Marullah Matali (kiri) bersama Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar (tengah), Dandim 0504/JS Letkol Arh Aji Prasetyo Nugroho (kanan) berforo bersama sebelum pandemi Covid-19. | ANTARA FOTO

Jakarta

Anies Perintahkan Sekda Marullah Rangkap Walkot Jaksel

Keputusan Gubernur Anies bahwa Sekda Marullah merangkap jabatan diteken pada Selasa (19/1).

JAKARTA -- Gubenur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan belum menunjuk wali kota Jakarta Selatan (walkot Jaksel). Posisi walkot Jaksel kosong sepeninggal Marullah Matali resmi menjadi sekretaris daerah (sekda) DKI per Senin (18/1). Anies malah memerintahkan Marullah menjadi pelaksana tugas (plt) walkot Jaksel alias merangkap jabatan.

Keputusan itu ditetapkan lewat Surat Perintah Tugas Nomor 20/-082.74 yang diteken Anies pada Selasa (19/1). "Sehubungan dengan Wali Kota Jakarta Selatan atas nama Marullah Matali pangkat/golongan: Pembina Utama Madya (IV/d) telah diangkat dan dilantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada tanggal 18 Januari 2021 memerintahkan yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas sebagai Plt Wali Kota Jakarta Selatan di samping jabatannya sebagai Sekda," tulis Anies dalam surat perintah itu yang diterima di Jakarta, Rabu.

Anies, dalam surat tersebut, memerintahkan Marullah untuk melaksanakan tugasnya sebagai plt walkot Jaksel mulai Senin, atau bertepatan dengan saat dilantik menjadi sekda DKI, sampai pejabat definitif dilantik.

Marullah terpilih setelah lolos seleksi, dengan menyingkirkan dua kandidat sekda DKI lainnya. Keduanya, adalah Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Keuangan DKI Sri Haryati dan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menyerahkan tiga nama yang lolos seleksi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan akhirnya Marullah yang terpilih.

Marullah merupakan putra Betawi yang telah mendedikasikan hidupnya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak tahun 1996. Jabatan terakhirnya sebelum dilantik sebagai Sekretaris Daerah adalah Wali Kota Jakarta Selatan yang telah ia isi sejak 5 Juli 2018. Ia juga pernah bertugas sebagai Asisten Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan. Selain itu, Marullah juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pendidikan dan Mental Provinsi DKI Jakarta.

Marullah menamatkan pendidikan S1 Agama Islam di Universitas Basra, Arab Saudi. Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S2 Hukum Islam di IAIN Jakarta (sekarang Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah). Dia sudah mendapatkan dua penghargaan: Penghargaan Masa Kerja 15 Tahun dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta (2011) dan Penghargaan Satyalancana Karya Satya KL 1 dari Presiden RI (2012).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Baswedan (aniesbaswedan)

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, keputusan Anies meminta Marullah rangkap jabatan bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan. Menurut dia, hal itu tidak bakal mengganggu kinerja Marullah sebagai sekda DKI. 

"Justru kelihatannya Marullah pengen mendapatkan orang terbaik sebagai penerusnya di Jaksel. Dan, itu enggak cukup waktu kalau buru-buru," kata Mujiyono saat dikonfirmasi, Rabu.

Tugas Marullah sebagai sekda DKI saat ini tidak terlalu meluas pada hal teknis lainnya. Pasalnya, fokus utama kinerja sekda DKI adalah penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota. Adapun tugas Marullah sebagai plt walkot Jaksel juga dibantu oleh Wakil Wali Kota Jaksel Isnawa Adjie. Karena itu, semua tugas diprediksi masih bisa tertangani dengan baik. 

 

 

Kan ada wakil wali kota, untuk delegasi kewenangan bisa ke situ.

 

MUJIYONO, Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta
 

Mujiyono juga menekankan, siapa pun sosok yang nantinya ditunjuk menjadi walkot Jaksel, harus komunikatif terhadap semua elemen masyarakat. Selain itu, walkot Jaksel wajib memiliki kemampuan intelektual dan karier kewilayahan yang bagus mengikuti jejak Marullah.

Sebelum pelantikan Marullah di Balai Kota DKI, Senin, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria, menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI belum menentukan siapa birokrat karier yang ditunjuk menjadi walkot Jaksel. Menurut dia, posisi tersebut masih dalam proses penentuan di tangan Anies. "Soal itu belum diputuskan. Nanti Pak Gubernur akan memimpin rapat untuk menentukan siapa yang akan menjadi wali kota Jaksel," kata Riza.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat