Murid SMA kembali belajar di sekolah di Florence, Italia, 11 Januari 2021, di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Sekitar 50 persen dari kurang lebih 166 ribu siswa sekolah menengah ke atas di wilayah Tuscany melakukan kegiatan belajar mengajar | EPA-EFE/CLAUDIO GIOVANNINI

Internasional

Survei: Mental Anak Terimbas Covid-19

Sekolah diminta terus menjalin kontak dengan murid-murid mereka untuk menjaga mental anak.

 

BERLIN  — Survei terbaru di Jerman menunjukkan bahwa stres dan gangguan akibat pandemi virus korona telah mengimbas kesehatan mental anak-anak. Imbas terbesar dialami anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Penelitian yang digelar University Medical Center Hamburg-Eppendorf menunjukkan, satu dari tiga anak Jerman menderita kecemasan terkait pandemi. Gejala lain yang muncul adalah kecemasan atau menunjukkan gejala psikosomatis seperti sakit kepala dan sakit perut.

"Anak-anak yang baik-baik saja sebelum pandemi dan merasa dilindungi dan nyaman dalam keluarga mereka akan bisa melalui pandemi ini dengan baik," ujar Ulrike Ravens-Sieberer, kepala penelitian dan direktur riset di klinik milik University Medical Center Hamburg-Eppendorf, Rabu (10/2).  

"Namun, kita memerlukan konsep yang lebih baik khususnya untuk mendukung dan memperkuat mental dan kesehatan emosional anak-anak di keluarga yang berisiko," katanya menambahkan.

 
Kita memerlukan konsep yang lebih baik khususnya untuk mendukung dan memperkuat mental dan kesehatan emosional anak-anak di keluarga yang berisiko
 
 

Selama penguncian wilayah, kata Ravens-Sieberer, sekolah harus tetap menjalin kontak dengan murid-murid, menunjukkan penghargaan, dan perhatian mereka. "Jika tidak, maka bahayanya adalah anak-anak di keluarga yang berisiko bisa kehilangan motivasi dan semangat untuk belajar."

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan lebih dari 1.000 anak-anak berusia antara tujuh dan 17 tahun. Survei juga melibatkan lebih dari 1.500 orang tua.

Survei dilakukan secara daring mulai pertengahan Desember hingga pertengahan Januari. Lebih dari 80 persen responden pernah ikut dalam survei serupa pada pertengahan Juni.  

Secara keseluruhan, empat dari lima anak dilaporkan merasa terbebani oleh pandemi. Menurut mereka, anggota keluarga lebih banyak bertikai dan bertengkar, dan mereka juga bermasalah dalam urusan sekolah. Tak hanya itu, anak-anak ini juga mengaku hubungan dengan teman-teman menjadi terganggu.

 
Secara keseluruhan, empat dari lima anak dilaporkan merasa terbebani oleh pandemi.
 
 

Kepada tim survei, anak-anak juga mengaku makanan mereka juga kurang sehat selama pandemi. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan daring dan kurang berolahraga.

"Para orang tua kelihatannya telah menyesuaikan diri dengan tantangan home schooling dan pekerjaan rumah serta berupaya sebisa mereka,"  kata Ravens-Sieberer. "Namun, mereka juga ada batasnya."

Belahan bumi utara termasuk Jerman kini sedang mengalami musim dingin. Salju di seantero Jerman pekan ini membuat anak-anak bisa memiliki ruang untuk bermain di luar. Mereka juga bisa mendapat jeda sejak dari penguncian wilayah dan aneka pembatasan lainnya terkait pandemi.

photo
Siswa salah satu SMA melakukan aksi protes atas penundaan pembukaan kembali sekolah akibat darurat penyebaran virus Covid-19 yang belum berakhir, di Roma, Italia, 11 Januari 2021. Dalam poster yang dibentangkan tertulis "Masa depan? Dalam keamanan. Saat ini. - (EPA-EFE/ANGELO CARCONI)

Pada Rabu, Pemerintah Jerman juga sepakat untuk membuka kembali sekolah dalam beberapa pekan mendatang. Jasa penata rambut juga diizinkan kembali beroperasi. Namun, sejumlah tempat masih harus menjalani penguncian wilayah hingga 7 Maret karena ada kekhawatiran virus korona varian baru bisa meluas.

Data Johns Hopkins University menunjukkan kasus global Covid-19 melampaui 107,85 juta dengan kasus terbanyak dialami Amerika Serikat yaitu lebih dari 27,39 juta kasus. Kasus di Jerman tercatat lebih dari 2,32 juta.  

Kanselir Jerman Angela Merkel dan 16 gubernur negara bagian memutuskan sejumlah pembatasan akan tetap berlaku. Penguncian wilayah yang berlaku saat ini akan habis masa berlakunya pada Ahad (14/2). Mereka mematok target untuk menekan kasus per pekan menjadi 35 per 100 ribu warga sebelum membuka toko, museum, dan dunia usaha lainnya.

photo
ASeorang pria bermasker berjalan di dekat papan bertuliskan jalan baru ditata untuk berjarak sosial, di London, Inggris, Selasa (19/1/2021). Menurut survei, mental anak terimbas pandemi Covid-19. - (AP/Frank Augstein)

Covid-19 Amazon

Menteri Kesehatan Brasil Eduardo Pazuello mengatakan, varian Covid-19 yang berkembang di Brasil atau Covid-19 Amazon, tiga kali lipat lebih menular dibanding varian awal.

"Syukurlah, ada kabar yang jelas dari hasil analisis bahwa vaksin masih efektif melawan varian ini," ujar Pazuello, Kamis (11/2). Namun, ia tak menyertakan bukti analisis tersebut.

Brasil mulai imunisasi vaksin buatan Cina yaitu Sinovac Biotech dan buata Inggris yaitu AstraZeneca sejak tiga pekan lalu. Kedua perusahaan tersebut saat ini masih menanti hasil penelitian efektivitas vaksin mereka atas Covid-19 Amazon.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat