Petugas dengan APD lengkap mengarahkan petugas WHO setibanya di bandara di Wuhan, Cina, 14 Januari lalu. | AP/Ng Han Guan

Internasional

Tim WHO Mulai Penyelidikan di Wuhan

Ilmuwan WHO akan mewawancarai beberapa orang tempat asal mula virus di Wuhan.

BEIJING -- Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah selesai karantina mandiri dan akan memulai penyelidikan di lapangan tentang asal-usul virus korona di Kota Wuhan, Cina.

Para ilmuwan akan mulai mewawancarai orang-orang dari lembaga penelitian, rumah sakit, dan pasar makanan laut yang terkait dengan awal pandemi yang sejauh ini telah menulari 100 juta orang dan menewaskan dua juta orang.

Penelitian mereka akan bergantung pada bukti yang diberikan oleh pejabat Cina. Ini terjadi setelah berbulan-bulan negosiasi antara WHO dan Beijing.

Kelompok yang terdiri dari 13 ahli telah tiba di Wuhan pada 14 Januari, dan menghabiskan dua pekan di karantina yang berakhir pada Kamis(28/1). Saat dalam isolasi, tim telah melakukan panggilan video dengan satu sama lain dan ilmuwan Cina.

Pada Kamis sore mereka keluar dari hotel dan naik bus tanpa berbicara dengan wartawan. Sebelumnya, anggota tim mencuit tentang akhir karantina mereka, termasuk foto diri mereka yang menerima surat yang menyatakan bahwa mereka telah menyelesaikan isolasi medis. "Fase baru, prioritas baru," cuit ahli virologi Belanda Marion Koopmans, dilansir di BBC, Kamis (28/1). 

Sebelum kedatangan mereka, WHO mengatakan para penyelidiknya ditolak masuk ke Cina setelah salah satu anggota tim dikembalikan dan yang lain terjebak dalam perjalanan. Beijing kemudian mengatakan itu adalah kesalahpahaman.

Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir 2019, tetapi Cina telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa kota itu belum tentu tempat asal virus.

Media pemerintah baru-baru ini menyatakan pandemi mungkin telah dimulai di luar Cina, yakni Spanyol, Italia atau bahkan AS, dan juga telah mengklaim bahwa virus telah memasuki negara itu melalui impor makanan beku, meskipun para ahli meragukan hal ini.

Dalam wawancara sebelumnya, Profesor Dale Fisher, ketua unit wabah dan respons global di WHO, mengatakan dia berharap dunia akan mempertimbangkan penyelidikan di Wuhan sebagai kunjungan ilmiah.  

"Ini bukan tentang politik atau menyalahkan tetapi membahas pertanyaan ilmiah yang paling mendasar," katanya.

Prof Fisher menambahkan bahwa sebagian besar ilmuwan percaya bahwa virus itu adalah peristiwa alam. Awalnya diyakini virus itu berasal dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotis untuk daging. Diduga bahwa di sinilah virus membuat lompatan dari hewan ke manusia. 

 Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diutus ke Wuhan, Cina, untuk menyelidiki asal-usul SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 telah menyelesaikan masa karantina selama 14 hari pada Rabu (27/1). Kini mereka siap menjalankan misinya.

Berdasarkan laporan Associated Press, tim peneliti WHO telah meninggalkan hotel tempat mereka melakukan karantina pada Kamis (28/1) siang. Mereka pergi menggunakan bus, tapi belum diketahui ke mana tujuannya.

Pada Desember tahun lalu, virolog di Wuhan Institue of Virology (WIV) Profesor Shi Zhengli mengatakan dirinya siap menyambut segala jenis kunjungan yang bertujuan menyingkap seluk-beluk dan asal-usul SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. "Saya secara pribadi akan menyambut segala bentuk kunjungan, berdasarkan dialog yang terbuka, transparan, terpercaya, dapat diandalkan, dan masuk akal. Tapi rencana spesifik tidak diputuskan oleh saya," kata Profesor Shi, saat menjawab beberapa pertanyaan BBC via surel.

photo
Petugas dengan APD lengkap mengarahkan petugas WHO setibanya di bandara di Wuhan, Cina, 14 Januari lalu. - (AP/Ng Han Guan)

Dia mengaku telah berkomunikasi dengan pakar-pakar WHO dua kali. "Saya secara pribadi dan dengan jelas menyatakan bahwa saya akan menyambut mereka untuk mengunjungi WIV," ujarnya saat ditanya apakah penyelidikan dapat membantu mengesampingkan spekulasi bahwa Covid-19 muncul akibat adanya kebocoran dari laboratorium.

Ahli zoologi Inggris Peter Daszak adalah salah satu anggota tim yang dikirim WHO ke Cina. Dia sempat mengatakan bahwa asumsi kebocoran laboratorium sebagai musabab munculnya Covid-19 adalah teori konspirasi dan murni omong kosong. "Saya belum melihat bukti sama sekali tentang kebocoran laboratorium atau keterlibatan laboratorium dalam wabah ini," kata Daszak.

Menurutnya, pandemi Covid-19 terjadi secara alami. Hal itu disebabkan perambahan manusia ke habitat satwa liar. Pemandangan demikian dipamerkan di seluruh Asia Tenggara. Saat ditanya tentang mengunjungi WIV untuk menyisihkan teori kebocoran laboratorium, Daszak menjawab, "Itu bukan tugas saya untuk melakukan hal tersebut."

"WHO menegosiasikan kerangka acuan dan mereka mengatakan kita akan mengikuti bukti, dan itulah yang harus kami lakukan," ujar Daszak. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat