Tangkapan akun Youtube Helena Lim. | Youtube

Nasional

Selegram Divaksin Bikin Ramai

IAI menegaskan, selebgram Helena bukanlah apoteker, melainkan pemilik apotek.

JAKARTA – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) angkat bicara mengenai pemilik Apotek Bumi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Helena Lim, yang mendapatkan vaksin Covid-19 bersama tenaga kesehatan (nakes) lainnya. IAI menegaskan, Helena bukanlah apoteker, melainkan pemilik apotek.

“Helena Lim bukan apoteker,” kata Sekretaris Jenderal Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Nofendri saat dihubungi Republika, Selasa (9/2).

Sebelumnya, video masyarakat umum yang mengantre untuk mendapatkan vaksin di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk beredar. Video tersebut beredar melalui pesan Whatsapp.

Tampak empat orang yang tidak diketahui identitasnya duduk mengantre vaksin Covid-19. Video yang viral tampak diunggah lewat Instagram Story oleh akun @helenalim899. Akun itu menandai akun Instagram @ellytjondro.

Berdasarkan penelusuran akun Instagram di @helenalim899, Helena Lim merupakan penyanyi tembang ‘Pasrah’. Helena Lim juga merupakan pencinta adibusana dan tergabung dalam klub mobil mewah McLaren. Selain itu, diketahui dia memiliki saluran di Youtube.

Helena tidak sendirian datang ke Puskesmas Kebon Jeruk. Tampak di video dia memboyong serta keluarganya dan dia menunjukkan antrean lokasi vaksin nomor 11. “Dua minggu lagi baru kita vaksin lagi,” ujar Helena dalam komentarnya di Instagram.

Kendati demikian, IAI tidak mau berkomentar mengenai masalah ini. IAI mengaku masih mengumpulkan bahan-bahan untuk pernyataan sikap organisasi. Nofendri hanya mengatakan, apoteker masuk dalam kelompok nakes. 

“Apoteker merupakan nakes karena masuk dalam kelompok tenaga kefarmasian bersama-sama dengan tenaga teknis kefarmasian,” katanya.

Dalam UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, disebutkan sembilan kelompok tenaga kesehatan. Sembilan kelompok itu, yakni tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, dan tenaga keterapian fisik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, pemilik apotek yang tidak memiliki gelar pendidikan dan profesi apoteker bukanlah tenaga kesehatan dan tidak masuk dalam prioritas vaksinasi. “(Pemilik apotek) tidak (masuk prioritas vaksinasi),” kata jubir vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi.

Nadia mengungkapkan, apoteker bisa divaksin terlebih dahulu karena termasuk tenaga kefarmasian. Namun, Nadia tidak mau banyak berkomentar mengenai Helena yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 bersama nakes lainnya. “(Tanya) ke Dinas Kesehatan (Dinkes DKI) ya,” ujar dia.

Pengelola Apotek Bumi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat membenarkan telah mengeluarkan surat keterangan yang dibawa penyanyi sekaligus selebgram Helena Lim dengan alasan sebagai mitra usahanya. "Benar, jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata pemilik Apotek Bumi Elly Tjondro saat ditemui di lokasi, Selasa (9/2).

Elly menjelaskan, apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang, termasuk Helena Lim. Namun, hanya 10 orang yang menerima vaksin tersebut, lantaran satu orang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan karena memiliki darah tinggi.

‎Elly bersikukuh, vaksinasi Covid-19 yang dijalani Helena Lim sudah sesuai prosedur. Pun dengan segala persyaratan telah dipenuhi sehingga wajar bila pihak yang bekerja di apotek mendapatkan vaksin.

"Ya kita sih bingung aja ya. Lihat aja kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien, seharusnya wajar kita kalau mendapatkan vaksin itu dan memang apotek ditunjuk untuk mendapatkan itu," kata Elly.

Dia pun berharap, vaksinasi yang dijalani mitra usahanya itu tidak lagi menjadi polemik di masyarakat. Elly menegaskan, vaksinasi Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk yang diikuti Helena Lim, pekan lalu, dilakukan sesuai prosedur.

"Kami merasa gimana ya melihat respons begitu ya agak kaget. Sebetulnya kan kami dari tenaga kesehatan mendapatkan izin itu. Namun, spontan masyarakat aja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karena kami termasuk frontline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam," kata Elly.

Usai vaksinasi, Helena Lim mengungkap, tak takut dengan Covid-19, bahkan Helena sudah berencana berjalan-jalan. Unggahan Helena memicu reaksi di kalangan warganet sebab hingga saat ini pihak yang berhak menerima vaksin adalah tenaga medis dan pelayan publik.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi Wathini, menyebutkan, pemilik akun Instagram tersebut bekerja di apotek. "Yang bersangkutan membawa keterangan bekerja di apotek sebagai penunjang dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas utama," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat