Ilustrasi pompa penyedot banjir | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Kabel Rumah Pompa Penanggulangan Banjir Dukuh Atas Dipotong

Pemotongan kabel yang membuat rumah pompa tak berfungsi dilakukan malam hari.

JAKARTA -- Aksi pemotongan kabel terjadi di Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat (Jakpus). Akibatnya, pompa air di lokasi itu sempat tidak berfungsi. Padahal, keberadaan pompa itu untuk menyedot genangan jika intensitas hujan tinggi.

"Pompa enggak berfungsi, pas kita cek ternyata ada kabel yang dipotong, tapi enggak banyak," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakpus, Irwandi, kepada Republika di Jakarta, Kamis (21/1).

Peristiwa itu sebenarnya sudah berlalu atau terjadi pada pekan lalu. Meski begitu, ia tidak menjelaskan secara detail, kapan tepatnya aksi orang tidak bertanggung jawab tersebut terjadi.

Dia hanya menegaskan, petugas telah memperbaiki kabel pompa yang dipotong itu tidak lama setelah sumber masalah pompa tak berfungsi diketahui. Setelah itu, pompa air di Dukuh Atas bisa difungsikan kembali.

Jajarannya sudah melaporkan kasus itu ke polisi. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus berharap aparat penegak hukum dapat memburu dan meringkus pelaku. "Iya pelakunya kita cari. Kita sudah koordinasi dengan polsek," ujarnya.

Untuk mengantisipasi insiden serupa terulang di kemudian hari, petugas sudahh diinstruksikan melakukan pengamanan rutin di Rumah Pompa Dukuh Atas. Pun, dengan rumah pompa lain yang tersebar di Jakpus juga dibuat aturan yang sama demi menghindari tindakan sabotase. Pihaknya juga siap meminta bantuan Satpol PP Jakpus dan personel TNI maupun Polri jika memang diperlukan.

"Kita lakukan pengawasan rutin. Kita minta Satpol PP, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa," tutur wakil wali kota Jakpus tersebut.

Belajar dari kejadian yang tak diinginkan itu, pemkot menginstruksikan pembuatan posko bersama tidak jauh dari Rumah Pompa Dukuh Atas. Sekretaris Kota (Sekko) Jakpus, Iqbal Akbarrudin mengatakan, posko tersebut dibentuk guna mengantisipasi kerawanan yang terjadi di sekitar rumah pompa. Apalagi, sekarang musim hujan, sehingga rawan jika rumah pompa tidak diawasi.

"Kita buat posko Bersama, ada unsur (Sudin) Bina Marga, Sumber Daya Air, Satpol PP (Jakpus). Kecamatan dan kelurahan (ikut dikerahkan)," kata Iqbal.

Nantinya petugas dari berbagai instansi itu disiagakan di lokasi secara bergantian. Selain itu, pihaknya juga menyusun jadwal pengawasan secara bergilir supaya petugas di lapangan memiliki tanggung jawab. "Kita akan tanggulangi bersama, memastikan aset kita terjaga bersama. Menghindari potensi kerawanan," kata Iqbal.

Kapolsek Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan, mengaku, mendapat informasi sejumlah kabel di Rumah Pompa Dukuh Atas, dipotong orang tak dikenal. Pihaknya sudah mengerahkan anggota untuk membongkar kasus tersebut. "Kasus ini sedang diselidiki oleh anggota," kata Singgi.

Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, AKP Haris Ahmad, mengatakan, aksi pemotongan kabel itu terjadi pada Rabu (20/1) malam WIB. Saat itu memang di kawasan rumah pompa yang terlelat di perbatasan Kecamatan Tanah Abang dan Menteng itu sepi dari petugas. "Diduga terjadi tadi malam. Sekarang masih kita kembangkan lebih lanjut," kata Haris.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sudin Kominfotik Jakarta Pusat (kominfotikjp)

Ratusan pompa

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemprov DKI menyiagakan sebanyak 487 pompa stasioner untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota. "Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan pompa stasioner sebanyak 487 unit di 178 lokasi rumah pompa," kata Anies saat dikonfirmasi tentang unggahannya di akun Instagram @aniesbaswedan, Kamis.

Pemprov DKI juga terus mengoperasikan Rumah Pompa Pluit di Jalan Muara Baru, Ujung Gedung Pompa, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), untuk pengendalian banjir di hilir sungai di Jakut. Dia menyebut, keberadaan Rumah Pompa Pluit menjadi salah satu sistem pengendalian air yang penting di Jakarta.

"Saat ini, terdapat 10 unit pompa dan enam unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personel," ujar Anies. Dia menambahkan, selain di Pluit, kesiapan rumah pompa di seluruh wilayah DKI Jakarta juga dioptimalkan dalam pencegahan banjir pada awal 2021.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat