Petugas kesehatan beristirahat di sela-sela pelaksanaan vaksinasi massal di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (31/1/2021). Vaksinasi massal tersebut diikuti kurang lebih 5.000 tenaga kesehatan. | Zabur Karuru/ANTARA FOTO

Khazanah

Muhammadiyah dan NU Dorong Vaksinasi

Muhammadiyah dan NU Jauhi egoisme dan pandangan negatif tentang vaksinasi

JAKARTA -- Vaksinasi dinilai sebagai salah satu cara efektif untuk mengatasi pandemi Covid-19. Meski demikian, masih ada sebagian masyarakat yang ragu, bahkan menolak melaksanakannya. Terkait hal itu, dua ormas Islam terbesar di Tanah Air, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menyampaikan, sebaiknya warga negara mengutamakan keselamatan jiwa secara keseluruhan dalam upaya mengatasi pandemi Covid-19 dengan vaksin tersebut. Dia pun meminta agar menjauhi egoisme dan pandangan negatif tentang vaksin. "Telah banyak saudara sedunia dan sebangsa, juga orang-orang tercinta di sekitar kita meninggal dunia terkait Covid-19. Ajal memang mutlak di sisi Allah, tetapi ikhtiar berada di tangan manusia," ujar Haedar kepada Republika, Senin (1/2).

Selain itu, Haedar menambahkan, berapa banyak tenaga kesehatan yang telah gugur karena terpapar virus tersebut. Akibatnya, kini para tenaga kesehatan yang ada harus menanggung beban berat melayani para pasien Covid-19 dengan bertaruh jiwa.

Memang, sudah menjadi tugas mereka melayani kemanusiaan, tetapi alangkah mulia bila segenap warga ikut meringankan beban para tenaga kesehatan dengan cara berdisiplin diri.

"Bukankah orang Indonesia berjiwa gotong royong? Urusan ajal memang kuasa Allah, tetapi ikhtiar menghadapi wabah dan musibah sepenuhnya urusan manusia untuk penyelamatan jiwa yang juga diperintahkan Allah,’’ kata dia.

Haedar berharap hati setiap Muslim diluluhkan oleh Allah SWT agar memiliki kerendahan hati dan tidak takabur. "Mudah-mudahan hati setiap kita, orang beriman, diluluhkan Allah dan menjadi insan-insan yang rendah hati serta tidak takabur diri. Semoga Allah mengangkat wabah ini atas kuasa-Nya," ujarnya.

Haedar juga mengingatkan kembali bahwa berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19, maka vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Co Ltd Cina dan PT Bio Farma (Persero) hukumnya suci dan halal. Selanjutnya, vaksin tersebut boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten.

"Upaya vaksinasi juga harus tetap diikuti dengan menjalankan protokol kesehatan secara maksimal yang meliputi 3 M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Juga 3 T, yakni testing, tracing, treatment," katanya.

Sebelumnya, dorongan kepada umat dan masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 sembari terus menerapkan protokol kesehatan juga disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj.

"Vaksin itu salah satu hal yang mampu menjaga dan menumbuhkan kekebalan tubuh kita untuk menolak bahayanya virus korona ini," kata Kiai Said, Ahad (31/1), di sela-sela peringatan Hari Lahir ke-95 NU.

Jika nanti vaksinasi bagi masyarakat luas telah dimulai, Kiai Said mengimbau warga Nahdliyin (NU) untuk ikut serta sehingga dapat kebal dari Covid-19.

Kiai Said menegaskan, imbauan kepada warga Nahdliyin itu merupakan bentuk kepedulian menjaga keselamatan dari setiap unsur masyarakat. Ajakan itu murni disampaikan secara tulus dan ikhlas, bukan karena pesanan pihak tertentu.

"Jangan disangka saya dibayar ngomong seperti ini. Tidak, Wallahi tidak, tapi betul-betul demi keselamatan kita semua. Virus korona itu ada dan bahaya. Maka, ayo kalau ada vaksin nanti pertengahan Maret, kita sukseskan vaksinasi ini," ujar Kiai Said.

Ia pun menyeru kepada para kiai, para ustaz, dan seluruh pengurus NU untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. "Saya ngomong begini bukan dibayar, bukan karena kita pro pemerintah, tapi betul-betul ingin menyelamatkan kita semua."

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat