Kunjungan Antony J Blinken (ketiga kanan) saat menjabat wakil menteri luar negeri Amerika Serikat ke Pesantren Darunnajah, Jakarta, beberapa waktu lalu. | Republika/ Tahta Aidilla

Internasional

AS Dukung ASEAN Soal Laut Cina Selatan

Blinken tetap mengakui hubungan AS dan Cina merupakan hal sangat penting. 

WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menegaskan penolakan atas klaim maritim Cina di Laut Cina Selatan (LCS). Washington berjanji akan mendukung negara-negara Asia Tenggara menghadapi tekanan Cina.

"Menteri (Luar Negeri) Antony Blinken berjanji untuk mendukung pengklaim Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan Cina," kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan pada Rabu (27/1). 

Komitmen itu disampaikan saat Blinken melakukan percakapan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin. Dalam kesempatan itu, Blinken turut menyampaikan pentingnya perjanjian pertahanan jangka panjang antara AS dan Filipina.

"Menteri Luar Negeri Blinken menekankan pentingnya mutual defense treaty bagi keamanan kedua negara, dan penerapannya yang jelas untuk serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal umum, atau pesawat di Pasifik, yang mencakup LCS," kata Departemen Luar Negeri AS. 

Komitmen dukungan Blinken muncul setelah Locsin menyampaikan bahwa Filipina telah mengajukan protes diplomatik atas disahkannya undang-undang (UU) di Cina. UU yang disahkan pada Jumat (22/1) pekan lalu itu mengizinkan penjaga pantai Negeri Tirai Bambu menembaki kapal asing yang dianggap mengancam. Locsin menilai, UU tersebut merupakan ancaman perang. 

Sementara itu, Cina telah memulai latihan militer terbaru di LCS, tepatnya di Semenanjung Leizhou, Rabu. Latihan itu dilakukan tak lama setelah sekelompok kapal perang AS menggelar operasi pelayaran di wilayah perairan tersebut. Beijing telah mengkritik operasi tersebut.

Cina diketahui mengklaim sekitar 80 persen LCS. Negara lain yang mengeklaim wilayah tersebut adalah Taiwan, Brunei, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. 

Sedangkan wilayah yang diklaim sebagai nine dash line bertumpang-tindih dengan zona ekonomi ekslusif (ZEE) Indonesia. Di luar perselisihan Cina dan AS, Blinken mengatakan, hubungan antara AS dan Cina merupakan hal yang sangat penting. Blinken mendukung kerja sama AS dengan Cina dalam berbagai hal mulai dari perubahan iklim dan masalah lainnya yang menjadi perhatian bersama. 

photo
Peta klaim Laut Cina Selatan - (Wikipedia)

Namun, Blinken juga tidak memungkiri bahwa pemerintahan AS sebelumnya telah membuat hubungan antara AS dan Cina makin merenggang. "Semakin lama hubungan itu memiliki beberapa aspek permusuhan. Ada yang kompetitif dan ada juga yang kooperatif," ujar Blinken. 

Sementara itu, juru bicara Departemen Pertahanan Cina, Kolonel Wu Qian, mengatakan, militer Cina dan AS berada pada awal baru yang bersejarah. Menurut Wu, kedua negara sudah melakukan telekonferensi selama dua hari sebelumnya. "Saat ini, hubungan militer Cina-AS ada di titik awal yang bersejarah," kata Wu dalam briefing bulanan, Kamis. 

Penjualan senjata

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden menghentikan sementara sejumlah penjualan senjata ke negara-negara sekutu. Penundaan itu untuk meninjau kembali kesepakatan yang dibuat pada pemerintahan Donald Trump. Laman Financical Times menuliskan, penundaan dilakukan terhadap rencana penjualan 50 jet tempur F-35 kepada UEA, serta senjata lain yang ditujukan kepada Arab Saudi. AS dan UEA menandatangani kesepakatan 23 miliar dolar AS pada akhir tahun lalu. 

Sesuai dengan perjanjian itu, UEA akan membeli 50 jet F-35 dan 18 drone bersenjata, bersama dengan peralatan keamanan lainnya. Perjanjian tersebut menyusul normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan UEA pada Agustus. Duta besar UEA untuk AS Yousef al-Otaiba dalam pernyataan melalui Twitter mengatakan, UEA akan bekerja erat dengan pemerintahan Biden dalam pendekatan komprehensif untuk perdamaian dan stabilitas Timur Tengah. 

Sementara itu, Duta Besar UEA untuk AS, Yousef al-Otaiba, mengatakan, penjualan F-35 dapat meningkatkan pertahanan UEA terhadap agresi. UEA juga akan bekerja erat dengan pemerintahan Biden dalam pendekatan komprehensif untuk perdamaian dan stabilitas Timur Tengah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat