Jemaat membersihkan patung di Vihara Dharma Ramsi, Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Ahad (7/2). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih tersebut digelar dalam rangka menyambut perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2572 yang j | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Nasional

Antisipasi Bersama Libur Panjang

Semua pihak harus mengantisipasi libur panjang ini agar kasus Covid-19 tak semakin meningkat

JAKARTA – Libur panjang pada masa pandemi yang terbukti selalu menaikkan angka kasus positif Covid-19 tidak boleh lagi terulang. Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, harus mengantisipasi libur panjang akhir pekan ini agar kasus Covid-19 tidak semakin meningkat dan membuat pandemi menjadi kian tak terkendali.

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan, pemerintah harus belajar dari pengalaman libur panjang sebelumnya. Pemerintah harus membuat langkah dengan menggunakan instrumennya untuk mengontrol masyarakat agar libur panjang di akhir pekan ini tidak menjadikan ajang penularan yang lebih masif.

“Sudah jelas, beberapa kali libur panjang, peningkatan kasus Covid-19 itu ada dan signifikan. Pemerintah harus punya strategi baru untuk bisa membatasi kegiatan masyarakat,” kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu (6/2).

Seharusnya, menurut Dicky, pemerintah tidak memberikan hari libur yang panjang saat hari Imlek Jumat (12/2) pekan ini karena situasi saat ini belum terkendali. Maka dari itu, pemerintah harus segera membuat kebijakan khusus. “Batasi mobilitas dan tiadakan kegiatan libur. Terapkan 5M dan 3T, terutama testing harus ditingkatkan,” kata dia.

photo
Jemaat membersihkan patung di Vihara Dharma Ramsi, Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Ahad (7/2). Foto: Abdan Syakura/Republika - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani, mengatakan, penularan Covid-19 di Indonesia masih terjadi dan sangat mungkin meningkat seusai libur tahun baru Imlek. Namun, seberapa banyak penambahan kasus seusai libur Covid-19 bergantung pada kesadaran masyarakat.

“Kasus Covid-19 akan naik setelah libur Imlek. Kita tidak bisa berandai-andai berapa banyak kenaikannya karena itu semua bergantung pada kesadaran masyarakat,” kata dia.

Laura berharap masyarakat mengurangi perjalanan. Namun, ia menyadari, kesadaran masyarakat Indonesia belum membaik. Artinya, imbauan untuk tidak melakukan aktivitas saat libur panjang sulit direalisasikan. Apalagi, menurut Laura, pemerintah juga memberikan peluang lonjakan kasus terjadi.

“Pemerintah juga harus membantu ikut membatasi aktivitas dengan cara lakukan karantina wilayah (lockdown) dan masyarakat jangan keluar rumah. Jika tak bisa, tutup saja semua tempat wisata hanya selama tiga hari saja selama libur panjang Imlek,” kata dia.

Menurut epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono sedikit atau banyak kasus Covid-19 baru pascalibur Imlek bergantung besar pada pemerintah. “Pemangku kepentingan sudah tahu kok apa yang harus dilakukan dan tidak perlu diajari lagi. Saran saya sejak dulu sama, bagaimana membatasi mobilitas penduduk kalau mau menekan kasus,” kata Pandu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengingatkan potensi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai libur Imlek atau libur panjang akhir pekan ini. Ia menyebutkan, setiap kali usai menjalani libur panjang, kasus penularan Covid-19 pun melonjak cukup tinggi sehingga ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap di rumah saja.

“Pekan depan kita akan ada akhir pekan panjang perayaan Imlek. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada kita semua untuk memilih berada di rumah, berada di Jakarta, tidak bepergian ke luar kota,” ujar Anies pada akhir pekan lalu.

 
photo
Calon pembeli memilih pernak pernik Imlek yang dijual di Pasar Glodok, Jakarta, Sabtu (6/2). Jelang perayaan Imlek pada 12 Februari mendatang, pedagang di lokasi tersebut mengaku penjualan tahun ini anjlok hingga 90 persen dibandingkan tahun lalu akibat pandemi Covid-19. - (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Anies juga meminta masyarakat untuk tidak berlama-lama berada di dalam mobil yang dapat menyebabkan potensi penularan virus korona antaranggota keluarga sangat tinggi. Kemudian, Anies mengimbau masyarakat untuk menahan diri agar tidak mengunjungi tempat-tempat keramaian.

“Intinya adalah sebisanya di rumah saja. Sebisanya terus kita menjauhi aktivitas-aktivitas yang banyak orang dan hanya bepergian bila ada kebutuhan yang mendasar dan mendesak,” kata dia. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, satgas akan mengatur kebijakan saat Hari Raya Imlek agar tidak terjadi kerumunan masyarakat. Apalagi, pada saat Imlek terdapat juga hari libur yang panjang. “Nanti kami atur Imleknya atau mobilitasnya supaya tidak terulang. Hal ini sedang dibahas,” ujar Wiku.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat