Kassym-Jomart Tokayev menghadiri pengambilan sumpah kepresidenan di Astana, Kazakhstan, 2009 lalu. | EPA

Internasional

Reformasi Politik Digulirkan di Kazakhstan

Presiden Kazakhstan mencatat bahwa lembaga petisi daring perlu dilegalkan.

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menggulirkan inisiatif baru. Ia menyampaikan paket reformasi politik ketiga kepada anggota parlemen--yang disebut Mazhilis--yang baru terpilih pada 15 Januari lalu. Inisiatif baru Tokayev ditujukan untuk pengembangan kelembagaan lebih lanjut dari sistem politik Kazakhstan dan meningkatkan mekanisme perlindungan hak asasi manusia (HAM).

Tokayev mengusulkan untuk mengurangi ambang batas bagi partai politik (parpol) untuk mendapatkan kursi di majelis rendah parlemen dari tujuh persen menjadi lima persen. Ini akan berkontribusi pada perkembangan persaingan politik di Kazakhstan. Di Indonesia misalnya, ambang batas parpol di parlemen adalah empat persen.

Tokayev bahkan mengusulkan opsi "menolak semua calon" sebagai salah satu pilihan dalam kertas suara pemilihan umum (pemilu) mendatang. “Secara global, hak asasi yang dilindungi hukum untuk menyatakan ketidaksetujuan terhadap pemilu atau menentang semua calon, sudah dipraktikkan secara luas.

Maka, gagasan adanya opsi alternatif dan voting yang menolak semua calon juga harus menjadi bagian dari norma kita. Maka, kertas suara pada pemilu tingkat apapun harus menyertakan opsi 'menolak semua calon'," kata Tokayev, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (27/1).

photo
Presiden Kazakhstan Kasym-Zhomart Tokayev (kanan) dan Presiden Kyrgyztan Sooronbay Jeenbekov meninjau pasukan kehormatan di Bishkek, Kyrgyzstan, 2009 lalu. - (EPA-EFE/IGOR KOVALENKO)

Presiden mencatat bahwa lembaga petisi daring perlu dilegalkan. Tujuan dari inisiatif ini adalah untuk meningkatkan efisiensi negara, melibatkan masyarakat sipil dalam proses pengambilan keputusan. Perlindungan HAM disebut-sebut sebagai salah satu tujuan utama Pemerintah Kazakhstan. Presiden memberi perintah untuk mengadopsi undang-undang tambahan tentang Komisioner HAM-Ombudsman, yang akan mengefektifkan kegiatan lembaga ini di berbagai bidang dan sektor.

“Anak-anak dan remaja saat ini akan menentukan pasar tenaga kerja Kazakhstan pada 2050. Kemakmuran negara di masa depan bergantung pada daya saing mereka. Penting untuk dipahami bahwa menjadi 'bangsa muda' memberi kita keuntungan jangka panjang. Tetapi semua itu harus dimanfaatkan dengan benar," kata Tokayev.

"Investasi pada kaum muda pasti akan membuahkan hasil berlipat ganda dan akan menguntungkan seluruh negara kita." Tokayev mengusulkan untuk memperkenalkan Indeks Pembangunan Pemuda di Kazakhstan sesuai dengan praktik internasional untuk mengevaluasi efisiensi kebijakan pemuda. Atas dasar ini, kerja badan eksekutif lokal dalam implementasi kebijakan pemuda akan dinilai. 

Tokayev mengatakan bahwa dukungan sistematis kegiatan amal juga menjadi prioritas utama. “Insentif di bidang ini harus sederhana dan spesifik. Dengan demikian, berbagai manfaat harus disediakan untuk bisnis dan individu yang berpartisipasi dalam acara amal dan proyek relawan,” katanya.

Pelaksanaan reformasi tersebut di atas akan memfasilitasi penguatan sistem perlindungan HAM, memperluas partisipasi sipil, mengembangkan parlementerisme dan sistem multipartai serta lebih mendemokratisasi negara.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat