Sineas Noviandra Santosa mencoba mengangkat tema tak biasa untuk karyanya. Noviandra menyoroti kisah tentang dua anjing peliharaan yang bersahabat dengan manusia dalam film terbarunya, June & Kopi. 

Bisa dibilang, film ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mengangkat topik seperti itu. June & Kopi berkisah tentang anjing jalanan yang diselamatkan sepasang suami istri. Hewan tersebut pun harus beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Mengajak hewan peliharaan berakting dalam film tidak mudah. Noviandra harus melatih kedua anjingnya hingga dua bulan. Awalnya dia berpikir melatih kedua hewan peliharaan kesayangannya akan mudah. Nyatanya, jauh dari bayangan. 

Sebagai trainer, dia membaca naskah dan membuat shortcase apa yang terlihat di layar. "Misalnya, June akan pergi dari titik A ke titik B. Kalau jarak pendek dan jarak jauh itu melatihnya berbeda," kata Noviandra dalam konferensi pers virtual June & Kopi, Senin (25/1).

Kedua anjingnya yang bernama June dan Kopi diajarkan pula bagaimana menatap pemain dan mendengar arahan meski tidak melihatnya. "Karena kebetulan saya sutradaranya, jadi saya bisa latih mereka dengan spesifik sesuai yang saya bayangkan," kata Noviandra. 

Minusnya, Noviandra menjadi sangat sibuk. Ada pula pelatih dari Amerika Serikat (AS) yang membantu melatih kedua anjing tersebut selama delapan hingga 10 jam sehari. 

Aktris Acha Septriasa yang menjadi pemeran utama film ini. Dia melakukan proses reading selama Juli 2019 dan memulai syuting pada Agustus 2019. 

Ibu dari satu anak ini kagum terhadap akting June dan Kopi. Awalnya, keduanya malu-malu. Namun, setelah itu, mereka sudah siap dengan adegan apa pun bersama Acha. 

"Misalnya, ada adegan saya sedang ganti popok bayi, June harus buang popok ke tempat sampah. Itu dia sudah mengerti," kata Acha.

Aktris kelahiran Jakarta, 1 September 1989 ini bercerita, pada hari pertama syuting, June dan Kopi hafal rutinitas yang mereka jalani. "Aku merasa terintimidasi karena mereka lebih hafal dari aku," ujarnya. 

Karena tidak memelihara anjing, Acha sempat merasa takut. Namun, kedua anjing itu sangat pintar dan bisa menerima Acha di dekatnya. Acha merasa June dan Kopi seolah sudah mengenal karakter Aya yang diperankannya itu.

Dalam proses syutingnya, waktu pengambilan gambar June dan Kopi lebih banyak dibandingkan pemeran lainnya. Acha melihat keterikatan antara dirinya sebagai karakter Aya dengan dua anjing itu, terutama June, yang membuatnya merasa terkesan.

Menurut dia, belum ada film Indonesia yang menjadikan hewan peliharaan sebagai karakter sentral. Hal ini dinilainya sebagai momen emas. Apalagi, Acha harus mengikuti proses pelatihan dua ekor anjing tersebut untuk mengatur emosionalnya dengan manusia.

Aktor Ryan Delon ambil bagian dalam sinema ini. Mulanya, saat ditawari ikut bermain, Ryan belum mengetahui judul dan alur ceritanya. Dia berencana menolak karena sedang istirahat. Namun, ketika mengetahui filmnya tentang anjing, dia tidak bisa menolaknya.

"Aku pernah bilang ke istri, ada film yang enggak mungkin aku tolak. Pas aku kasih tahu, istri langsung senang dan heboh," ujar Ryan.

Di luar negeri sudah ada beberapa film tentang persahabatan antara anjing dan manusia. "Makanya saya senang sekali untuk pertama kali ada film (Indonesia) angkat tema ini," ujar Ryan.

Ryan memelihara tujuh ekor anjing di rumah. Menurut dia, anjing bisa memiliki insting sangat kuat tentang lingkungan sekitarnya. Anjing bisa merasakan apakah dirinya diterima atau tidak dalam sebuah lingkungan.

Pada film ini, bisa dilihat kedekatan emosional June dan Kopi bersama dengan keluarga barunya. "Bagaimana mereka menyayangi tanpa pamrih, semampu mereka untuk menjaga keluarga barunya itu," kata ayah dua anak itu.

Film June & Kopi mulai tayang di Netflix pada 28 Januari 2021. Selain Acha Septriasa dan Ryan Delon, ada juga pemeran lainnya, seperti TJ dan Makayla Rose Hilli.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat