Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kanan) dan rekannya Hendra Setiawan. | ANTARA

Olahraga

Hendra/Ahsan Gagal Pertahankan Gelar

Hendra/Ahsan memulai laga final dengan terlambat panas.

JAKARTA -- Upaya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan untuk mempertahankan gelar juara BWF World Tour Finals gagal. Ini setelah di partai final yang berlangsung Ahad (31/1) di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Hendra/Ahsan kalah dari pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin, dengan skor 17-21 dan 21-23.

Selain satu-satunya wakil Indonesia yang mampu lolos hingga partai puncak, Hendra/Ahsan juga menjadi satu-satunya juara bertahan yang tampil di BWF World Tour Finals 2020. Pasalnya, juara bertahan empat sektor lainnya tidak ambil bagian dalam puncak kejuaraan tahun 2020 yang digelar oleh BWF selaku federasi bulu tangkis internasional.

Tahun 2019 ketika kejuaraan ini digelar di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, Cina, gelar juara diborong pemain tuan rumah. Cina mendapat tiga gelar melalui Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda campuran), Chen Qingchen/Jia Yifan (ganda putri), dan Chen Yufei (tunggal putri). Satu gelar lainnya di nomor tunggal putra diraih pemain asal Jepang, Kento Momota.

Absennya pemain Cina dan Jepang benar-benar dimanfaatkan pasangan Taiwan, Lee/Wang. Sebelumnya di dua turnamen BWF Super 1000, Yonex Thailand Open dan Toyota Thailand Open, pasangan ini juga keluar menjadi yang terbaik. Dengan demikian, selama bermain tiga pekan dalam sistem gelembung di Bangkok, Thailand, pasangan ini tidak terkalahkan.

Hendra/Ahsan memulai laga final dengan terlambat panas. Pada gim pertama, ganda ranking dua dunia ini sempat tertinggal jauh 4-11. Seusai jeda sebenarnya Hendra/Ahsan bisa berbalik unggul 15-14.

Namun, setelah itu lawan lebih baik dan menyelesaikan gim ini 21-17. Pada gim kedua, Hendra/Ahsan sudah melakukan start lebih baik. Hendra/Ahsan sempat unggul 10-7, setelah sempat susul-menyusul angka. Namun, akhirnya ganda senior ini menyerah 21-23.

Meski kalah, Hendra/Ahsan tidak kecewa. Pasangan berjuluk the Daddies ini sudah menunjukkan permainan terbaiknya. Hendra/Ahsan memberikan apresiasi terhadap lawannya dan mengakui lawan kali ini memang tampil lebih baik. 

"Saya tidak kecewa karena kami mencoba yang terbaik. Pasangan Taiwan sangat kuat. Mereka percaya diri. Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka. Mereka (Lee/Wang) telah memenangkan dua gelar sebelumnya. Jadi, mereka lebih percaya diri di lapangan. Mereka lawan yang sangat baik dan teman yang sangat baik," ujar Ahsan.

Dengan hasil ini, Indonesia tidak mampu merebut satu pun gelar di ajang BWF World Tour Finals 2020. Hasil yang sama seperti di Toyota Thailand Open pekan lalu. Dari tiga rangkaian kejuaraan, skuat pelatnas Cipayung hanya mempersembahkan satu gelar juara melalui ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang meraih juara di Yonex Thailand Open. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat