Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1). | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Nasional

Penumpang Pilih Genose

Penggunaan Genose C19 akan dilakukan di stasiun kereta lain di luar Senen dan Tugu.

YOGYAKARTA -- Alat screening Covid-19 Gadjah Mada Electric Nose Covid-19 atau Genose C19 mulai diuji coba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dan Stasiun Tugu, Yogyakarta, pada Rabu (3/2). Alat ini akan resmi digunakan untuk publik pada Jumat (5/3) dan hasilnya dapat menjadi syarat perjalanan bagi penumpang kereta api (KA) jarak jauh.

Pada hari pertama penerapan di Stasiun Tugu, sejumlah calon penumpang KA sudah mulai menggunakan Genose. Salah seorang calon penumpang, Vio, mengaku memilih Genose karena biayanya relatif terjangkau dibandingkan rapid test antigen dan PCR.

“Saya biasanya menggunakan rapid dan harganya lumayan untuk kalangan mahasiswa seperti saya, sedangkan Genose dengan biaya Rp 20 ribu terbilang sangat terjangkau. Kebetulan hari ini launching dan saya ingin mencobanya untuk pertama kali,” ujar Vio di Yogyakarta, Rabu (3/2/2021).

Vio mengaku sudah banyak membaca informasi terkait Genose dari media sosial karena sempat ramai pula di Twitter. Kebetulan ia baru tahu Genose mulai diterapkan di Stasiun Tugu dan langsung tertarik untuk mencobanya.

Di Stasiun Tugu, ada enam alat Genose dalam bilik terpisah yang bisa digunakan calon penumpang. Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran di loket, calon penumpang akan diberikan kantong udara yang digunakan untuk menampung napas.

photo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengembuskan napas pada kantong napas untuk dites dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (24/1/2021). - (ANTARA FOTO/Fauzan)

Di setiap bilik ada petugas yang memberi penjelasan dan instruksi yang harus diikuti calon penumpang untuk mengembuskan napas ke kantong. Kantong itu diserahkan kepada petugas dan calon penumpang dipersilakan menunggu beberapa menit. “Awalnya saya bingung dan takut salah, tapi ternyata mudah dipahami dan menurut saya lebih nyaman,” ujar Vio.

Pengguna Genose lain, Ayu, mengatakan, penggunaan Genose cukup mudah. Meski belum mengetahui sebelumnya, ia tertarik mencoba Genose seusai mendapat informasi dari petugas KAI, ditambah biaya terjangkau menjadi salah satu pertimbangan lain. “Kami langsung pilih Genose saja. Saya mau mencoba,” kata Ayu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan Genose C19 akan dilakukan di stasiun kereta lainnya di luar dua stasiun tersebut. Namun, pelaksanaannya akan dilakukan bertahap. “Supaya segala sesuatu terukur dengan baik,” kata Budi di Stasiun Pasar Senen.

Target selanjutnya, kata Budi, Genose akan diterapkan di stasiun yang berada di Surabaya, Semarang, Bandung, Solo, dan Cirebon. Kemenhub akan mengevaluasi kebutuhan alat Genose untuk menentukan jumlah yang akan diterapkan. Penambahan alat Genose juga akan dilakukan secara bertahap sesuai evaluasi yang dilakukan.

photo
Pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengembuskan napas pada kantong napas untuk dites dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). - (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro yang hadir dalam uji coba tersebut mengatakan, hasilnya didapatkan sekitar tiga menit setelah diperiksa dan harganya terjangkau. “Kalau menggunakan harga total mesin sekitar Rp 62 juta, tapi bisa dipakai 100 ribu kali tes. Sangat memudahkan penumpang tanpa memberatkan uang yang dikeluarkan,” ujar Bambang.

Namun, Bambang menegaskan, Genose C19 bukan alat untuk mendiagnosis Covid-19. Genose adalah alat screening untuk memisahkan penumpang yang tidak dan boleh naik kereta jarak jauh. Jika hasil Genose menunjukkan positif, harus ada pemeriksaan tes PCR terlebih dahulu.

Genose sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Genose juga sudah melakukan uji validitas terhadap tes PCR dengan 2.000 sampel dan hasil akurasi yang tinggi. “Dari uji validitas ini diketahui sensitivitas dan spesifisitas itu di atas 90 persen. Jadi, cukup akurat dan sudah menggunakan kira-kira 2.000-an sampel,” ujar dia.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, tarif tes Genose di stasiun Rp 20 ribu. KAI sudah siap untuk menyelenggarakan layanan pemeriksaan Genose di stasiun. Hal ini untuk mendukung kebijakan pemerintah menghadirkan layanan transportasi kereta api yang bebas Covid-19.

Menurut Joni, terdapat syarat-syarat yang perlu diketahui agar hasil tes menggunakan Genose lebih akurat. “Untuk melakukan pemeriksaan Genose C19, calon penumpang harus dalam kondisi sehat, telah memiliki tiket, dilarang merokok, makan, dan minum kecuali air putih selama 30 menit sebelum pemeriksaan sampel napas,” kata Joni.

Di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Genose C19 juga sudah mulai coba dipakai. “Ini hari pertama soft launching implementasi Genose di stasiun KA. Beberapa penumpang sudah mencoba menggunakan Genose dan mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan baik,” kata Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Hargo Utomo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat