Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Keutamaan Muhasabah

Muhasabah dimaknai sebagai perenungan diri untuk menghitung yang telah kita lakukan.

Oleh ALPHA AMIRRACHMAN

OLEH ALPHA AMIRRACHMAN

Muhasabah dimaknai sebagai perenungan diri untuk mengukur dan menghitung apa yang telah kita lakukan, sebelum Allah SWT menghisab amal kita pada Hari Perhitungan (yaumul hisab) nanti. Melalui perenungan dan mawas diri, kita lalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan untuk meningkatkan kualitas kita dalam beramal ibadah.

Muhasabah berasal dari akar kata hasiba-yahsabu-hisab yang berarti 'melakukan perhitungan'. Muhasabah merupakan ikhtiar mengevaluasi diri, yakni menelisik setiap kebaikan dan keburukan dalam berbagai aspek diri kita. Muhasabah juga dipandang sebagai suatu kendaraan yang dapat membawa seseorang mencapai derajat tertinggi sebagai hamba Allah SWT.

Muhasabah merupakan sifat Muslim yang bertakwa. Hasil yang diharapkan dari bermuhasabah adalah bertobat. Diriwayatkan dalam hadis Imam Muslim dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya, maka Allah akan menerima tobatnya."

Ada empat poin penting dalam bermuhasabah. Pertama, muhasabah adalah perintah Allah SWT. “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (al-Hasyr:18).

Kedua, muhasabah merupakan ciri hamba yang bertakwa. Seseorang mustahil mencapai derajat takwa tanpa bermuhasabah. Dengan menghisab diri sendiri, seseorang dapat tersadar dan tergerak untuk meningkatkan kualitas amalnya demi meraih ridha-Nya.

Ketiga, muhasabah merupakan barometer keimanan. Dalam hal ini keimanan seorang hamba Allah ditentukan oleh sejauh mana dia mengimplementasikan muhasabah dalam mengarungi kehidupannya.

Keempat, muhasabah merupakan kunci keselamatan di dunia dan akhirat. Melalui muhasabah, seseorang akan termotivasi untuk melakukan berbagai hal yang lebih maslahat daripada hari sebelumnya. Hari esok dirancang agar lebih bermanfaat daripada hari ini dan kemarin, sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak dikehendaki dan meraih keberhasilan mencapai predikat sebagai hamba Allah yang bertakwa.

Umat Islam yang selalu bermuhasabah tidak akan berleha-leha karena menyadari jarum jam tidak dapat diputar untuk mengulang perbuatan yang telah lalu. Ia akan senantiasa sadar diri dengan dipenuhi kecemasan bahwa Allah SWT akan membalas setiap amal baik dan buruk, sekecil apa pun, pada Hari Pembalasan nanti.

Umat Islam yang selalu bermuhasabah senantiasa optimistis bahwa akan selalu ada kesempatan memperbaiki diri untuk mencapai ridha Ilahi.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat