terkini terhadap yang bersangkutan hanya diketahui oleh dokter. "Kalau dirujuk betul, saat dirujuk penyakit stroke untuk diagnosa selanjutnya dokter rumah sakit yang tahu," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (18/2).

Namun begitu, kabar meninggalnya Muhammad Santoso, Asep mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari pihak rumah sakit. "Saya belum dapat laporan resmi," katanya.

Muhammad Santoso, mantan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang sebelumnya divonis 5 tahun penjara menjadi ditambah oleh Mahkamah Agung (MA) menjadi tujuh tahun. Ia diketahui menerima suap sebesar 28 ribu dolar Singapura. Sebagian besar dana itu direncanakan akan diberikan kepada hakim untuk mempengaruhi putusan dalam kasus gugatan perdata PT MMS dan PT KTP.

Dalam pesan singkat yang diterima Republika, pihak rumah sakit sedang melakukan pemulasaraan terhadap yang bersangkutan. Selain itu, pihak rumah sakit sedang mencari informasi terkait keluarga almarhum.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat