Pekerja memasang lampion di Klenteng Tjoe Hwie Kiong, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (5/2/2021). Klenteng yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya tersebut mulai memasang lampion untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada 12 Februari | Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Nasional

Kemenkes: Imlek di Rumah Saja

Penambahan kasus Covid-19 setiap seusai libur panjang mencapai 40 persen.

JAKARTA -- Umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Cina atau Imlek 2021 pada 12 Februari 2021 mendatang. Sementara, penularan Covid-19 masih tinggi di Tanah Air. 

Karena itu, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat merayakan Imlek di rumah saja. "Perayaan Imlek tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena saat ini terjadi penularan Covid-19," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat konferensi virtual mengantisipasi libur Imlek, Jumat (5/2).

Dia berharap perayaan Imlek dilakukan sederhana tanpa mengurangi makna perayaan Imlek. Artinya, tradisi perayaan tidak dihilangkan, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan. "Perayaan Imlek bagi masyarakat Khonghucu dan Tionghoa ini sebagai upaya bersama-sama kita untuk menekan laju penularan Covid-19," katanya. 

Ia mengeklaim, Kemenkes terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19 dengan menekan laju penularan. Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama mengatasi penularan Covid-19 dengan disiplin menerapkan prokes 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. 

photo
Petugas membersihkan patung dewa di Kelenteng Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Tay Kak Sie, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/2). - (AJI STYAWAN/ANTARA FOTO)

Libur nasional Hari Raya Imlek jatuh pada 12 Februari 2021. Karena tepat pada Jumat, libur Imlek bakal diikuti libur akhir pekan, yaitu 13 dan 14 Februari 2021. Nadia mengungkapkan, kasus Covid-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan yang signifikan setiap kali ada libur panjang, yaitu melonjak 40 persen.

"Lonjakan tertinggi dipicu oleh klaster keluarga. Kami berharap masyarakat tentunya bisa memanfaatkan libur nasional Tahun Baru Imlek dengan bijak dan mematuhi imbauan pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Nadia.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Jumat (5/2) bertambah 11.749 kasus menjadi total 1.134.854 kasus. Kasus aktif menjadi 175.672 orang. Sedangkan, kasus kematian bertambah 201 orang menjadi 31.202 orang.

Pemerintah saat ini tengah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan. Sebanyak 744.884 tenaga kesehatan telah divaksin hingga Jumat. Dari angka itu, 120.725 orang di antaranya telah menerima dosis kedua.

photo
Petugas membersihkan patung dewa di Kelenteng Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Tay Kak Sie, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/2).  - (AJI STYAWAN/ANTARA FOTO)

Pada Kamis (4/2), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menggelar konferensi pers bersama dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy terkait Hari Raya Imlek 2021. Budi mengemukakan bahwa perayaan Imlek bisa dilakukan dengan cara baru.

Budi mengusulkan agar angpau yang biasa diberikan pada perayaan Imlek dikirim via layanan digital saja guna meminimalkan risiko penularan Covid-19. "Saya sama dengan Pak Menteri Agama pernah terima angpau juga, tapi walaupun amplop merahnya seru, yang lebih seru kan yang di dalam amplop merahnya. Kita bisa juga melakukan itu, mengirimkannya (isi) amplop merah itu dengan digital. Sekarang sudah sangat mudah," kata dia, Kamis (4/2).

Menteri Agama Yahya Cholil Staquf mengimbau Imlek dirayakan secara virtual dan sederhana. Menurut dia, cara itu tidak akan mengurangi esensi dari perayaan pergantian Tahun Baru ini.

“Kita mengajak, terutama yang merayakan Imlek, agar berdoa supaya bangsa Indonesia dan umat manusia terbebas dari Covid-19. Mari kita maknai ajaran-ajaran Tian bahwa agama diturunkan untuk menjaga, melindungi sesama manusia, dan kebaikan-kebaikan yang lain,” ujarnya.

photo
Warga keturunan Tionghoa membersihkan patung atau rupang dewa dan dewi di Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi (Soei Goeat Kiang) Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (5/2/2021). Tradisi tersebut dilakukan setiap tahun untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat 12 Februari mendatang. - (NOVA WAHYUDI/ANTARA FOTO)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy juga mengimbau masyarakat yang merayakan Imlek agar tetap bijak mematuhi prokes. “Saya mohon semua memanfaatkan hari libur dengan bijak, tetap mematuhi apa yang disampaikan Menteri Agama dan Menteri Kesehatan,” kata Muhadjir.

Tak ada barongsai

Pengurus Yayasan Tri Dharma, Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Jawa Timur, memastikan tidak menggelar perayaan Imlek 2572. Untuk mencegah kerumunan orang, ibadat dilakukan dengan terbatas.

"Kami juga memakai masker, menjaga jarak, mengikuti aturan pemerintah," kata Bagian Hubungan Masyarakat Yayasan Tri Dharma Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri Halim Prayogo, kemarin.

Ia juga menambahkan, biasanya untuk perayaan Imlek ada atraksi kesenian barongsai. Namun, untuk tahun ini ditiadakan demi mencegah kerumunan massa. "Perayaan barongsai yang sebelumnya pasti ada perayaan di Imlek. Tahun 2021 ini tidak ada perayaan, tidak ada atraksi, karena kami tidak mau juga mengundang kerumunan," ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat